Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Rekaman Laga, Harta yang Belum Digunakan

Hadi Rahmaddani, Kepala Pemandu Bakat Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, nyaris tidak beranjak dari tribune VIP GOR Ciracas saat menyaksikan laga pekan keempat, Januari lalu. Ia tampak serius mengamati semua laga dari pagi hingga sore.

Pemain SSB Cibinong Raya (biru) dan SSB Ragunan Soccer School (oranye) berebut bola dalam laga pekan ke-26 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Ciracas, Jakarta, Minggu (11/2). Laga kedua tim berakhir seri 0-0.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Pemain SSB Cibinong Raya (biru) dan SSB Ragunan Soccer School (oranye) berebut bola dalam laga pekan ke-26 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Ciracas, Jakarta, Minggu (11/2). Laga kedua tim berakhir seri 0-0.

Sejumlah komentar pun ia lontarkan, ”Aduh, umpan, kok, di tempat kosong yang tidak ada temannya.” ”Wah, bola itu seharusnya langsung ditendang ke gawang, jangan berlama-lama dikontrol di kotak penalti.” ”Sayang sekali, tim itu punya kecepatan di sayap, tetapi penyelesaian akhirnya lemah.”

Hadi menyayangkan banyaknya kesalahan teknik dan taktik yang berulang dari setiap klub. Banyak kesalahan kecil pemain yang dibiarkan dan tidak diperbaiki dengan sempurna.

”Kesalahan-kesalahan itu bisa berulang karena pelatih tidak pernah memutar ulang rekaman untuk mengevaluasi permainan secara detail. Sebagai liga pendidikan, para pelatih seharusnya meminjam rekaman pertandingan sebagai bahan evaluasi. Jika perlu, para pemain juga melihatnya untuk mengerti kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaikinya,” tutur Hadi.

Mengevaluasi rekaman laga memang penting. Klub-klub raksasa di Eropa, seperti Manchester United, Real Madrid, dan Barcelona, selalu menggunakan rekaman pertandingan untuk mengevaluasi diri dan melihat kekuatan dan kelemahan lawan.

”Banyak pelatih yang belum mau menggunakan rekaman dengan alasan sudah mengetahui semuanya di luar kepala. Kita seharusnya berkembang menggunakan cara yang lebih modern. Salah satunya menggunakan rekaman,” papar Hadi

Operator LKG U-14 merekam semua pertandingan dan dapat diminta file rekamannya. Direktur Kompetisi LKG Novi Krisnawan mengatakan, file rekaman dapat diminta oleh semua sekolah sepak bola (SSB) peserta LKG dengan mengirim surat kepada pihaknya.

”SSB yang memerlukan rekaman pertandingan dapat mengirim surat untuk meminta rekaman pertandingan yang mana saja, baik pertandingan tim mereka maupun tim calon lawan. Rekaman sangat penting untuk evaluasi tim dan mengintip kelemahan lawan. Sayangnya, belum ada yang memintanya ke kami,” kata Novi.

Tim belum tahu

Pelatih Jakarta Football Academy (JFA) Ahmad Zulkifli mengaku belum tahu jika rekaman dapat diminta ke operator LKG. Selama ini, ia hanya menggunakan rekaman sekilas gol untuk mengevaluasi pertahanan dan serangan timnya serta serangan lawan.

”Saya baru tahu jika rekaman utuh dapat diminta ke operator liga. Saya bakal memintanya untuk membenahi pertahanan dan mencari kelemahan lawan. Saya akan melihat rekaman pertandingan Bina Taruna dan ASIOP Apacinti,” kata Ahmad.

Iskandar, Pelatih SSB Matador, juga menilai rekaman laga itu penting sebagai bahan evaluasi untuk dirinya dan para pemainnya. ”Saya berminat menggunakan video rekaman untuk meningkatkan kualitas pemain,” kata Iskandar.

Sementara itu, Pelatih Kabomania Abdul Rozak Sumual mengatakan belum terpikir untuk meminta rekaman laga guna mengevaluasi permainan timnya. Selama ini, ia masih berkutat dengan buruknya komitmen para pemainnya dalam latihan.

”Banyak yang tidak serius berlatih sehingga kekompakan tim sulit dibentuk. Ada juga yang bermain untuk liga lain sehingga kehabisan tenaga saat bermain di LKG. Saya sedang minta komitmen orangtua agar anaknya berlatih lebih serius,” kata Abdul.

(Emilius Caesar Alexey)

Sumber: Kompas.id

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer