Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Kabomania Terjungkal di Pekan Terakhir

MOHAMMED PUTRA UNTUK KOMPAS

Pemain belakang Siaga Pratama Rafif Rachman (kuning) berebut bola dengan pemain Kabomania pada pekan ke-30 Liga Kompas Kacang Garuda U-14,, Sabtu (23/3/2019), di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta

JAKARTA, KOMPAS – Sekolah sepak bola Kabomania gagal menutup pekan terakhir Liga Kompas Kacang Garuda U-14 dengan tambahan tiga poin. Kendati menguasai jalannya laga, Kabomania terjungkal oleh tim asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Siaga Pratama, dengan skor 0-1.

Bertanding di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (23/3/2019), Siaga Pratama tampil agresif mengandalkan umpan pendek. Tapi Kabomania bermain lebih efektif berkat tusukan para pemain sayap mereka.

Beberapa kali pemain Kabomania memperoleh peluang untuk mencetak gol, tapi penyelesaian akhir yang kurang tenang mebuat peluang itu menguap sia-sia.

Kendati tertekan, Siaga Pratama mampu mencuri gol lebih dulu melalui Naufal Putra Maulana. Gol tersebut mendongkrak mental pemain Siaga Pratama. Pelan tapi pasti, mereka mulai bisa keluar dari tekanan Kabomania. Tapi hingga babak pertama berakhir, skor masih 0-1 untuk keunggulan Siaga Pratama.

Kabomania melanjutkan dominasinya di paruh kedua demi mengejar defisit gol. Fakhri Rizky mencoba peruntungan menembak dari luar kotak penalti, tapi sepakannya masih jauh dari sasaran.

Adi Nugroho punya peluang emas untuk menyamakan kedudukan lewat titik putih. Namun, eksekusi Adi membentur mistar gawang. Peluang itu menjadi yang terakhir di laga ini. Hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir, Siaga Pratama mampu mempertahankan keunggulan.

Hasil ini membuat Kabomania tertahan di peringkat ke-9 dengan raihan 28 poin. Sedangkan, Siaga Pratama menguntit di satu peringkat di bawah Kabomania dengan 23 poin.

Pelatih Kabomania, Nana Hermawan menyampaikan, penyelesaian akhir yang kurang sempurna menjadi penyebab timnya gagal meraih poin penuh. Selain itu, kata Nana, sejak awal mengikuti Liga Kompas, pemain Kabomania tidak mampu memperbaiki kekurangan, yaitu menjaga fokus hingga menit terakhir laga.

“Latihan harus diubah. Harus ada latihan posisi, transisi, dan mengantisipasi servis bola mati. Itu kekurangan kami,” katanya.

Adapun asisten pelatih Siaga Pratama, Wanda, mengatakan, timnya tampil tidak dengan kekuatan terbaik karena 4 pemainnya dipanggil mengikuti seleksi di Akademi Barito Putera.

“Selain itu ada juga yang dipanggil ikut seleksi di PSIS Semarang. Banyak yang tidak hadir, saya tidak hapal nama-namanya,” ucapnya.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer