Membaca Strategi Lawan
Gemuruh sorak-sorai mewarnai tribune penonton saat SSJ Kota Bogor menghadapi Kabomania di Stadion Bea Cukai, Rawa Mangun, Jakarta Timur, pada Minggu (6/11). Namun, di salah satu sudut stadion, ada sepasang mata yang mengamati permainan Kabomania sambil mencatat di buku tulis.
Pandangannya menyapu seluruh lini dari tim yang sedang berlaga. Mulai dari lini belakang sampai lini depan diamati, dianalisis, dan dicatat.
”Saya terbiasa mengamati
lawan yang akan kami hadapi pada minggu depan. Saya mencatat kelebihan dan kekurangan setiap pemain lawan. Cara mereka bertahan, lubang yang ada, pemain yang kuat dan yang lemah serta cara menerobos pertahanan itu,” kata Tias Tano Taufik, pelatih tim Garuda Putera Bekasi.
Tias juga mengamati lini tengah dan lini depan Kabomania yang akan dihadapi pekan ini untuk memahami taktik dan pemain yang harus dijaga dengan lebih ketat. Semua tercatat rapi di bukunya.
Bermodalkan pengamatan dan catatan analisis lapangannya, Tias melatih para pemainnya langkah-langkah untuk mengantisipasi permainan lawan. Latihan dilakukan secara detail dan berulang-ulang agar para pemain memahami dalam pikiran dan secara psikomotorik.
”Saya juga menjelaskan kelebihan dan kelemahan lawan kepada para pemain dan cara menaklukkan mereka. Semua pemain, baik pemain utama maupun pemain cadangan, harus memahami hal itu karena pada akhirnya mereka semua harus bermain,” kata Tias.
Pola membaca dan mengantisipasi permainan lawan sudah diterapkan Tias saat Garuda menghadapi Buperta Cibubur, pekan lalu. Meskipun kalah dalam peringkat klasemen, Tias menginstruksikan para pemainnya untuk menekan sejak awal laga.
Tekanan dalam tempo sedang dari kedua sayap dan dari tengah membuah Buperta sulit mengembangkan permainan. Aliran bola ke lini depan Buperta sering terhambat.
Tias juga mengatur pola rotasi pemain saat laga. Dengan membaca masalah stamina yang ada di Buperta, Garuda memainkan para pemain lapis kedua terlebih dulu.
Cara itu membuat para pemain utama Garuda masih berstamina bagus pada babak kedua, saat stamina pemain utama Buperta sudah mulai menurun atau diganti pemain cadangan. Garuda akhirnya memenangi laga itu dengan skor 2-1.
Pola mengintip strategi lawan juga dilakukan oleh Auriga Prabowo, pelatih klub Remci Tangerang. Auriga mengatakan, pemahaman terhadap strategi dan kelebihan, serta kekurangan lawan sangat diperlukan untuk menyusun strategi bagi timnya setiap pekan.
Curi poin
Dengan modal kualitas pemain yang tidak terlalu lengkap, Remci harus cerdik mengatur taktik untuk mencuri poin. Salah satu kecerdikan Auriga adalah saat menahan imbang ASIOP Apacinti, akhir pekan lalu.
”Kami tidak memiliki penyerang murni sehingga agak sulit untuk mencetak gol dari tim kuat, seperti ASIOP. Oleh karena itu, kami tidak boleh kebobolan. Kami menerapkan pertahanan berkedalaman, dengan empat bek dan dua gelandang bertahan, untuk mencegah mereka mendekati kotak penalti,” kata Auriga.
Untuk menghadapi Villa 2000 pada akhir pekan ini, Remci juga akan kembali menerapkan pertahanan berkedalaman guna mengusir serangan klub asal Pamulang, Tangerang Selatan, itu. Grafik permainan Villa dinilai sedang meningkat dan serangan mereka harus terus diwaspadai.
”Kami juga akan melatih para pemain agar tajam dalam penyelesaian akhir. Bagaimanapun, kami harus mampu mencetak gol untuk meraih kemenangan dan mendongkrak posisi ke papan atas klasemen,” kata Auriga.
Sebaliknya, asisten pelatih Villa 2000 Ibnu Wibowo juga mengamati kelemahan dan kelebihan Remci. Villa 2000 memerlukan kemenangan untuk berusaha merebut puncak klasemen.
”Kami juga mengamati kelebihan dan kekurangan Remci, lalu melatih pemain untuk memanfaatkan setiap kelemahan lawan. Penyusunan formasi juga dilakukan berdasarkan analisis kekuatan lawan,” kata Ibnu.