Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Pentingnya Pola Makan Sehat untuk Atlet Muda

Oleh PRAYOGI DWI SULISTYO

 

JAKARTA, KOMPAS — Asupan gizi seimbang sangat dibutuhkan atlet muda agar dapat tumbuh dengan baik. Jelang pekan kesebelas Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di GOR Ciracas, Jakarta, Minggu (1/12/2019), peserta diharapkan mulai memerhatikan pola makan agar dapat tampil maksimal.

Dosen Ilmu Gizi Universitas Negeri Jakarta Mansyur Jauhari mengatakan, remaja adalah masa seseorang bertumbuh dengan cepat. Pola makan yang benar akan berpengaruh pada kebiasaan di kemudian hari.

”Mulailah membiasakan mengatur pola makan yang benar sejak dini karena akan menjadi kebiasaan ketika dewasa,” ujar Mansyur dalam acara LKG Talks bersama Suzuki bertema ”Gizi Murah untuk Pemain Muda”, Sabtu (30/11) di Jakarta.

Ia menjelaskan, pola makan yang benar adalah mengkonsumsi makanan pokok yang biasa dimakan sebagai sumber energi. Selain nasi sebagai sumber karbohidrat, makanan tersebut harus ada sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan.

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=WAtRx62Bzmw?version=3&rel=1&fs=1&autohide=2&showsearch=0&showinfo=1&iv_load_policy=1&wmode=transparent&enablejsapi=1&origin=https%3A%2F%2Fbebas.kompas.id]

Makanan yang bergizi tidak harus mahal, sebagai contoh tempe. Kandungan protein pada tempe tidak jauh dari daging, ayam, atau ikan. Tempe dapat menjadi alternatif untuk memperbaiki kerusakan otot saat menjalani latihan. Protein nabati menjadi salah satu pilihan murah. Namun, sebaiknya tetap mengonsumsi protein hewani.

Atlet muda membutuhkan gizi yang lebih banyak daripada remaja pada umumnya karena aktivitas yang lebih tinggi. Ia membutuhkan gizi cukup untuk mengembalikan energi yang hilang saat latihan dan untuk pertumbuhan badannya.

Karena itu, ia berharap para peserta LKG dapat mengatur pola makan dengan benar. Pada malam hari sebelum bertanding, mereka harus mengonsumsi makanan bergizi. Dua atau tiga jam sebelum bertanding, mereka juga harus mengkonsumsi makanan ringan tetapi bergizi seperti roti, susu, dan telur.

Pelatih Fisik Sekolah Khusus Olahraga Ragunan Irfan Hadiansyah mengatakan, remaja usia 14-16 tahun membutuhkan gizi untuk menjaga daya tahan dan peningkatan masa otot. Karena itu, mereka perlu asupan gizi seimbang sesuai porsi latihan.

Kedisiplinan dalam menjaga pola makan sangat dibutuhkan. Ia mengimbau atlet muda menghindari makanan dari luar yang sulit dikontrol kandungan gizinya. Apabila mereka mulai kelebihan berat badan, perlu ada penambahan latihan fisik untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Agar anak tidak mengonsumsi makanan dari luar rumah atau asrama, maka perlu dibuat variasi menu agar tidak membosankan. “Jangan sampai anak makan jajanan dari luar yang tidak sehat dan banyak kandungan minyak karena akan berpengaruh pada berat badannya,” ujar Irfan.

 

Kegiatan LKG Talks bersama Suzuki dengan tema “Gizi Murah untuk Pemain Muda”, Sabtu (30/11/2019) di Jakarta. Pada acara ini dijelaskan pentingnya menjaga pola makan yang sehat agar atlet muda dapat tampil maksimal saat bertanding.

 

Pelatih SSB Big Stars Babek FA Boni Safrudin Wijaya mengakui, ketika anak didiknya mampu menjaga pola makan dengan baik, maka penampilan timnya lebih maksimal. Namun, ketika tak lagi ada ketegasan dalam mengatur pola makan, penampilan anak didiknya menjadi menurun.

Ia selalu menegur anak yang mengkonsumsi makanan tidak sehat seperti mie instan dan cilok. Selain itu, ia juga meminta anak didiknya untuk tidak mengkonsumsi makanan pedas terlalu banyak sebelum dan setelah pertandingan agar tidak sakit perut.

 

Sumber: Kompas.id

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer