Pelita Jaya Intensifkan Simulasi Laga
JAKARTA, KOMPAS Sekolah Sepak Bola Pelita Jaya mengincar kemenangan saat menghadapi sesama tim papan tengah SSJ Kota Bogor pada pekan ke-18 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, Minggu (11/12), di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur. Pelita Jaya menyusun taktik dan berlatih simulasi serangan untuk merebut kemenangan.
”Jika melawan tim papan atas yang kemampuannya lebih baik, kami hanya akan berusaha untuk merebut poin. Namun, saat melawan tim papan tengah atau bawah, kami akan berusaha keras untuk menang,” kata Ferry Rumbayan, pelatih Pelita Jaya.
Menurut Ferry, timnya memerlukan tiga poin untuk mendongkrak posisinya yang saat ini berada di urutan kedelapan. Posisi itu belum aman karena masih terdapat 13 pertandingan dan selisih poin dari tim-tim di bawahnya berdekatan.
Untuk melawan SSJ Kota Bogor, Pelita Jaya bersiap memperkuat pertahanan dan mempertajam serangan. Gelandang dan bek dilatih untuk membentuk pertahanan berlapis guna membendung serangan dan memudahkan merebut bola.
Pelita Jaya akan bermain terbuka untuk menekan SSJ Kota Bogor. Beberapa skema serangan terus dilatih agar pemain memiliki variasi serangan untuk mencetak gol dan menang.
”Pertahanan harus kuat, tetapi kami akan bermain menyerang. Melawan tim yang sama kuat, kami harus terus berusaha untuk menyerang,” kata Ferry.
Namun, Pelita Jaya memiliki masalah di lini depan. Mereka tidak memiliki penyerang andal yang dapat menjadi target umpan. Ketiadaan penyerang yang sangat tajam itu membuat Pelita Jaya kesulitan mencetak banyak gol.
Dari 17 laga yang sudah dijalani, Pelita Jaya hanya dapat mencetak 18 gol dan memenangi lima laga. Hal itu membuat Ferry dan tim pelatih akan fokus melatih simulasi serangan.
”Simulasi serangan harus diulang-ulang agar mereka paham dan dapat menerapkan di lapangan. Pekan lalu, mereka juga dilatih simulasi serangan, tetapi beberapa kali gagal diwujudkan di lapangan. Mungkin karena mereka kelelahan,” tutur Ferry.
Kelelahan masih melingkupi pemain Pelita Jaya karena mereka harus bermain di Liga Pendidikan Indonesia (LPI) pada hari Sabtu. Kelelahan itu juga mengganggu fokus pemain saat berada di lapangan sehingga konsentrasi mereka sering terpecah dan skema serangan yang dibangun menjadi berantakan.
Latihan fokus
Tim pelatih Cibinong Poetra menyiapkan para pemainnya supaya bermain dengan tenang dan fokus untuk menghadapi Buperta Cibubur. Para pemain depan dilatih untuk mengeksekusi umpan dengan tenang dan tidak terburu-buru.
”Banyak peluang kami yang terbuang sia-sia karena para penyerang bermain terburu-buru dan tidak tenang saat berada di kotak penalti. Mereka terlalu bersemangat dan itu harus dikendalikan agar dapat menyelesaikan umpan menjadi gol,” kata Rudi Iswadi, asisten pelatih Cibinong Poetra.
Cibinong Poetra yang merebut kemenangan tipis 1-0 atas Jayakarta, pekan lalu, juga menargetkan kemenangan atas Buperta Cibubur pada pekan ini. Cibinong yang berada di posisi ketiga dari bawah memerlukan tambahan tiga poin untuk lepas dari zona play off degradasi.
Cibinong masih mengandalkan Mochamad Yudha Febrian di lini tengah untuk membangun serangan dan merobek pertahanan Buperta. Yudha yang ikut dalam tim Kompas-SKF Indonesia ke Piala Gothia 2016, Juni lalu, sangat rajin mencari bola dan mendistribusikan ke penyerang.
Yudha juga sering menjadi pemecah kebuntuan Cibinong jika para penyerang dijaga ketat oleh bek. Tusukannya ke kotak penalti lawan juga sangat cepat dan sulit diantisipasi lawan.
”Yudha memang menjadi andalan kami di lini tengah dan untuk membantu serangan. Namun, kami masih harus terus melatih pemain lini depan agar tidak hanya bergantung pada Yudha,” kata Rudi.
Seperti Pelita Jaya, Cibinong Poetra juga bermasalah dengan kelelahan. Para pemainnya diminta mengikuti seleksi untuk membentuk tim kabupaten guna mengikuti turnamen Hari Olahraga Nasional. Kelelahan itu mengganggu program latihan karena para pemain menjadi tidak fokus dalam berlatih seusai menjalani seleksi. (ECA)