Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Tim-tim Papan Bawah Mulai Berbenah

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Pemain SSB Mandiri Selection Muhammad Dimas (depan) berjibaku dengan pemain SSB Matador Mekarsari Muhammad Atha Nauval dalam lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur.

JAKARTA, KOMPAS – Sekolah Sepak Bola Mandiri Selection dan Bina Taruna Cibubur terperosok ke dasar klasemen sementara Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Kedua tim belum menemukan bentuk permainan terbaik mereka. Pelatih kedua kesebelasan mengisyaratkan untuk berbenah.

Hasil positif terakhir kali diraih Mandiri Selection pada pekan ketiga Liga Kompas atau pertengahan September 2018. Kala itu mereka mengempaskan Astam dengan skor tipis 2-1. Setelah itu, penampilan skuad arahan Mukhsin Alatas itu terus menurun. Mereka kerap menelan hasil minor.

Di saat penghuni dasar klasemen sebelumnya, yaitu JFA mampu memperbaiki penampilan, Mandiri Selection terus terpuruk. Mereka kini tercecer di papan bawah.

Mukhsin Alatas, Kamis (8/11/2018), menyampaikan faktor mental menjadi kendala terbesar bagi timnya. Menurut Mukhsin, pemainnya kurang percaya diri saat menghadapi lawan-lawan yang memiliki tradisi kuat di Liga Kompas.

Hal itu menyebabkan pemain Mandiri Selection bermain di bawah tekanan. Mereka gugup khususnya ketika menghadapi lawan yang memiliki postur lebih tinggi. Akibatnya, rasa percaya diri pemain hilang.

“Permainan pendek dari kaki ke kaki tidak dilakukan. Anak-anak cenderung memperagakan permainan bola-bola panjang yang dirasa lebih aman,” kata Muksin.

Tak ingin terus berada di papan bawah, Mukhsin mencoba melakukan pembenahan. Untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain ketika menguasai bola, Mukhsin memperbanyak porsi latihan small set game.

Metode latihan itu, katanya, juga untuk mengasah kemampuan mengoper pemain. Mukhsin menilai pemainnya masih kerap melakukan kesalahan-kesalahan mendasar seperti salah mengoper bola.

Selain itu, Mukhsin juga membuat kesepakatan dengan para pemain. Pemain yang penampilannya dirasa kurang berkembang atau stagnan akan diberi menit bermain yang lebih sedikit.

Mukhsin berharap dengan cara itu para pemain lebih terpacu untuk tampil baik, demi mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.

“Saya juga sudah sampaikan ke orang tua pemain. Pemain sudah sepakat. Semoga dengan cara ini pemain menjadi lebih terpacu menampilkan permainan terbaik mereka,” kata Mukhsin.

Dengan beberapa langkah awal pembenahan itu Mukhsin menargetkan dapat mengoleksi 7 poin dalam 3 pertandingan ke depan.

Cara hampir serupa juga diterapkan pelatih Bina Taruna Cibubur, Harry Salishburi. Bina Taruna Cibubur kini terjerembab ke dasar klasemen sementara. Mereka sekaligus menjadi tim yang paling sering kebobolan. Bina Taruna Cibubur tercatat sudah kemasukan 15 gol dalam 10 pertandingan.

Menurut Harry, timnya baru terbentuk dan masih kalah pengalaman dibandingkan tim-tim lain di Liga Kompas. Untuk itu, Harry berniat melakukan evaluasi besar-besaran pada jeda pertengahan liga.

“Pemain yang kurang berkembang kemungkinan akan saya coret,” ucap Harry.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer