Latihan Ekstra, Kunci Ketajaman Para Ujung Tombak
Memasuki pekan kelima Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, sejumlah pemain mulai unjuk gigi memperlihatkan ketajamannya. Tercatat, tiga pemain membuat empat gol dan dua pemain mencetak tiga gol bagi timnya. Performa mereka sukses membawa timnya menduduki papan atas klasemen sementara.
Ketajaman pemain andalan ini tidak hanya mengandalkan naluri, tetapi juga dihasilkan dari upaya mengasah kemampuan mereka melalui latihan tambahan, baik berupa latihan fisik maupun teknik.
Salah satunya, pencetak empat gol dari Bina Taruna, Sutan Diego Armandoondriano Zico. Di luar jadwal latihan rutin dengan Bina Taruna pada Selasa, Kamis, dan Jumat, Zico juga memiliki jadwal latihan sendiri. ”Saya yang membuatkan program latihan tambahan dengan durasi sekitar dua jam. Sebab, Zico punya kemauan lebih untuk berlatih,” ujar Oriyantho Jhosan, ayah Zico, yang memperkenalkan Zico dengan sepak bola sejak usia tiga tahun.
Program latihan tambahan dijalani Zico sepulang sekolah di lapangan sekitar rumahnya. Latihan selama dua jam itu fokus pada cara menembak dan penyelesaian akhir.
Tak hanya Zico, Bina Taruna juga memiliki gelandang kiri yang produktif, Sandi Kusumah. Ia mencetak tiga gol bagi timnya. Sandi yang merantau dari Subang, Jawa Barat, dan tinggal di mess akademi Bina Taruna sejak usia 10 tahun menjalani latihan tiap hari. Di luar latihan tim U-14 tiap Selasa, Kamis, dan Jumat, Sandi berlatih pula dengan para pemain akademi yang lebih senior. Latihan ini mematangkan teknik dan mentalnya.
Pada simulasi pertandingan Kamis (1/9) di Lapangan Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Sandi tampil dengan baik. Bermain sebagai gelandang kiri, ia terus-menerus menembus jantung pertahanan lawan. Pada menit-menit akhir, gol tercipta dari kakinya. ”Kunci mencetak gol, yang penting kerja sama dengan teman setim, jadi tahu tanggung jawab masing-masing,” ucap Sandi.
Pindah posisi
Pencetak gol terbanyak lainnya adalah Bagas Wijaya Putra dari tim Garuda Putra Bekasi. Ia bukanlah penyerang murni, melainkan pemain gelandang. Bagas mencetak dua gol pada laga pertama, satu gol pada laga kedua, dan satu gol pada laga keempat.
”Posisi saya awalnya di bek kiri. Namun, lama-lama saya pindah jadi gelandang. Pertama di sayap kiri, kemudian jadi gelandang serang,” kata Bagas.
Perpindahan posisi itu antara lain disebabkan baiknya kemampuan Bagas mengolah bola dengan kaki kiri.
”Bagas pemain depan yang berpotensi. Dia bisa jadi penyerang gelandang serang atau sayap kiri,” kata pelatih Garuda Putra Bekasi, Tias Tono Taufik.
Untuk menjaga performanya, Bagas kerap berlatih sendiri di rumah. Di luar jadwal latihan rutin Selasa dan Kamis, ia menambah sendiri porsi latihan fisik dan teknik. ”Biasanya, saya latihanjoging, dribbling,dan shooting,” kata pemain yang mengidolakan Lionel Messi ini.
Juara LKG tahun lalu, ASIOP Apacinti, memiliki lini depan yang tak kalah tajam. Dari tiga laga, ASIOP mencetak tujuh gol. Duo Fabio Delvecchio Pang dan Saiful mencetak masing-masing empat dan tiga gol bagi tim yang bermarkas di Senayan ini.
Sekalipun bertubuh kecil, Fabio penyerang yang produktif. Ia mencetak gol di tiap laga. Di luar jadwal latihan rutin tiap Selasa, Kamis, dan Jumat, Fabio setiap hari berlatih menembak di rumahnya selama satu jam.
Sementara Saiful sebetulnya bukan penyerang murni. Ia biasa mengisi posisi gelandang, tetapi bisa juga menjadi penyerang.
Pelatih ASIOP Apacinti Agus Gustira menyatakan, lini depan memang diberi latihan khusus seusai latihan rutin. ”Materinya penyelesaian akhir,” katanya.