Bina Taruna Tetap Bertaji Tanpa Lima Pemain Pilar
JAKARTA, KOMPAS Sekolah Sepak Bola Kabomania mengudeta ASIOP Apacinti dari puncak klasemen Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic yang telah dikuasainya dua pekan. Hasil itu diperoleh setelah Kabomania mengalahkan Rajawali Muda 1-0, Minggu (29/11).
Gol kemenangan Kabomania ditentukan pemain pengganti Lingga Winarno 3 menit sebelum laga berakhir. Gol bermula dari sepak pojok yang mendatangkan kemelut di muka gawang Anandito yang masuk menggantikan M Fachrul. Lingga yang mendapat bola liar dengan cepat menceploskan bola ke gawang Rajawali.
Kabomania seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol pada laga pekan ke-17 yang digelar di Lapangan C Senayan, Jakarta, itu. Pada babak pertama, skuad asal Bogor itu mendapat hadiah penalti setelah pemain belakang Rajawali handball di kotak terlarang.
Kapten Kabomania Muhammad Aji Bijaksana yang menjadi algojo gagal menceploskan bola. Tendangannya ditepis kiper M Fachrul.
Fachrul sore itu bermain cemerlang. Beberapa kali kiper bertubuh gempal itu menyelamatkan gawangnya dari ancaman para pemain Kabomania.
Hingga laga berakhir, skor 1-0 tidak berubah. Kemenangan atas Rajawali yang bermain cukup liat itu memberikan tambahan tiga poin bagi Kabomania. Tambahan angka itu membawa Kabomania ke puncak klasemen. Pasalnya, pada hari yang sama, ASIOP gagal memetik poin setelah kalah 2-3 dari SSJ Kota Bogor.
ASIOP melorot ke posisi ketiga dengan raihan 39 poin. Posisi kedua ditempati Villa 2000 yang mencatat 40 poin setelah memetik tiga poin dari kemenangannya atas Persigawa 2-0.
Pelatih Kabomania Haryanto Prasetyo bersyukur atas kemenangan anak-anak asuhnya. ”Kami bermain kompak, pantang menyerah, dan militan. Saya harus acungi jempol untuk anak-anak asuh saya,” ujar Haryanto Prasetyo, yang biasa dipanggil Tommy Haryanto.
Meski demikian, lanjut Tommy, masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi, yakni ketajaman di lini depan. ”Kami lebih banyak menyerang melalui sayap karena kami tidak punya striker murni. Kami menutupinya dengan bermain ngotot,” ujarnya.
Bina Taruna menang
Hasil positif juga diraih Bina Taruna yang turun di laga terakhir melawan Garuda Putra Bekas. Bina Taruna tidak kehilangan ketajamannya meski klub asal Jakarta itu tidak lagi diperkuat lima pemain kunci, termasuk pencetak gol terbanyak sementara, Firdas Hilmi. Seperti pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, roh permainan Bina Taruna ada di kaki gelandang serang Figo Sapta Fahrezi. Sejak babak pertama, aksi Figo berkali-kali mengancam gawang Garuda Putra.
Figo mencetak gol pertama untuk Bina Taruna lewat titik penalti. Hadiah penalti diberikan setelah kiper Garuda Putra melanggar striker Dede Ibnu Hajar di kotak terlarang.
Tertinggal 0-1 membuat Garuda Putra bermain lebih agresif. Gelandang serang Garuda Putra, Afdal Fadli Zhein, beberapa kali memanfaatkan celah di antara para pemain belakang Bina Taruna. Ia membuka ruang tembak dan melepaskan setidaknya dua tendangan keras di babak pertama yang masih bisa diblok kiper Bina Taruna.
Pada babak kedua, Bina Taruna tampil lebih rapat. Jarak antarpemain yang tadinya agak lebar bisa mereka persempit. Aliran bola dari kaki ke kaki juga lebih lancar dan memudahkan Figo untuk mengatur serangan dan melepaskan tusukan-tusukan berbahaya ke jantung pertahanan lawan.
Sebaliknya, Garuda Putra juga tidak mau kalah. Skuad yang diasuh Tias Tano Taufik itu balik menekan. Intensitas tekanan mereka terus meningkat jelang laga usai. Namun, Bina Taruna justru mencetak gol lewat serangan balik. Gol bermula dari umpan terobosan Figo yang disambut tendangan mendatar Dede Ibnu Hajar. Skor 2-0 untuk Bina Taruna tidak berubah hingga akhir pertandingan.
Tias Tano Taufik mengatakan, timnya bermain cukup bagus meski kalah. ”Kami menciptakan banyak peluang, sayang tidak bisa menjadi gol,” katanya.
Pelatih Bina Taruna Saut Lumban Tobing memuji timnya yang tampil bagus. Meskipun Bina Taruna tidak lagi diperkuat lima pemain pilar yang diberhentikan manajemen bersama pelatih lama Ronald Wongkar lantaran pelanggaran disiplin, lanjut Saut, permainan timnya tetap tajam.
”Saya menggunakan pemain yang selama ini tidak dipakai pelatih lama. Hasilnya bagus. Yang penting, bagaimana kita memotivasi mereka agar bisa main sebaik-baiknya,” katanya.