Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Blunder Kiper Benamkan Astam

MOHAMMED PUTRA UNTUK KOMPAS

Pemain Ragunan Soccer School (hijau-hitam) mengontrol bola dibayangi pemain Astam, Minggu (17/2/2019), di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Sekolah sepak bola Astam makin terbenam ke dasar klasemen sementara Liga Kompas Kacang Garuda U-14 usai menelan kekalahan 2-1 dari Ragunan Soccer School di pekan ke-25. Blunder kiper Astam di menit-menit awal sempat meruntuhkan mental pemain.

Astam harus tertinggal di menit-menit awal. Berlaga di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta, kiper Astam Assadel Priambodo melakukan blunder usai menerima operan dari Fakhrizal Jatmiko.

Operan Fakhrizal tak terlampau keras, tapi kontur permukaan lapangan yang tidak rata membuat Assadel salah mengantisipasi bola.

Astam kemudian meningkatkan intensitas serangan. Mereka membangun serangan mengandalkan bola-bola pendek.

Peluang bagi Astam hadir lewat sepakan bebas Aditiya Daffa. Tapi eksekusinya masih melenceng dari sasaran.

Ragunan menunjukkan kolektivitas tim. Dua peluang emas hadir melalui kaki Raychan Adji Pangestu dan Dicky Daniel. Namun, penyelesaian akhir yang kurang tenang membuat peluang itu menguap sia-sia.

Selang beberapa menit kemudian, Ahmad Athallah Araihan menggandakan keunggulan Ragunan lewat titik putih. Hingga jeda, skor masih 2-0 untuk keunggulan Ragunan.

Di interval kedua, Astam tampil menekan. Manuver pemain Astam membuat sibuk lini belakang Ragunan. Namun, upaya Astam masih terbentur kokohnya lini belakang Ragunan.

Ragunan ganti menekan menjelang pertandingan berakhir. Namun, justru Astam yang sukses memperkecil ketertinggalan melalui gol Aditiya Daffa.

Hingga laga usai, skor 2-1 bertahan untuk keunggulan Ragunan. Kekalahan ini membuat Astam terbenam di dasar klasemen.

Pelatih Astam, Zainal Anwar, mengakui, mental anak asuhnya sempat jatuh usai blunder yang dilakukan Assadel. Tapi, pemain Astam segera bangkit dan berhasil memperkecil ketertinggalan.

“Tidak apa-apa ada kesalahan kecil. Kami memang sedang berusaha beradaptasi membangun serangan dari lini belakang,” katanya.

Sementara itu, Assadel mengatakan, operan Fakhrizal tidak berhasil ia kontrol dengan baik lantaran permukaan lapangan yang tidak rata. Kendati demikian, Assadel mengaku tidak akan berlarut-larut mengingat blunder itu. Ia bertekad bangkit dan tak akan takut mencoba membantu timnya membangun serangan sejak dari area pertahanan.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer