Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Pekan Berat Tim Papan Atas

Liga Kompas Gramedia - Laga antara Sekolah Sepakbola (SSB) Oneway Semplak Barat (kuning) menghadapi SSB Mandiri Jaya Bogor (biru) dalam Liga Kompas Gramedia 2015 di Stadion C PSSI Senayan, Jakarta, Minggu (27/9). Kompas/Wawan H Prabowo (WAK) 27-09-2015

Liga Kompas Gramedia – Laga antara Sekolah Sepakbola (SSB) Oneway Semplak Barat (kuning) menghadapi SSB Mandiri Jaya Bogor (biru) dalam Liga Kompas Gramedia 2015 di Stadion C PSSI Senayan, Jakarta, Minggu (27/9).
Kompas/Wawan H Prabowo (WAK)

JAKARTA, KOMPAS — Pekan kesembilan Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic, Minggu (27/9), di Lapangan C, Senayan, Jakarta, menjadi pekan yang berat bagi sejumlah tim papan atas.

SSJ Kota Bogor yang menduduki peringkat kelima, misalnya, jatuh ke posisi tujuh pada pekan ini setelah kalah dari Annisa Pratama. Peringkat pertama klasemen sementara, Kabomania hanya mampu meraih satu poin setelah ditahan imbang 0-0 oleh Remci Tangerang. Padahal, delapan pekan sebelumnya, Kabomania selalu melahap poin penuh. Adapun ASIOP Apacinti dan Villa 2000 yang berada di posisi kedua dan keempat hanya bermain imbang 1-1.

Siang itu, ketika peluit pertandingan dibunyikan, SSJ Kota Bogor rajin menyerang benteng pertahanan Annisa Pratama melalui sang kapten Muhamad Fiqri. Namun, keuletan kiper Dimas Prasetyo, kiper Annisa, bisa menggagalkan belasan peluang SSJ Kota Bogor. Memasuki menit ke-46, serangan balik dilakukan Annisa Pratama melalui Yehezkiel Bagas P di sisi kiri lapangan tengah. Setelah melewati dua pemain lawan, ia berhadapan dengan kiper SSJ Kota Bogor. Bagas mengoper bola ke Edbert Wahjudi yang menyonteknya menjadi gol. Itu adalah gol semata wayang hingga laga usai.

Pelatih SSJ Kota Bogor Andri Sudrajat mengatakan, setelah kebobolan, timnya berada di bawah tekanan mental sehingga penyelesaian akhir buruk.

Pada laga lain, Pelita Jaya yang berada di peringkat ke-12 berbagi poin dengan Mutiara Cempaka yang menahan imbang 1-1. Pelita Jaya menggebrak di awal laga dengan mencetak gol pada menit ketiga. Gol bermula dari umpan satu dua sentuhan antara Andre Maulana dengan striker Rafdika Muhammad. Aditya Febriyanuar menyelesaikan kerja sama apik itu dengan menceploskan bola ke gawan lawan.

Di ujung babak pertama, pemain Mutiara Cempaka Ramadona Bariq menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan bola pantul dari tendangan pojok.

Harry Bakir, pelatih Pelita Jaya, mengatakan, anak asuhnya masih kerap jatuh mentalnya setelah kebobolan. Selain itu, mayoritas pemain Pelita Jaya baru berlaga di Liga Kompas Gramedia (LKG) sehingga belum mampu mengelola tekanan.

Laga panas

Pertandingan antar-tim papan atas Villa 2000 kontra ASIOP Apacinti berlangsung panas. Pada menit ke-49, suasana kian panas karena suporter kedua tim yang didominasi orangtua pemain saling lempar ejekan. Hal itu terjadi setelah wasit memberikan hadiah penalti kepada Villa 2000 yang dikonversi menjadi gol. Akibat perseteruan antarsuporter itu, wasit terpaksa menghentikan pertandingan selama tiga menit.

Para pemain sendiri tidak ribut. Sebagian dari mereka justru geleng-geleng kepala seakan tidak percaya dengan kekisruhan itu. Pertandingan dimulai lagi setelah kedua suporter tenang.

ASIOP yang sudah unggul menjadi pincang karena gelandang bertahannya terkena kartu merah, Satrya Arya Guntara, pada menit ke-50. Unggul satu pemain, Villa 2000 terus menekan pertahanan ASIOP. Hasilnya, di penghujung laga, striker Charalambos Elias Elliot menyamakan kedudukan 1-1.

Terkait kisruh antarsuporter, Ketua Komite Wasit LKG Halik Jiro mengatakan, pihaknya akan melayangkan surat peringatan kepada kedua tim. ”Kami harap para orangtua tidak melupakan sportivitas. Turnamen ini untuk pembinaan sepak bola anak-anak,” ujarnya.(B05)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer