Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur kembali menyuguhkan laga-laga penuh semangat dari tim peserta Liga Kompas Gramedia (LKG) U-14. Memasuki pekan ke-27, perebutan gelar juara kian dekat. Namun hasil cukup mengejutkan diperoleh ASIOP Apacinti, yang berada di posisi kedua klasemen sementara LKG U-14, mereka harus tunduk 1-2 atas lawannya Buperta Cibubur.

Buperta Cibubur unggul lebih dulu berkat serangan balik memanfaatkan kesalahan pemain belakang ASIOP. Namun ASIOP membalas melalui tendangan hukuman titik putih. Skor imbang di babak pertama membuat kedua tim bermain saling serang di babak kedua. ASIOP kembali mendapat hadiah tendangan titik putih, namun kesempatan itu gagal berbuah gol. Gagal membalikkan kedudukan malah membuat permainan ASIOP terlihat kacau.

Buruknya koordinasi ASIOP dimanfaatkan Buperta Cibubur dengan serang balik yang mengandalkan kecepatan penyerang mereka, dan mengubah skor menjadi 1-2 untuk kemenangan Buperta Cibubur.

“Sejak awal saya sudah menginstruksikan pemain untuk pressure lawan. Kalau biasanya kami main dengan pola 4-3-3, kali ini kami pakai 4-4-2. Kami memperkuat lini tengah untuk mematikan pergerakan pemain ASIOP, dan mengandalkan serangan balik dengan kecepatan pemain-pemain kami,” ungkap Jumhari Saleh, pelatih Buperta Cibubur.

Hasil kurang memuaskan juga didapat tim peringkat 3, Mandiri Selection, yang bermain imbang 2-2 atas Matador Mekarsari. Dari menit awal, kedua tim sudah bermain terbuka dan saling serang. Pelatih Matador Mekarsari, Umar Nalis, ternyata lebih jeli mempersiapkan strategi khusus menghadapi salah satu tim dengan pertahanan terbaik di LKG U-14 ini.

“Sejak awal saya sudah memotivasi pemain untuk bermain lebih berani dalam penguasaan bola. Kami sudah mempelajari pola permainan Mandiri Selection. Pemain tengah mereka kami jaga ketat untuk menghalau bola langsung ke penyerang. Bek kami sempat kecolongan beberapa kali, sehingga penyerang mereka lolos. Walau begitu kami cukup puas dengan hasil imbang ini,” ucap Umar.

JFA Makin Nyaman

Kekalahan ASIOP dan hasil imbang yang didapat Mandiri Selection, membuat Jakarta Football Academy (JFA) makin nyaman di posisi puncak klasemen. JFA yang menghadapi Talenta Muda FU15 bermain dengan sangat pede. Bahkan JFA menguasai hampir setengah lapangan permainan, dan mengurung pertahanan Talenta Muda.

“Kami masih mengandalkan kecepatan pemain-pemain kami. Saya menginstruksikan pemain untuk lebih banyak menguasai bola, dan mengatur tempo permainan,” ucap Zulkifli, pelatih JFA. Namun Talenta Muda bermain bukan tanpa perlawanan. Penyerangan andalan JFA, Pandu, dijaga sangat ketat tiga pemain Talenta Muda. Hal ini membuat JFA kehilangan motor serangan mereka.

“Pandu dijaga ketat, permainan kami agak kurang berkembang. Di babak kedua, pemain lebih banyak memancing pemain Talenta Muda keluar daerah pertahanan. Cara ini berhasil, kami mencetak 2 gol karena kelengahan pemain Talenta Muda,” ujar Zulkifli.

Kemenangan ini melebarkan jarak antara JFA dan ASIOP di posisi kedua. JFA berada di puncak klasemen sementara LKG U-14 dengan 61 poin, selisih 7 poin dari ASIOP di posisi kedua dengan koleksi 54 poin. Hal ini membuat JFA kian dekat dengan gelar juara Liga Kompas Gramedia U-14.

“Kami tidak mau berpuas diri, pekan depan kami menghadapi Bina Taruna yang punya spirit sangat bagus. Kami harus mewaspadai mereka,” ucap Zulkifli.

Hasil pertandingan lain di pekan ke-27. Cibinong Raya bermain imbang 0-0 dengan Siaga Pratama, begitu juga SSJ Kota Bogor dengan Ragunan Soccer School bermain imbang tanpa gol. Pelita Jaya kalah 0-2 dari Villa 2000, Bina Taruna menang 2-0 atas Remci Tangerang. Sementara itu, Kabomania menang WO 3-0 dikarenakan lawan mereka Garuda Putra Bekasi tidak dapat bermain karena kekurangan jumlah pemain.

(Laporan: Alvien Cahya)