Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Kejutan dari Tim Debutan di Pekan Perdana

Pemain SSB Pelita Jaya Rafli Vidya Saharie (merah) berebut bola dengan pemain SSB Persigawa Jihan Krisdian dalam laga Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di lapangan bola Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (7/8). SSB Pelita Jaya dan SSB Persigawa bermain imbang dengan skor 0-0. Kompas/Priyombodo (PRI) 07-08-2016

Pemain SSB Pelita Jaya Rafli Vidya Saharie (merah) berebut bola dengan pemain SSB Persigawa Jihan Krisdian dalam laga Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di lapangan bola Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (7/8). SSB Pelita Jaya dan SSB Persigawa bermain imbang dengan skor 0-0.
Kompas/Priyombodo (PRI)

JAKARTA, KOMPAS Pekan perdana Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 2016-2017, Minggu (7/8), di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, menghadirkan kejutan. Tim-tim debutan seperti Buperta Cibubur mampu menaklukkan tim berpengalaman, Kabomania, 2-0.

Buperta Cibubur, sekolah sepak bola (SSB) yang bermarkas di Jakarta Timur, baru pertama kalinya turun di LKG U-14. Namun, hal itu tidak lantas menjadikan mereka tim yang dapat disepelekan. Tampil dengan semangat tinggi, Buperta mengoleksi tiga poin penuh dari Kabomania, runner up LKG U-14 musim lalu.

Buperta unggul berkat gol dari Muhammad Fayyadh dan Rizki Yuda Ardianca masing-masing pada menit ke-34 dan 51. ”Anak-anak semakin percaya diri dengan kemenangan ini. Sebelumnya, kami telah bertekad bisa mengimbangi tim-tim seperti Kabomania dan ASIOP Apacinti (juara LKG U-14). Kami tidak mau jadi sekadar penggembira,” tutur M Rohuddin, Pelatih Buperta.

Rohuddin menjelaskan, kemenangan itu adalah buah dari latihan dan persiapan panjang timnya. Pelatih yang membantu SSB Cibinong Putra itu lolos dari babak play off LKG U-14 musim lalu itu telah menggembleng skuad Buperta selama delapan bulan.

Tidak instan

Waktu yang panjang itu digunakan untuk mengikuti berbagai laga uji coba melawan langganan di LKG U-14, seperti Villa 2000 dan Bina Taruna. Mental tanding serta kebersamaan mereka juga diasah di babak play off, April lalu.

Buperta adalah satu dari lima tim promosi di LKG U-14 musim baru ini. Adapun empat tim lainnya adalah SSB Ricky Yacobi, JFA (Jakarta Football Academy), Jayakarta, dan Pelita Jaya.

”Persiapan kami mengikut ini (LKG U-14) sangatlah serius. Kami telah berlatih lama sebab saya yakin tidak akan ada hasil bagus dari sesuatu yang instan,” tutur Rohuddin.

Berkat persiapan panjang serta raihan tiga poin di pekan perdana itu, Rohuddin optimistis timnya bisa berbicara banyak di LKG U-14 musim ini. ”Minimal kami bertahan (tak terdegradasi) musim ini sehingga anak-anak dari angkatan berikutnya berkesempatan tampil langsung (tanpa melewati play off),” ujarnya.

Adapun Pelatih Kabomania Dody Sahetapy menyatakan, sejumlah pemainnya masih gugup menjalani pertandingan pertama itu. ”Apalagi, mereka terbebani gelar runner up dari musim tahun lalu,” katanya.

Berkat kemenangan itu, Buperta bertengger di papan atas, yaitu tepatnya di peringkat ketiga klasemen sementara. Mereka hanya kalah produktivitas gol dari Bina Taruna dan ASIOP Apacinti, dua tim teratas di klasemen.

Langkah awal yang gemilang juga ditunjukkan SSB Ricky Yacobi, tim promosi lainnya. SSB asal Jakarta Pusat itu menjungkalkan Villa 2000, tim kuat yang menempati peringkat ketiga LKG U-14 musim lalu, berkat gol tunggal Hilmy Laksana.

Ricky Yacobi, SSB yang bermarkas di Senayan, Jakarta, tampil ngotot sejak menit pertama. Mereka seolah ingin menunjukkan laik tampil di LKG, kompetisi usia dini yang terakhir kali mereka ikuti 2010 silam.

Villa 2000, tim asal Tangerang Selatan, juga tak ingin kehilangan gengsinya sehingga juga bermain ngotot. Tak ayal, laga keras yang diwarnai banyaknya pelanggaran pun tercipta. Wasit mengeluarkan lima kartu kuning. Salah satu pemain Ricky Yacobi, M Rasyid Ridho, bahkan diusir dari lapangan karena menerima dua kartu kuning di laga ”panas” itu.

”Saat capek, para pemain cenderung menjadi emosional. Ini menjadi pekerjaan rumah kami,” ucap Pratikno, Pelatih SSB Ricky Yacobi, seusai laga itu.

Adapun Pelatih Villa 2000 Ibnu Wibowo menilai, kekalahan itu tidak terlepas dari persoalan non-teknis, yaitu mental pemain. ”Para pemain kurang tenang sehingga gagal memanfaatkan peluang mencetak gol,” katanya.

Juara bertahan

Jejak gemilang kedua tim promosi itu gagal diikuti Jayakarta. Mereka digilas 9-1 oleh Bina Taruna. Pesta gol di Mabes Polri itu dimulai sejak menit pertama, yaitu melalui gol Sandi Kusumah.

Sementara itu, JFA ditundukkan juara bertahan ASIOP Apacinti dengan skor 1-3. ASIOP, SSB yang sarat prestasi dan menjuarai Piala Gothia 2016 di Swedia, tampil dominan sejak babak pertama. Fabio Delvecchio, penyerang ASIOP, membuka keunggulan timnya di menit ke-6.

Pemain lainnya, Saiful dan Fatah Aji Pratama, menambah keunggulan ASIOP lewat gol mereka, yaitu masing-masing di menit ke-13 dan 51. JFA hanya bisa memperkecil ketertinggalan lewat sundulan Bintang Putra Priesa pada menit ke-55.

Meskipun menang, Agus Gustira, Pelatih ASIOP Apacinti, mengaku kurang puas dengan performa para pemainnya, terutama faktor konsentrasi dan komunikasi. Melalui berbagai pembenahan dan latihan, ia berharap timnya mampu mempertahankan gelar juara LKG U-14.

Sementara itu, pada laga lainnya, juara LKG musim 2014 Rajawali Muda diimbangi SSJ Kota Bogor 1-1. (JON/C01)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer