Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Buperta Cibubur Jegal Laju Salfas Soccer

MOHAMMED PUTRA UNTUK KOMPAS

Pemain SSB Buperta Cibubur Abdul Japar (merah) menggiring bola dibayangi pemain Salfas Soccer pada pekan ke-25 Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Minggu (17/2/2019), di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Sekolah sepak bola Buperta Cibubur, Minggu (17/2/2019), menjegal laju pemimpin klasemen Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Salfas Soccer. Kedua tim bermain imbang 1-1.

Hasil seri ini membuat Salfas gagal memperlebar jarak dengan rival terdekat mereka, Bina Taruna. Salfas kini mengoleksi 50 poin. Sedangkan Bina Taruna mengumpulkan 46 poin.

Selisih poin Bina Taruna dan Salfas bisa menipis menjadi 1 poin andai Bina Taruna sukses memetik poin penuh atas Benteng Muda IFA.

Bermain di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta, Buperta menurunkan duet Wisnu Rangga dan Fajri Abdillah. Mereka mencoba mencuri gol cepat di babak pertama. Tapi duet itu belum mampu menembus pertahanan rapat Salfas Soccer.

Misi Buperta akhirnya membuahkan hasil. Sepakan bebas terukur Abdul Japar dari jarak jauh sukses mengoyak jala Salfas.

Unggul 1 gol tak membuat Buperta Cibubur mengendurkan serangan. Pelatih Buperta, Jumhari, memasukkan mesin gol M Rido Julian.

Salfas Soccer tak tinggal diam. Mereka merespons melalui tendangan bebas Mulkan Hanif. Sayang, sepakannya masih membentur mistar.

Upaya Salfas mengejar ketinggalan membuahkan hasil. Menyambut umpan sepak pojok terukur Tedi Firmansyah, Adam Wardiansyah yang tak terkawal sukses menanduk bola.

Di babak kedua, Salfas tampil menekan. Pemain Salfas mendominasi laga. Mereka banyak melepaskan umpan silang.

Peluang emas Salfas sempat diperoleh Muhamad Satria Putra yang berdiri bebas di kotak penalti. Tapi sepakan Satria belum menemui sasaran.

Menjelang pertandingan berakhir, jual beli serangan terjadi. Namun, penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat skor imbang 1-1bertahan hingga akhir laga.

Kapten Buperta Cibubur M Cahya Gumilang:l mengatakan, kerja sama tim masih sangat kurang. Komunikasi antara dia dan rekan-rekannya juga tidak berjalan baik.

“Tadi sering slaah pengertian antarpemain. Fisik juga menurun di babak kedua, makanya kami tertekan di babak kedua,” kata Cahya.

Di sisi lain, pemain serang Salfas, Satria Putra menyampaikan, dirinya merasa kurang mendapatkan suplai bola dari lini kedua. Absennya pengatur serangan Salfas, Rendy Apriyansyah rupanya berdampak besar bagi kreativitas Salfas.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer