Bina Taruna Menangi Liga Kompas Kacang Garuda U-14
JAKARTA, KOMPAS — Sekolah sepak bola Bina Taruna keluar sebagai pemenang Liga Kompas Kacang Garuda U-14 setelah memastikan kemenangan tipis 1-0 atas SSB Villa 2000, Minggu (24/3/2019) di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta. Bina Taruna yang mengincar poin penuh mencetak gol cepat lewat Raka Cahyana Rizky.
Tambahan tiga poin membuat perolehan poin Bina Taruna tidak mungkin lagi dikejar Salfas Soccer di peringkat kedua. Bina Taruna mengakhiri liga di peringkat pertama dengan raihan 57 poin dan Salfas di peringkat kedua usai mengoleksi 56 poin.
Kemenangan Salfas Soccer atas Jakarta Football Academy di laga sebelumnya membuat Bina Taruna membutuhkan tambahan tiga poin untuk mempertahankan puncak klasemen.
Bina Taruna mengambil inisiatif serangan sejak menit-menit awal. Mereka mengepung pertahanan Villa 2000. Hasilnya, Raka Cahyana Rizky membawa Bina Taruna memimpin di menit ke-4.
Villa 2000 tak tinggal diam dan membiarkan diri terus diserang lawan. Perlawanan mereka perlihatkan, tapi gelandang Villa 2000 kerap terlambat naik membantu serangan. Alhasil, pemain Villa 2000 kebingungan membagi bola ketika sudah masuk wilayah pertahanan Bina Taruna.
Setelah unggul satu gol, Bina Taruna cenderung bermain hati-hati. Mereka tidak mau gegabah dengan menyerang membabi buta. Tidak ada gol tambahan tercipta hingga laga usai. Skor tetap 1-0 untuk keunggulan Bina Taruna. Hasil ini mengunci Bina Taruna di peringkat pertama klasemen akhir Liga Kompas.
Pelatih Bina Taruna Saut LB Tobing mengatakan, persaingan di Liga Kompas musim ini teramat ketat. Kedua tim, Salfas dan Bina Taruna harus menunggu hingga pekan terakhir untuk memastikan diri menjadi SSB terbaik.
Menurut Saut, motivasi terbesar Bina Taruna memenangi Liga Kompas adalah ingin mengulangi kejayaan saat meraih prestasi puncak pada 2016 silam.
“Tapi bagi saya, tetap pembinaan pemain muda yang menjadi fokus utama. Ketika pembinaan sudah baik, prestasi akan hadir,” kata Saut.
Direktur Liga Kompas Kacang Garuda Adi Prinantyo menyampaikan, Liga Kompas menghadirkan nuansa persaingan yang berbeda setiap tahunnya. SSB Salfas Soccer yang merupakan tim debutan di Liga Kompas mampu merepotkan Bina Taruna yang sudah malang melintang di Liga Kompas.
“Misi kami adalah pembinaan. Mendidik manusia melalui sepak bola,” kata Adi dalam sambutannya.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria yang turut menyaksikan pekan pamungkas Liga Kompas berharap Kompas tidak berhenti untuk merajut mimpi pesepak bola muda melalui kompetisi Liga Kompas U-14.
PSSI, kata Tisha, telah menyiapkan wadah bagi para alumnus Liga Kompas musim ini untuk tetap merasakan atmosfer kompetisi. Tisha mengatakan, Elite Pro Academy U-16 Liga 1 akan diselenggarakan pada April 2019.
“PSSI punya target tim nasional Indonesia bisa lolos Olimpiade 2024 di Paris. Tahun depan saya berharap dapat melihat wajah adik-adik telah berlaga di Liga 1 dan memperkuat timnas U-19,” tutur Tisha.