Persaingan Papan Tengah Semakin Seru
JAKARTA, KOMPAS Duel tim-tim papan tengah Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 pada laga pekan ke-10 berlangsung sengit. Tim-tim dengan kemampuan merata itu berambisi memperbaiki posisi di klasemen sementara.
Dalam laga yang berlangsung di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Minggu (16/10), Pelita Jaya menghentikan tren positif Rajawali Muda melalui kemenangan 4-0. Pekan lalu, Rajawali Muda mampu mengalahkan Remci Tangerang 3-0.
”Persaingan tim papan tengah musim ini ketat dan penuh kejutan. Kekuatan lawan sulit diprediksi jika hanya melihat satu-dua pertandingan mereka sebelumnya,” ujar Pelatih Pelita Jaya Ferry Rumbayan seusai laga.
Sejak babak pertama dimulai, Pelita Jaya langsung menekan setiap pemain Rajawali Muda yang menguasai bola. Skema permainan ini membuat lini tengah dan belakang Rajawali Muda tampil gugup hingga beberapa kali melakukan kesalahan.
Pada menit kedelapan, bek Rajawali Muda, Aban Yudistira, gagal mengontrol bola yang diumpan rekannya. Bola direbut penyerang sayap Pelita, Aryo Adianto, serta menceploskannya ke gawang Rajawali Muda.
Gol cepat tersebut meruntuhkan mental tim asuhan Budiono. Hasilnya, sepanjang sisa babak pertama, kapten sekaligus striker Pelita Jaya, Andre Oktaviansyah, mencatat hattrick. Masing-masing gol tercipta pada menit ke-14, ke-24, dan ke-26.
”Lini belakang Rajawali Muda terlihat kacau sekali dalam berkomunikasi. Saya hanya menjalankan instruksi pelatih dan memanfaatkan sejumlah kesalahan yang dilakukan lawan. Syukur bisa mencetak hattrick,” kata Andre pada jeda babak pertama.
Di babak kedua, Pelita Jaya mengendurkan serangan dengan menumpuk pemain di lini tengah, mengubah formasi 4-4-2 menjadi 3-5-2. Beberapa kali Rajawali Muda balik menekan, tetapi tidak satu pun peluang membuahkan gol.
Pelatih Rajawali Muda Budiono mengakui kemampuan penguasaan bola dan penyelesaian akhir tim lawan lebih baik ketimbang anak asuhnya. Kekacauan koordinasi lini belakang di awal babak pertama, menurut dia, akibat absennya duet bek Habiel Agustinus dan Alif Rifdah yang terkena akumulasi kartu.
”Yang terpenting sekarang memotivasi pemain untuk membangkitkan semangat mereka. Tidak lupa juga mengingatkan semua pemain bahwa kompetisi masih panjang dan apa pun masih dapat terjadi,” kata Budiono.
Tim papan tengah lain, Remci Tangerang, merajut asa untuk kembali ke papan atas setelah mengalahkan Jakarta Football Academy (JFA) 1-0. Gol tunggal Remci dicetak striker Achmad Musyaddad Faqih di menit ke-9.
Sepanjang laga, JFA berusaha menyamakan angka. Sayang, permainan bertahan total Remci pada babak kedua membuat JFA gagal mendapat poin.
Pelatih JFA Eko Subekti mengungkapkan, kekalahan timnya karena tim tidak pernah lengkap saat berlatih secara reguler. ”Sebaik apa pun skill individu seorang pemain, sepak bola adalah olahraga tim. Chemistry antar-pemain hanya bisa dibangun saat latihan,” ujarnya.
Di sisi lain, Pelatih Remci Tangerang Auriga Prabowo bersyukur anak asuhnya mampu menjalankan instruksinya dengan baik. Khusus di babak kedua, ia meminta anak asuhnya bermain bertahan dan sesekali melakukan serangan balik.
Papan atas
Di laga lain, pemuncak klasemen sementara Bina Taruna bermain imbang 3-3 saat melawan peringkat kedua klasemen sementara ASIOP Apacinti.
Gol Bina Taruna dicetak Sutan Diego Armandoondriano menit ke-45 dan ke-46 serta gol Muhammad Rafiq Ramadhani pada menit ke-57. Sementara gol ASIOP dicetak Rendy Juliansyah pada menit ke-13 dan ke-54 serta gol Muhammad Zidane Bawazier pada menit ke-24.
Hasil ini tidak mengubah posisi Bina Taruna dan ASIOP di klasemen sementara. (C06)