Pekan ke-26 Liga Kompas Gramedia U-14 kembali memanas. Laga penuh gengsi tersuguh di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur, yang mempertemukan pimpinan klasemen sementara, Jakarta Football Academy (JFA), dengan posisi ketiga, Mandiri Selection. Kedua tim yang ingin merebut poin bermain habis-habisan dari menit awal pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan.

Di atas kertas, kedua tim mempunyai pemain yang sama kuat dan merata di setiap lini. JFA masih mengandalkan strategi bermain cepat dari kaki ke kaki dengan mengandalkan kecepatan para penyerangnya. Mandiri Selection sedikit kewalahan dengan kecepatan para pemain JFA. Hingga di awal pertandingan bek Mandiri Selection melakukan pelanggaran keras kepada penyerang JFA, Pandu, yang berbuah tendangan penalti. Riski Praganta Ginting yang ditunjuk sebagai eksekutor berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.

Mandiri Selection bermain bukan tanpa perlawanan. Beberapa kali gawang JFA terancam lewat serangan balik. Bahkan Mandiri Selection sempat mendapat hadiah penalti. Namun sayang, Rabbani yang ditunjuk sebagai penendang gagal membobol gawang JFA. Unggul satu gol membuat JFA lebih pede mengatur tempo pertandingan. JFA berhasil menambah keunggulan melalui serangan balik, dan memanfaatkan kelengahan pemain belakang Mandiri Selection. Hingga peluit panjang dibunyikan JFA unggul 2-0 dari Mandiri Selection.

“Poin ini sangat berharga untuk mengamankan posisi kami. Sejak awal pertandingan saya sudah menginstruksikan pemain untuk pressure lawan. Ini berhasil, pemain tengah Mandiri Selection sedikit kacau, dan kami memanfaatkan kelengahan pemain tengah Mandiri Selection dalam serangan balik,” ucap Zulkifli, pelatih JFA.

Sementara itu pelatih Mandiri Selection mengakui kacaunya lini tengah mereka yang bermain kurang fokus dan lebih mementingkan bola individu. “Lini tengah kami sangat kacau, saya berusaha memperkuat lini tengah dengan memasukkan gelandang baru, tapi malah membuat koordinasi kami makin berantakan,” ujar Muchsin Alatas, pelatih Mandiri Selection.

Di pertandingan lain mempertemukan antara Kabomania dengan Bina Taruna juga berlangsung sangat seru. Kabomania yang berada di posisi keempat klasemen ingin memanfaatkan kekalahan Mandiri Selection untuk menggeser posisi tiga. Bina Taruna yang juga ingin memperbaiki posisi ke papan atas tidak mau membuang poin mereka. Kedua tim yang bermain dengan tempo cepat, membuat pertandingan berjalan cukup keras. Hingga akhir pertandingan kedua tim harus bermain imbang tanpa gol.

“Sedikit kecewa dengan hasil imbang ini. Harusnya kami bisa dapat poin. Tapi banyak pemain yang membuang peluang di depan gawang lawan,” ucap Abdul Rozak, pelatih Kabomania. “Kami tetap optimis untuk masuk tiga besar klasemen. Kami akan memanfaatkan sisa pertandingan untuk merebut poin sempurna. Kami sedikit diuntungkan karena melawan tim-tim yang berada di papan bawah klasemen,” tambahnya.

Tim unggulan lainnya, ASIOP Apacinti terus menempel JFA di puncak klasemen setelah berhasil mengalahkan Pelita Jaya, dengan skor akhir 0-2 untuk kemenangan ASIOP. “Kami sedikit diuntungkan dengan kesalahan pemain-pemain Pelita Jaya untuk membuat peluang dan mencetak gol. Kami harus benar-benar memanfaatkan sisa pertandingan ini untuk rebut posisi puncak. Sampai akhir musim kami akan terus berjuang untuk merebut posisi puncak klasemen,” ucap Yayat, pelatih ASIOP Apacinti,

Sementara itu hasil pertandingan lainnya di Liga Kompas Gramedia U-14 pekan ke-26, Talenta Muda FU15 kalah 1-2 dari Remci Tangerang, Villa 2000 menang telak 3-0 dari Garuda Putra Bekasi, begitu juga Matador Mekarsari menang 2-0 atas lawannya SSJ Kota Bogor. Hasil imbang 0-0 didapat Ragunan Soccer School dengan Cibinong Raya, dan Buperta Cibubur 1-1 melawan Siaga Pratama.

(Laporan: Alvien Cahya)