Sportivitas Menjadi Tanggung Jawab Bersama
JAKARTA, KOMPAS – Liga Kompas Kacang Garuda U-14 bukan sekadar kompetisi untuk menemukan tim terbaik. Yang lebih penting, kompetisi ini menjadi wadah pembinaan dan pembentukan karakter pemain muda. Tujuan ini bisa berhasil jika sportivitas sebagai elemen paling dasar dipahami sebagai tanggung jawab bersama.
Jika para pemain dituntut bersikap sportif di lapangan, pelatih, ofisial, dan penonton juga diharapkan memberi teladan bagaimana menghormati pertandingan. Dengan demikian, peristiwa yang terjadi saat Bintang Ragunan dan Bina Taruna bertemu pada pekan kedelapan di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2019), tidak terulang lagi.
Saat itu, wasit memberi hadiah penalti kepada Bina Taruna pada menit akhir ketika Bintang Ragunan unggul 2-1. Kubu Bintang Ragunan pun protes dan suporter mereka, yang kebanyakan orang tua pemain, turut berteriak dari tribune penonton. Mereka menyalahkan keputusan wasit yang dinilai tidak adil.
Laga pun berakhir imbang 2-2 dan Bintang Ragunan gagal mengalahkan Bina Taruna. Protes keras dari penonton masih terjadi ketika pemain dan wasit keluar dari lapangan. Para pemain sempat ikut meredam ketegangan dengan bertepuk tangan dan berteriak, ”Sudah, sudah, respek.” Pelatih Bintang Ragunan Teuku Chairul Wisal juga berkata kepada penonton, biar tim pelatih saja yang menangani ini.
Baca berita selengkapnya di: https://kompas.id/baca/utama/2019/11/17/sportivitas-menjadi-tanggung-jawab-bersama/