Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Ini Syarat Untuk Masuk Skuad LKG-SKF Indonesia di Gothia Cup

Ini dia ke-24 pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan untuk mengikuti Gothia Cup 2018. Nantinya, dari 24 pemain akan disaring kembali menjadi 18 pemain. (Foto: Alvien Cahya)

Ini dia ke-24 pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan untuk mengikuti Gothia Cup 2018. Nantinya, dari 24 pemain akan disaring kembali menjadi 18 pemain. (Foto: Alvien Cahya)

Laga Bintang Muda Liga Kompas Gramedia (LKG) U-14 sukses digelar. Laga yang berlangsung pada hari Sabtu, 24 Maret 2018 di Lapangan Trisila, Mabes AL, Cilangkap Jakarta Timur tersebut, sekaligus menandai berakhirnya LKG U-14 musim 2017-2018.

Dari 44 pemain Bintang Muda yang bertanding, kini tersaring kembali menjadi 24 nama pemain. Nantinya ke-24 pemain tersebut akan mengikuti pemusatan latihan, untuk diseleksi kembali menjadi 18 nama yang akan mewakili LKG-SKF Indonesia di Gothia Cup, Swedia. Mereka adalah;

Pada posisi kiper ada Dimas Rizki (Siaga Pratama) dan Dimas Maulana (Mandiri SS). Bek tengah; M. Uchida (ASIOP), Raffi H (Siaga Pratama), Michael P (Ragunan SS), dan Rakha S (Buperta Cibubur). Pada posisi wing back ada; Fitra R (Kabomania), Al-Khadafi (ASIOP), Turangga (ASIOP), dan M. Farhan (Ragunan SS).

Pemain tengah diisi oleh; Jovanni (ASIOP), Evan S (Matador Mekarsari), M. Reza (Bina Taruna), Rafli R (Mandiri SS), Amara A (JFA), Nzech Ulrich (Villa 2000), dan Jordan (ASIOP). Para penyerang; M. Afif (Mandiri SS), Cois A (Matador Mekarsari), Revano (ASIOP), Nestor (JFA), Rabbani (Mandiri SS), dan Nadhif (ASIOP).

Nantinya, ke-24 pemain ini akan dilatih oleh pelatih terpilih, yaitu Iskandar dari Matador Mekarsari. Saat ditemui usai laga Bintang Muda, coach Iskandar menyatakan ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi pemain untuk bisa terpilih mewakili LKG-SKF Indonesia di Gothia Cup. “Pemain harus memiliki 5 aspek penting, yaitu mental, skill, fisik, paham strategi, dan paham prinsip bermain,” ucap Iskandar.

Iskandar menambahkan, para pemain yang berasal dari beragam SSB ini harus menghilangkan ego SSB mereka. Pemain harus bisa fokus, dan punya spirit untuk membawa nama baik Indonesia di ajang kompetisi dunia. “Saya tidak mementingkan SSB mereka. Saya fokus membangun fighting spirit tim baru ini. Karena mereka sekarang bukan membela SSB, tapi membela Indonesia,” ucap Iskandar.

Namun selain itu, para pemain juga harus menyatakan kesediaannya untuk mengikuti seluruh program yang telah disiapkan oleh tim Liga Kompas Gramedia dalam proses penyaringan pemain. Pasalnya, ada beberapa pemain yang tidak menandatangani kesediaan tersebut, sehingga namanya secara otomatis tidak lolos tahap penyeleksian awal.

(Laporan: Alvien Cahya)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer