Buperta Cibubur Masih Membuka Jalan
Buperta Cibubur terus kehilangan poin dalam tiga pekan beruntun. Namun, tim-tim yang merupakan pesaing terdekatnya belum mampu memanfaatkan peluang untuk mendekati sang pemimpin klasemen tersebut.
Oleh: HERPIN DEWANTO PUTRO
Jakarta, Kompas – Persaingan di papan atas klasemen Liga Kompas Kacang Garuda U-14 akan semakin ketat karena Buperta Cibubur masih membuka jalan bagi tim-tim di bawahnya. Sebagai pemimpin klasemen sementara, Buperta terus kehilangan poin karena memperoleh hasil imbang selama tiga pekan beruntun.
Setelah ditahan oleh Intan Soccer Cipta Cendikia dan BTC dalam dua pekan sebelumnya, Buperta kembali ditahan imbang Big Stars Babek FA, 1-1, pada pekan ke-24 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (1/3/2020). Buperta kini masih berada di peringkat pertama dengan 51 poin tetapi masih bisa digusur oleh Matador Mekarsari yang berada di peringkat kedua dengan 49 poin.
Pada laga kemarin, peluang Buperta untuk memperkokoh posisi di puncak klasemen masih terjaga ketika mereka unggul lebih dulu berkat gol Callum Hamish Karel McCombie pada menit ke-20. Callum mencetak gol tersebut melalui tendangan bebas.
Namun, Big Stars Babek masih bisa memberikan perlawanan pada babak kedua dan menyamakan kedudukan melalui gol sundulan M Afrizal Suwandi pada menit ke-42. Hingga laga berakhir, Buperta kesulitan untuk membobol pertahanan lawannya tersebut.
“Yah, beginilah sepak bola, susah diterka. Pekan kemarin kami bisa ciptakan peluang-peluang bagus tetapi tetap imbang,” kata pelatih Buperta Cibubur, Jumhari. Pada laga kontra Big Stars Babek, Jumhari mengakui para pemainnya kehilangan fokus hingga bisa kebobolan.
Selain itu, timnya tidak mampu tampil dengan kekuatan optimal karena kehilangan sejumlah pemain tengah karena sakit maupun terkena akumulasi kartu. Akibatnya, Jumhari terpaksa memasang beberapa pemain pada posisi yang berbeda.
Musim hujan juga berpengaruh terhadap kebugaran para pemain. Dengan tipisnya kekuatan di lini tengah dan faktor cuaca, energi gelandang yang tersedia langsung terkuras habis. Karno Febrianto, misalnya, harus berjuang keras di lini tengah dan pada babak kedua terlihat kelelahan.
Hasil pada pekan ke-24 ini tidak memuaskan bagi Buperta. Namun, terpilihnya bek sayap mereka, Gavra Rakha Jabriel, sebagai pemain terbaik bulan Februari, menjadi kegembiraan tersendiri bagi tim. “Dia punya banyak jam terbang dan mengalami perkembangan drastis dari awal kompetisi hingga sekarang, “ kata Ketua Tim Pemandu Bakat Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Hadi Rahmaddani.
Tidak dimanfaatkan
Meski Buperta Cibubur sudah membuka jalan dalam tiga pekan terakhir, tim-tim pesaing terdekat mereka tidak mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan baik. Matador Mekarsari pada laga kemarin ditahan imbang Salfas Soccer, 1-1. Jika mereka memenangi laga itu, poin mereka saat ini akan sama dengan Buperta.
Siaga Pratama juga membuang peluang untuk bisa mendekati Matador. Mereka ditahan imbang Bintang Ragunan, 0-0, dan harus puas dengan bertahan di peringkat ketiga dengan 45 poin. “Pemain sudah mengikuti instruksi tetapi agak terburu-buru,” kata pelatih Siaga Pratama, Kusnadi.
Mendapat satu poin saat melawan Bintang Ragunan merupakan hasil minimal yang mereka harapkan untuk bisa tetap bertahan di peringkat tiga besar. Siaga Pratama pun masih optimistis bisa memperbaiki posisi pada laga-laga berikutnya.
Namun, perjuangan Siaga Pratama akan lebih berat karena mereka ditempel ketat Big Stars Babek yang kini masih berada di peringkat keempat dengan 44 poin. Jika berhasil mengalahkan Buperta pada laga kemarin, Big Stars Babek sudah bisa menggusur posisi Siaga Pratama.
Adapun dari delapan laga pada pekan ke-24, rata-rata tim hanya mampu mencetak satu gol. Kondisi lapangan yang becek menyulitkan tim-tim untuk mengendalikan bola. Gol banyak tersaji ketika Bina Taruna mengalahkan Benteng Muda IFA, 4-2.
Sumber: KOMPAS.ID