Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Dimas Prasetyo Aji Terpilih Menjadi Pemain Terbaik

Reza Trisetya dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Mutiara Cempaka (kiri) membayang-banyangi pergerakan pemain SSB Asiop Apacinti, Reyhan Syahviano, dalam babak lanjutan Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic 2015 di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Minggu (4/10). Asiop Apacinti unggul 2-0. Kompas/Totok Wijayanto (TOK) 04-10-2015

Reza Trisetya dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Mutiara Cempaka (kiri) membayang-banyangi pergerakan pemain SSB Asiop Apacinti, Reyhan Syahviano, dalam babak lanjutan Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic 2015 di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Minggu (4/10). Asiop Apacinti unggul 2-0.
Kompas/Totok Wijayanto (TOK)
04-10-2015

JAKARTA, KOMPAS — Dimas Prasetyo Aji, penjaga gawang sekaligus kapten tim SSB Annisa Pratama, terpilih sebagai pemain terbaik kategori kiper di bulan September 2015. Dimas (14) unggul dari dua pesaing utamanya yang dicalonkan sebagai pemain terbaik bulanan, yakni I Putu Wahyudi Suwardana dari SSB Mutiara Cempaka dan Muhammad Buffon dari Oneway Semplak Barat.
Dimas dipilih karena memiliki peran penting sebagai benteng pertahanan terakhir Annisa Pratama pada persaingan di papan tengah hingga pekan ke-10 Liga Kompas Gramedia (LKG) U-14 Panasonic. Dia menjadi pemain kedua di LKG musim 2015/2016 yang dinobatkan sebagai pemain terbaik bulanan. Gelar pada bulan lalu dipegang palang pintu Kabomania, Aji Bijaksana.
Pemilihan player of the month ditetapkan berdasarkan tujuh indikator penilaian, yakni penampilan, menit bermain, kebobolan, penyelamatan per pertandingan, tembakan ke gawang, intersep, dan sapuan. ”Setahu saya penjaga gawang enggak akan jadi pemain terbaik. Jadi saya sangat kaget ketika nama saya dipanggil,” ujar Dimas seusai dinobatkan sebagai pemain terbaik, Minggu (4/10), di Lapangan C Senayan, Jakarta. Setelah diumumkan sebagai pemain terbaik, Dimas kembali mengawal mistar gawang SSB Annisa Pratama saat berhadapan dengan Remci Tangerang. Pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2 itu ia anggap sebagai kado pelengkap untuk gelarnya kali ini. Ia mengaku bertanding sesuai instruksi pelatih kepala, terutama pelatih penjaga gawang. Meskipun pontang-panting membendung serangan lawan, ia selalu berusaha menerapkan semua arahan dan skema di saat berlatih di setiap pertandingan.”Menjadi penjaga gawang memiliki tekanan lebih besar daripada pemain lain. Namun, saya selalu siap di setiap pertandingan,” ujar pemain yang mengawali karier sebagai bek tengah itu.

Dimas memulai kariernya di sepak bola pada usia delapan tahun di klub tarkam asuhan ayahnya, Darianto, di dekat rumahnya, Depok, Jawa Barat. Namun, ia tidak memiliki kesempatan bermain. Tiga tahun berselang, ia dimasukkan sang ayah ke SSB Cibinong Putra untuk berlatih sebagai penjaga gawang. Enam bulan berlatih, Dimas terpilih menjadi penjaga gawang kedua Cibinong Putra pada LKG U-14, musim 2014/2015.Namun, ia memilih hijrah ke SSB Annisa Pratama pada LKG musim ini agar mendapatkan kesempatan bermain lebih besar. Apalagi, Annisa Pratama tim papan tengah LKG musim lalu, lolos otomatis ke LKG musim ini.

Pelatih SSB Annisa Pratama, Nana Priatna, mengatakan, Dimas wajar dan pantas dipilih sebagai pemain terbaik. ”Dia bertanggung jawab atas semua instruksi yang saya berikan. Atas sikapnya itu, saya juga memilihnya menjadi kapten kedua di tim kami,” kata Nana.Direktur Kompetisi LKG Novi Krisnawan menambahkan, pemain terbaik dilihat dari data statistik pemain, tetapi juga dari sikap dan sportivitas yang ditunjukkan di dalam ataupun di luar lapangan. Dimas dinilai memiliki sikap lebih baik daripada dua nominator lain. ”Kami berharap semua pemain bisa menunjukkan kedua hal tersebut. Sebab, hal itu menjadi alasan utama kompetisi ini digelar,” kata Novi.

Asiop geser Kabomania
Kebahagiaan yang dirasakan Dimas berbanding terbalik dengan SSB Kabomania. Tim tak terkalahkan selama sembilan pekan itu akhirnya takluk di tangan SSB Bina Taruna dengan skor 2-0. Berstatus sebagai tim papan atas, keduanya tampil terbuka sejak peluit babak pertama dibunyikan. Kesempatan pertama dimiliki anak-anak Bina Taruna melalui pemain andalannya, Firdas Hilmi, yang memuncaki top skor sementara dengan 10 gol. Namun, tendangan kaki kanannya masih bisa ditangkap dengan baik oleh penjaga gawang Kabomania, Tony Adam.
Serangan Bina Taruna baru membuahkan hasil di menit ke- 19 setelah winger kiri Muhammad Fikri Husaini menendang bola dari jarak 60 meter. Tendangan berbau spekulasi itu menghujam ke pojok kiri, dan mengubah skor 1-0. Di babak kedua, pelatih Kabomania mengubah strategi dengan memasukkan pemain andalannya, Lingga. Namun, timnya tetap kesulitan menerobos pertahanan Bina Taruna yang makin disiplin setelah turun minum. Bina Taruna justru menambah keunggulan menjadi 2-0 melalui sontekan Figo Sapta Fahrezi.
Meski menang, Bina Taruna tetap berada di peringkat ketiga klasemen. Sebaliknya, Kabomania harus merelakan posisinya di puncak klasemen digeser SSB Asiop Apacinti yang menang 2-10 atas SSB Mutiara Cempaka.(B02)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer