Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Energi Itu Bernama Motivasi

MOHAMMED PUTRA UNTUK KOMPAS

Pemain serang sekolah sepak bola Buperta Cibubur M Rido Julian merayakan gol ke gawang SSB Kabomania pada pekan ke-20 Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Minggu (13/1/2019), di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta. Memasuki 10 laga tersisa, sejumlah tim-tim Liga Kompas yang terkena sanksi pengurangan poin mampu tampil apik. Motivasi dan ketekunan berlatih menjadi kunci kebangkitan mereka.

Keberhasilan Siaga Pratama memenangkan duel menghadapi tim-tim kuat menunjukkan betapa motivasi berpengaruh besar terhadap keseimbangan tim. Dengan semangat itu pula tim-tim yang terkena sanksi pengurangan poin mempunyai keyakinan dapat bangkit di sisa 10 laga Liga Kompas Kacang Garuda U-14.

Siaga Pratama termasuk satu dari lima sekolah sepak bola (SSB) di Liga Kompas yang terkena sanksi pengurangan poin tiap pekan. Kelima SSB itu dihukum karena ada pemainnya yang bermain di liga lain.

Tidak pelak hukuman itu berpengaruh terhadap kondisi psikologis pemain. Pelatih SSB Mandiri Selection, Mukhsin Alatas, menyatakan, sanksi pengurangan poin membuat pemain sempat kehilangan motivasi bertanding.

“Terus terang saja, pemain cukup berat menerima sanksi itu,” kata Mukhsin pekan lalu.

Akibatnya, Mandiri Selection kini tercecer di posisi paling buncit klasemen sementara Liga Kompas. Mereka menderita 9 kali kekalahan, 8 kali hasil seri, dan 3 kali menang.

Kendati terpuruk, Mukhsin berupaya memompa semangat para pemain. Ia mengatakan, pemain harus tampil bagus di tiap pekan. Dengan demikian, meski Mandiri Selection harus tertatih-tatih di papan bawah hingga akhir liga, setidaknya para pemain dapat terpilih mewakili Indonesia untuk berlaga di Piala Gothia di Swedia.

Hanya dengan cara itu, Mukhsin yakin pemain Mandiri Selection dapat termotivasi bermain apik dan melupakan sejenak hukuman yang mereka terima. Namun, motivasi tetap harus diimbangi dengan latihan.

Mukhsin mengungkapkan, timnya mendapat kendala berarti di sesi latihan. Jumlah pemain yang mengikuti latihan tidak pernah lebih dari 15 orang. Akibatnya, transfer pengetahuan dan strategi permainan tim menjadi tidak maksimal. Terakhir, Mandiri Selection kembali urung memetik poin penuh. Mereka harus puas bermain imbang 1-1 menghadapi Villa 2000 di pekan ke-20.

Contoh motivasi yang berhasil bisa dilihat pada SSB Siaga Pratama. Meski harus menjalani sanksi yang sama dengan Mandiri Selection, para pemain Siaga Pratama sejauh ini berhasil melewati ujian menghadapi tim-tim papan atas.

Pada pekan ke-18, mereka menundukkan pemuncak klasemen sementara Ragunan Soccer School dengan skor tipis 1-0. Hasil itu kemudian membuat Ragunan kehilangan posisi di puncak klasemen dan diambilalih Salfas Soccer.

Dua pekan berselang, Siaga Pratama kembali membekap pemuncak klasemen Salfas Soccer dengan skor 0-2. Pelatih Siaga Pratma Iwan Darmanto menuturkan, selain berlatih, tidak lupa ia menyuntikkan motivasi kepada para pemain.

Iwan meminta pemain untuk tetap percaya diri dan tidak memikirkan sanksi. Walau apapun hasil akhir yang diperoleh Siaga Pratama, mereka diwajibkan mengikuti babak play off untuk tetap bertahan di Liga Kompas.

“Saya bilang ke pemain, urusan play off itu perkara nanti. Hal yang lebih penting sekarang mereka harus fokus di setiap pertandingan,” kata Iwan.

Menurut Iwan, pemain sepak bola di usia belia sangat perlu diberi motivasi. Memarahi pemain karena tampil buruk di atas lapangan, bagi Iwan, bukan merupakan jawaban.

Selama ini, Iwan senantiasa membiarkan pemainnya tampil lepas. Ia mengembalikan hakikat dasar bermain sepak bola kepada pemain: bermain dengan sepenuh hati dan rasa gembira.

Oleh sebab itu, tidak ayal para pemain Siaga Pratama bagaikan burung yang dibiarkan terbebas dari kandangnya. Mereka terbang bebas, mengerahkan kemampuan terbaiknya di setiap laga.

Bangkit usai tenggelam

Hal yang tidak kalah fenomenal juga ditorehkan SSB Astam. Sempat bersaing di papan atas pada awal-awal liga bergulir, Astam menjadi salah satu tim promosi yang diperhitungkan. Namun setelah terkena sanksi pengurangan poin, kiprah mereka seolah tenggelam. Astam terperosok ke dasar klasemen. Mereka pernah menderita 5 kekalahan beruntun pada pekan ke-10 hingga pekan ke-14.

Kini, sejak pekan ke-15 Astam perlahan mulai bangkit. Mereka belum tersentuh kekalahan hingga pekan ke-20.

Pelatih Astam Zainal Anwar mengatakan, kunci dari kebangkitan anak asuhnya adalah bermain senang dan kompak. Selain itu, Zainal juga fokus meningkatkan daya tahan stamina pemain yang menurut dia menjadi permasalahan.

Di samping motivasi, latihan juga penting untuk mengangkat performa tim. Zainal menjelaskan, jika dulu sesi latihan Astam hanya diikuti 10 pemain. Kini kondisinya sudah lebih baik. Pemain telah menunjukkan komitmen untuk berlatih. Sehingga tingkat kehadiran meningkat menjadi minimal 18 pemain setiap kali latihan.

“Kami tidak gentar menghadapi semua tim. Semuanya sama di atas lapangan, yang berjuang keras di atas lapangan yang akan keluar sebagai pemenang,” ujar Zainal.

Zainal masih menunjukkan optimisme dan semangat yang tinggi untuk berbenah. Meski masih berada di zona degradasi, dengan 10 pertandingan tersisa bukan tidak mungkin Astam bisa keluar dari zona degradasi.

Astam kini terpaut 3 poin dari tim peringkat ke-13, yaitu Bina Taruna Cibubur. Jika mampu tampil baik di 10 laga tersisa, Astam bisa lolos dari ancaman degradasi, walau poin mereka dikurangi setiap pekan.

SSB Siaga Pratama dan Astam merupakan bukti sanksi tak semestinya menyurutkan mental pemain saat bertanding. Sebaliknya, sanksi justru bisa menjadi pelecut semangat pemain. Mereka membuktikan, sanksi tak mampu mengubur bakat-bakat pesepakbola, dan motivasi serta ketekunan berlatih menjadi kunci.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer