Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Saatnya Mengatur Ulang Strategi Tim

AKARTA, KOMPAS — Para peserta Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 mulai mengatur ulang strategi untuk menghadapi putaran kedua yang mulai bergulir pada Minggu (26/11), di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Setiap tim sudah beradaptasi dan bertekad meminimalkan kesalahan yang sama.

Putaran pertama sudah berlangsung selama 15 pekan sejak pertengahan Agustus 2017 dan 16 tim peserta LKG hampir semuanya sudah saling bertemu untuk menguji kekuatan. Masih ada enam tim yang harus menjalani laga yang tertunda pada pekan terakhir karena hujan deras. Keenam tim itu ialah Mandiri Selection Soccer School, Bina Taruna, SSJ Kota Bogor, Villa 2000, Pelita Jaya, dan Jakarta Football Academy (JFA). Tiga laga tunda itu akan digelar Jumat (1/12) di tempat yang sama.

 

 

“Meski masih ada satu laga tunda, kami sudah bisa mempelajari kekuatan tim-tim lainnya. Ini menjadi bahan bagi kami menyusun strategi,” kata Pelatih JFA Achmad Zulkifli.

Menurut dia, putaran kedua merupakan periode bagi tim-tim untuk beradu strategi baru. Setiap tim tidak mau kelemahannya terbaca kembali oleh lawan.

Karena itu, peta persaingan pada putaran kedua berpeluang besar akan berubah. Tim-tim kuat bisa jadi akan mendapat perlawanan lebih berat dari tim lainnya, sedangkan tim-tim peringkat bawah klasemen bisa jadi sudah banyak belajar dan menyusun kekuatan baru. JFA, sebagai pemimpin klasemen saat ini, tidak berani menjamin posisinya bisa dipertahankan dengan mudah.

Meski baru menjalani 14 laga, JFA sudah mengemas 33 poin. Mereka unggul dua poin atas ASIOP Apacinti di peringkat kedua dan sudah menjalani 15 laga. JFA masih menyimpan satu laga tunda melawan Pelita Jaya.

“Kami tetap tidak boleh lengah. Ada aspek yang harus terus ditingkatkan, yaitu kebersamaan tim, agar penampilan tetap stabil,” kata Achmad.

Jika tim papan atas berusaha mempertahankan posisi, tim papan bawah berusaha keluar dari zona degradasi. SSJ Kota Bogor, yang pada putaran pertama masih berada di dasar klasemen, akan berjuang untuk mencapai peringkat ke-11 pada putaran kedua ini agar tidak terdegradasi.

Dalam kompetisi ini, zona degradasi mencakup lima tim terbawah klasemen. Tiga tim terbawah (peringkat ke-14 hingga ke-16) otomatis tidak bisa mengikuti kompetisi di musim berikutnya. Tim peringkat ke-12 dan ke-13 masih berpeluang ikut di musim berikutnya dengan menjalani babak play off bersama tim-tim baru.

“Kami lihat faktor fisik menjadi kelemahan utama tim dan itu akan kami perbaiki pada putaran kedua nanti,” kata Pelatih SSJ Kota Bogor Andri Sudrajat. Tidak tanggung-tanggung, Andri akan meningkatkan frekuensi latihan dari tiga kali sepekan menjadi lima kali sepekan, dari Selasa sampai Sabtu. Porsi terbanyak latihan untuk menggenjot peningkatan fisik pemain.

Penambahan latihan juga dilakukan Mandiri Selection. Mereka akan berlatih dari yang semula tiga kali sepekan menjadi empat kali sepekan. “Selama putaran pertama, pemain kurang memahami strategi yang saya terapkan. Ini yang kami evaluasi sebagai perbaikan untuk putaran kedua,” kata Pelatih Mandiri Selection Mukhsin Alatas.

Sportivitas

Di luar persoalan taktik permainan, tim juga berusaha memperbaiki mental para pemain dan mendorong mereka agar lebih sportif di lapangan. Hal itu salah satunya diungkapkan Pelatih Talenta Muda FU 15 Firman Utina. “Tugas utama pelatih dan juga SSB (sekolah sepak bola) adalah membentuk karakter para pemain,” kata Firman.

Mantan pemain tim nasional Indonesia itu menyoroti masih banyak pemain yang kurang sportif di lapangan selama putaran pertama. Bukan hanya pemain, penonton (yang biasanya anggota keluarga pemain) juga sering mengeluarkan kata-kata provokatif yang turut mengurangi unsur sportivitas sebuah laga.

“Kami sendiri berusaha melatih pemain untuk menghormati wasit maupun lawan. Tetapi, kami tidak bisa sendirian. Tugas ini harus dilakukan bersama-sama, baik tim, wasit, penyelenggara, maupun penonton,” kata Firman. Pelatihan karakter ini, kata Firman, sangat perlu dilakukan saat ini ketika para pemain masih berusia di bawah 14 tahun.

Karakter baik itu pula yang akan menjadi nilai lebih pemain agar bisa terpilih mewakili LKG berlaga di Piala Gothia di Swedia pada 2018. “Sekarang, kami sudah mendapat 40 nama pemain yang kami nilai bagus,” kata anggota tim pemandu bakat LKG U-14, Dede Sulaiman.

Namun, daftar ke-40 pemain itu masih bisa berubah. Tim pemandu bakat masih akan melihat konsistensi para pemain, baik dari segi teknik maupun sikap selama putaran kedua nanti.

Dede mengatakan, berdasarkan pengalaman musim-musim sebelumnya, putaran kedua menyimpan banyak kejutan. Perubahan akan banyak terjadi seiring dengan perubahan strategi yang diterapkan para pelatih maupun masuknya pemain-pemain baru. (DEN)

 

 

Sumber berita: https://kompas.id/baca/olahraga/2017/11/26/saatnya-mengatur-ulang-strategi-tim/

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer