Persiapan sejumlah tim jelang laga pekan ke-11 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 terkendala cuaca.
Lapangan yang becek akibat derasnya hujan membuat para pelatih kesulitan menerapkan materi latihan sesuai kebutuhan tim.

Hujan lebat di Jakarta dan sekitarnya, Jumat (21/10) siang, membuat jadwal latihan SSB ASIOP Apacinti di Lapangan D Senayan, Jakarta Pusat, molor satu jam. Latihan yang menurut rencana dimulai pukul 14.00 baru berlangsung pukul 15.00.

Pelatih ASIOP, Agus Gustira, mengatakan, banyak anggota tim datang terlambat akibat terjebak kemacetan lalu lintas saat hujan. Bahkan, beberapa pemain memutuskan untuk absen berlatih. Hal ini membuatnya sulit menyosialisasikan skema permainan yang akan ia gunakan melawan Cibinong Poetra.

”Latihan terpaksa harus dimulai dengan sembilan pemain, padahal tim pelatih punya banyak materi latihan yang harus diserap seluruh pemain, ” kata pelatih pemegang lisensi kepelatihan C AFC ini.

Satu per satu jumlah pemain bertambah saat latihan telah berlangsung. Total anggota tim yang datang mencapai 19 pemain. Jumlah itu tidak cukup untuk berlatih tanding 11 lawan 11. Agus memutuskan latih tanding dilakukan melawan penyewa lain Lapangan D.

”Tidak masalah tim harus melawan tim yang level usianya lebih tua, selama pemain bisa paham strategi yang harus digunakan saat pertandingan besok (Minggu). Kami harus bisa maksimal menghadapi kondisi apa pun saat latihan,” ujar Agus.

Setelah ditahan imbang Bina Taruna, 3-3, di pertandingan terakhir pekan lalu, ASIOP bertekad membawa tiga poin saat melawan Cibinong Poetra pada laga Minggu ini. Agus masih akan mengandalkan duet penyerang Rendy Juliansyah dan Saiful untuk membobol gawang Cibinong Poetra.

Hal serupa dialami pemuncak klasemen sementara, SSB Bina Taruna. Pelatih Bonni Wijaya harus memutar otak agar latihan tetap maksimal meski kondisi Lapangan Bea Cukai Rawamangun, Jakarta Timur, tempat tim berlatih, tidak ideal akibat guyuran hujan.

Bonni mengatakan, kondisi lapangan cukup mengganggu persiapan timnya melawan Villa 2000 untuk mempertahankan pucuk pimpinan klasemen sementara.

”Materi latihan terpaksa dipangkas dan disesuaikan. Ketika simulasi taktik dalam lapangan tidak memungkinkan, kami manfaatkan waktu yang ada untuk berlatih fisik dan ketahanan tubuh,” katanya.

Perbaiki pertahanan

Absennya sejumlah pemain saat latihan juga menjadi kendala tim pelatih. Padahal, melawan Villa 2000, Bonni ingin pemain asuhannya fokus 100 persen terhadap perbaikan lini pertahanan yang kemasukan tiga gol pada pertandingan terakhir.

”Hasil evaluasi pertandingan terakhir, banyak perbaikan yang harus dilakukan dan dimantapkan. Saya menekankan kepada pemain untuk harus tetap datang saat latihan meski kondisi hujan,” tutur Bonni.

Di tengah rintik hujan, berbekal pemain yang ada saat latihan terakhir pada Kamis Sore, tim pelatih memoles kemampuan Unggul Perkasa dan kawan-kawan dalam menahan serangan balik. Lambatnya transisi pemain dari posisi menyerang ke bertahan adalah salah satu fokus utama perbaikan.

”Para kompetitor mulai menyadari Bina Taruna lemah dalam menghalau serangan balik cepat. Kami harus segera menambal kelemahan kami jika tetap mau berada di jalur perebutan juara,” kata Bonni.

Sementara pelatih SSB Kabomania, Indriyanto Nugroho, kelimpungan karena pekan ini juga banyak pemain asuhannya absen latihan karena hujan. Selain itu, sejumlah pemain andalannya tidak bisa ikut berlatih karena berpartisipasi juga dalam kompetisi Liga Pendidikan Indonesia Kabupaten Bogor 2016.

”Hal seperti ini sebenarnya menghambat persiapan tim melawan Persigawa. Namun, saya tetap yakin anak-anak bisa tampil optimal saat pertandingan nanti,” kata pelatih yang akrab disapa Nunung itu. (C06)