Matador Kembali Raih Kemenangan
Kekalahan tidak akan bertahan lama. Kemenangan berikutnya dapat diraih selama mau berjuang keras merebutnya. Jalan inilah yang ditempuh SSB Matador Mekarsari setelah menang dari lawannya di Liga Kompas Kacang Garuda.
Oleh PRAYOGI DWI SULISTYO
JAKARTA, KOMPAS — SSB Matador Mekarsari kembali ke jalur kemenangan setelah pekan lalu tergusur dari puncak klasemen oleh SSB Buperta Cibubur karena kalah dari Salfas Soccer. Pada pekan kesepuluh Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (24/11/2019), Matador kembali bangkit dengan mengalahkan Benteng Muda IFA, 1-0.
Matador mampu menguasai bola dan permainan sepanjang laga. Namun, mereka kesulitan mengembangkan permainan karena tekanan yang terus dilakukan pemain Benteng Muda terhadap pemain Matador yang membawa bola.
Penyerang Matador, Malik Kaldi, yang biasanya tampil dengan penuh kreativitas, kali ini kesulitan untuk mencari celah lawan. Beberapa kali ia gagal melewati bek sehingga sulit untuk masuk ke kotak penalti Benteng Muda.
Beberapa kali Malik mencoba melakukan tendangan jarak jauh, tetapi gagal menemui sasaran. Alhasil, di babak pertama hingga pertengahan babak kedua, Matador gagal menciptakan peluang emas.
Ketika pertandingan seperti akan berakhir imbang, lini pertahanan Benteng Muda melakukan kesalahan fatal pada menit ke-56. Mereka salah koordinasi sehingga bola dicuri gelandang Azka Putra Arrahman.
Dengan tenang, Azka menempatkan bola di sisi kiri gawang yang sulit dijangkau kiper Habibi Wiradikusuma. Menjelang peluit akhir, gelandang Benteng Muda, Milan Kaka Saktiawan, memperoleh peluang emas, tetapi tendangannya dapat diantisipasi oleh kiper Muhammad Aril. Skor 1-0 pun bertahan hingga akhir pertandingan
Pelatih Matador Mekarsari, Supriyono Prima, mengatakan, ketika tim bisa menguasai permainan, maka gol akan tiba dan hanya menunggu waktu saja. Ia memuji Azka yang cepat mengambil keputusan dalam situasi krusial.
Supriyono berharap, para pemain lainnya belajar dari setiap pertandingan sehingga dapat cepat mengambil keputusan dalam situasi apa pun. ”Sepak bola tidak hanya berbicara menang kalah, tetapi juga bagaimana bermain dengan cerdas,” ujarnya.
Pelatih Benteng Muda, Frido Yuanto, mengaku kecewa dengan kelengahan pemainnya di akhir pertandingan. ”Matador memiliki penguasaan bola yang bagus. Kami berhasil mematikan pergerakan pemain andalan mereka (Malik Kaldi). Namun, kami lengah jelang akhir pertandingan,” ujar Frido.
Pada pertandingan lainnya, tim debutan, Intan Soccer Cipta Cendikia, berhasil mengalahkan Villa 2000 dengan skor 3-1. Sementara tim debutan lainnya, Tajimalela FA, harus mengakui keunggulan Siaga Pratama dengan skor 0-1. Tim papan atas lainnya sekaligus juara bertahan, Bina Taruna, harus puas bermain imbang dengan skor 1-1 saat menghadapi Salfas Soccer.
Sumber: Kompas.id