Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Tiga Ilmu Jitu dari Jacksen F Tiago

Sebanyak 22 pemain Liga Kompas Kacang Garuda U-14 mendapat kesempatan berharga mengikuti pelatihan bersama pelatih Persipura Jacksen F Tiago. Mereka dibekali tiga ilmu jitu untuk menjadi pemain bintang masa depan.

 

Oleh  ADRIAN FAJRIANSYAH

Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago saat menyampaikan teori dan motivasi sebelum praktek simulasi strategi kepada para pemain perwakilan klub Liga Kompas Kacang Garuda U14 dalam pelatihan singkat (coaching clinic) yang diberikannya di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020). Pelatih asal Brasil yang kini menjadi warga negara Indonesia ini memberikan materi dan praktek singkat untuk tehnik penyerangan serta pola permainan yang efektif bagi tim sepakbola. Sebanyak 22 pemain dari perwakilan 16 klub yang mengikuti Liga Kompas Kacang Garuda U-14 diikutsertakan dalam pelatihan singkat ini. Jacksen berharap para pemian muda mampu mengembangkan permainan yang berkualitas dan efektif sehingga menjadi modal yang berharga kelak ketika menjadi pemain profesional, bahkan memperkuat tim nasional Indonesia.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO (RON)
16-02-2020

 

JAKARTA, KOMPAS – Suasana berbeda terlihat  pada pekan ke-22 Liga Kompas Gramedia Kacang Garuda U-14 di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020). Pelatih Pesipura sekaligus mantan pelatih tim nasional  Jacksen F Tiago hadir memberikan pelatihan kepada 22 pemain perwakilan  tim-tim peserta liga usia muda itu.

Pelatih asal Brasil tersebut memberikan tiga ilmu jitu agar  para pemain muda menjadi lebih berkualitas, yaitu sentuhan pertama, keputusan, dan posisi.  ”Ini ilmu dasar yang membuat sepak bola lebih efektif dan efisien. Kalau bisa mengingat dan mempraktikan dengan baik satu saja ilmu ini, akan sangat luar biasa untuk kalian ke depan,” ujarnya  kepada para pemain.

Pelatihan ini berlangsung pukul 09.30 hingga 11.00 WIB. Pelatih yang saat aktif bermain berposisi sebagai penyerang itu memulai coaching clinic dengan memberikan motivasi kepada pemain. Ia mengingatkan, motivasi adalah faktor utama yang harus dimiliki pemain muda jika ingin serius berkarier sebagai pemain sepak bola.

”Kalian harus punya cita-cita tinggi sebelum menentukan nasib sebagai pemain bola. Dari cita-cita itu, kalian harus belajar displin dan menjaga moral. Jangan lagi menghabiskan waktu untuk hal kurang berguna, seperti nongkrong sampai lupa waktu,” ujarnya kemudian.

Baca juga : Coaching Clinic Liga Kompas  Kacang Garuda Bersama Jacksen F Tiago/

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Jacksen F Tiago Pelatih Persipura Jayapura

 

Kegiatan coaching clinic yang dilangsungkan di depan ratusan penonton di Stadion Ciracas itu terselenggara berkat dukungan PT Freeport Indonesia dan Suzuki selaku sponsor LKG.

“Kami  sangat peduli dengan pengembangan sepak bola nasional dan sudah bekerja sama cukup lama  dengan Persipura, salah satu tim Liga 1 yang cukup berprestasi. Lewat  kegiatan ini, kami ingin terus berkontribusi, khususnya di  level usia muda,” tutur Vice President Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama dalam pidatonya.

Tiago mengajak para pemain melakukan simulasi pertandingan selama satu jam. Dia mengamati langsung pergerakan pemain dari tengah lapangan. Ketika ada yang dianggapnya keliru, dia menghentikan laga dan memberikan arahan ke pemain tersebut.

 

Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago (tengah atas) duduk diapit Vice President Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama (kiri) dan pemain legendaris Indonesia Herry Kiswanto (kanan) sesaat menjelang memberikan pelatihan singkat (coaching clinic) kepada para pemain perwakilan klub Liga Kompas Kacang Garuda U14 di Lapangan Sepakbola GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020). Pelatih asal Brasil yang kini menjadi warga negara Indonesia ini memberikan materi dan praktek singkat untuk tehnik penyerangan serta pola permainan yang efektif bagi tim sepakbola. Sebanyak 22 pemain dari perwakilan 16 klub yang mengikuti Liga Kompas Kacang Garuda U-14 diikutsertakan dalam pelatihan singkat ini. Jacksen berharap para pemian muda mampu mengembangkan permainan yang berkualitas dan efektif sehingga menjadi modal yang berharga kelak ketika menjadi pemain profesional, bahkan memperkuat tim nasional Indonesia.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO (RON)
16-02-2020

 

Setelah itu, mereka terlalu banyak melakukan gerakan yang tidak efektif. Hal itu memberikan kesempatan lawan untuk menjaga atau merebut bola tersebut. Selain itu, pemain kerap terlalu lama membawa bola. Hal itu membuat pemain kelelahan dan kehilangan momentum atau peluang mencetak gol.

”Jangan pernah membawa bola sebelum mencapai garis tengah. Ini hanya akan menghabiskan energi. Kalau mau bawa bola, silakan keluarkan skill individu di area gawang lawan,” kata Tiago.

Ilmu baru

Bek kiri SSB Villa 2000 Maulana Ghifa Ferdiansyah mengutarakan, banyak ilmu baru yang didapatnya dari coaching clinic itu. Ilmu itu antara lain sentuhan pertama. Selama ini, dirinya hanya fokus kontrol bola dengan baik.

“Materi coaching clinic  ini sangatlah  bermanfaat bagi kami. Akan  coba saya terapkan dalam latihan. Di era sepak bola modern ini, pemain memang harus lebih efektif dan efisien,” ujar Pelatih SSB Salfas Soccer School Irwan Salam.

Sumber: Kompas.ID

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer