ASIOP Apacinti Penguasa Paruh Musim
JAKARTA, KOMPAS Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 telah menyelesaikan pertandingan ke-15 pada Minggu (20/11) di Stadion Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur. Sekolah Sepak Bola ASIOP Apacinti tampil sebagai penguasa paruh musim setelah menang 2-0 atas SSB Ricky Yacobi.
ASIOP memuncaki klasemen dengan koleksi 34 poin. Mereka menggusur pemuncak klasemen sebelumnya, Bina Taruna, yang pada laga kemarin hanya bermain imbang 0-0 melawan Garuda Putra Bekasi. Dengan tambahan satu poin, Bina Taruna kini tertinggal dua angka dari ASIOP.
Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 diikuti 16 SSB. Dengan sistem kompetisi penuh, dalam satu musim setiap tim akan menjalani 30 pertandingan.
”Ini menjadi musim kompetisi yang sangat ketat. Tim-tim lain menunjukkan perkembangan yang pesat. Kami sedikit diuntungkan dengan kegagalan Bina Taruna meraih poin penuh saat melawan Garuda Putra,” kata Pelatih ASIOP Agus Gustira.
Menurut Agus, setelah paruh musim selesai, semua tim akan melakukan evaluasi. Persaingan ke depan akan semakin ketat karena semua tim juga mempunyai kesempatan untuk memasukkan tiga pemain baru sebagai amunisi tambahan.
”Tak cuma tim papan atas, tim papan bawah pun akan berbenah. Mereka akan berjuang untuk bisa lolos dari zona degradasi. Sementara tim papan tengah juga berupaya untuk menembus papan atas. Adapun tim papan atas juga tetap berupaya bertahan dan mengejar gelar juara. Jadi, kompetisi akan semakin ketat dan berat,” ujar Agus.
Hal senada diungkapkan Pelatih Bina Taruna Bonni Safrudin Wijaya. Menurut dia, hasil laga kemarin menjadi pelajaran yang sangat berharga. ”Dalam mengarungi kompetisi yang panjang, konsistensi permainan menjadi kunci. Kami sudah bermain cukup bagus sampai pekan ke-10. Namun, memasuki akhir paruh musim, permainan kami justru mulai kendur, sampai akhirnya tergusur dari puncak klasemen,” tutur Bonni.
Bonni juga menilai, mental timnya juga belum teruji secara maksimal. Hal ini setidaknya tergambar dari penampilan mereka di Stadion Bea dan Cukai yang notabene adalah markas mereka sendiri.
”Para pemain kami justru lebih gugup bermain di sini. Kondisinya berbeda jika kami bermain di lapangan Mabes Polri,” kata Bonni.
Soal paruh musim kedua, Bonni menilai, akan lebih banyak kejutan. ”Semua tim pasti berbenah. Di paruh pertama, kami mendapat kejutan dari Persigawa yang menaklukkan kami. Jika kami lengah dan tidak memperbaiki kelemahan, pasti akan banyak kejutan. Meski demikian, kami tetap optimistis dengan peluang kami,” ujarnya.
Penampilan konsisten
Penampilan konsisten ditunjukkan tim asal Tangerang Selatan, Villa 2000. Setelah menelan tiga kekalahan beruntun di awal musim, Villa 2000 bangkit dan tak terkalahkan dalam 12 laga berikutnya.
Kemarin, Villa mencatat kemenangan kesembilan saat menaklukkan Pelita Jaya 2-1. Dengan hasil ini, Villa 2000 untuk sementara menguntit di posisi ketiga klasemen dengan nilai 30.
Pelatih Villa 2000 Blitz Tarigan cukup puas dengan penampilan timnya. ”Kami memang sempat kesulitan di awal musim terutama dalam menetapkan strategi. Setelah mendapatkan formula yang tepat, kami bisa berkembang dan terus mendapatkan hasil positif,” kata Blitz.
Berbeda dengan Villa 2000, SSB Kabomania masih berjuang keras untuk mencari bentuk permainan terbaik mereka. Peringkat kedua musim lalu ini masih terseok-seok di posisi kesembilan dengan hasil 5 kali menang, 5 kali seri, dan 5 kali kalah.
Kemarin, Kabomania mendapatkan suntikan moral dengan bekal kemenangan 4-0 atas tim juru kunci Jayakarta. Ini menjadi hasil terbaik Kabomania dalam 15 pertandingan. Pelatih Kabomania Indrianto Nugroho mengakui bahwa musim kompetisi ini menjadi periode tersulit timnya.