Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Romadona-Romadoni, Si Kembar Sang Penerus

Dua pemain sepak bola kembar dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Cibinong Putra, Mohamad Romadona (kanan) dan Mohamad Romadoni, memainkan bola di sela-sela penampilan di Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic di Lapangan C PSSI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/9). *** Local Caption *** Pemain sepak bola bersaudara dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Cibinong Putra, Romadona (kanan) dan Romadoni memainkan bola seusai tampil dalam Liga Kompas Gramedia di Lapangan PSSI Senayan, Jakarta, Minggu (20/9).

Dua pemain sepak bola kembar dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Cibinong Putra, Mohamad Romadona (kanan) dan Mohamad Romadoni, memainkan bola di sela-sela penampilan di Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic di Lapangan C PSSI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/9).

Lincah dan pandai meliuk-liuk sembari mendribel bola di daerah pertahanan lawan menjadi ciri khas dua saudara kandung yang kembar identik pada pekan kedelapan Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic musim 2015/2016. Kelebihan itu tak hanya membuat mereka menjadi pusat perhatian, tetapi juga sebagai sosok penting bagi tim yang dibelanya.

Mereka tak lain ”Si Kembar” Mohamad Romadona (14) dan Mohamad Romadoni (14), yang tergabung di Sekolah Sepak Bola (SSB) Cibinong Putra. Keberadaan keduanya melanjutkan tradisi aksi pemain kembar di LKG, tiga musim terakhir.

Sebelumnya, pada musim 2013/2014, Muhammad Irsan Fikriyansyah dan Muhammad Irhan Firansyah bermain bersama di SSB Jayakarta. Kala itu, kerja sama keduanya mampu membawa timnya terhindar dari babak play off.

Sementara pada musim lalu, Muhammad Firhan dan Muhammad Farhan tampil bersama SSB Pelita Jaya. Bahkan, Firhan terpilih menjadi salah satu pemain yang terseleksi untuk berlaga di Piala Gothia di Gothenburg, Swedia, tahun 2014.

Kini, Romadona dan Romadoni membela SSB Cibinong Putra sejak awal 2014 sekaligus menjadi penerus pemain kembar di LKG. Debut keduanya pada musim ini ikut membantu SSB Cibinong Putra lolos dari babak play off LKG 2015.

Selain itu, kakak-adik kelahiran 24 November 2001 itu kini menjadi sosok penting yang mengantarkan Cibinong Putra ke papan tengah. Buktinya, kerja sama ”si kembar” mampu membawa SSB Cibinong Putra menang atas SSB Persigawa dengan skor 1-0 pada Minggu (20/9) di Lapangan C, Senayan Jakarta.

Diturunkan sejak menit pertama, keduanya langsung membuktikan kepercayaan pelatih melalui kerja sama apik dalam tiga sentuhan. Berposisi sebagai gelandang, Romadona mulai mengambil inisiatif menyerang setelah menerima sentuhan sepak mula (kick off) dari sang adik, Romadoni, yang berposisi sebagai penyerang sayap.

Umpan tersebut dilanjutkan Romadona dengan meliuk-liuk di antara pemain bertahan Persigawa, dengan hanya menyepak bola dalam satu sentuhan. Aksi itu disambut Muhammad Dhaffi di depan gawang lawan, yang menerima umpan pendek dari Romadona. Bola umpan kerja sama ”Si Kembar” diteruskan Dhaffi dengan sempurna ke pojok kiri gawang Persigawa.

”Asyik kalau main sama Ade (sapaan untuk Romadoni). Karena saya punya banyak pilihan kalau ingin mengumpan. Soalnya, kami sudah saling mengerti,” kata Romadona.

Dilatih sang ayah

Bakat Romadona dan Romadoni terlihat sejak mereka berusia 4 tahun. Ketika itu, ayah mereka, Muhamad Rohudin, yang berprofesi pelatih SSB sering memberikan bola kepada keduanya. Pemberian sang ayah selalu menjadi pemicu keributan Romadona dan Romadoni.

”Kalau saya berikan bola, mereka langsung main sendiri seperti orang dewasa. Bikin gawang sendiri dan bermain satu lawan satu,” kata Rohudin, yang juga pelatih SSB Cibinong Putra.

Melihat ketertarikan ”Si Kembar” terhadap sepak bola, Rohudin yang kala itu masih menjadi Pelatih SSB Pespex, Cileungsi, Kabupaten Bogor, mengajak kedua anaknya ke tempat latihan. Saat itu, keduanya masih berusia 6 tahun.

Tiga tahun berlatih bersama SSB yang diasuh sang ayah, Romadona dan Romadoni hijrah bersama Rohudin yang lalu mendirikan SSB Cileungsi. Di SSB tersebut, keduanya mulai diikutsertakan dalam kompetisi.

”Setelah empat tahun berlatih, saya pikir sudah sepantasnya mereka ikut kompetisi. Jadi, saya masukin mereka ke line-up di kejuaraan antar-SSB Se-Kabupaten Bogor,” kata Rohudin. Meski kala itu keduanya masih 9 tahun, keduanya dimainkan dalam kompetisi di bawah usia 12 tahun demi peningkatan kualitas permainan.

Rohudin mengatakan, ”Si Kembar” sangat membantu skema permainan tim sebab keduanya kompak, juga punya kelebihan. Romadona unggul dalam umpan pendek dan terobosan. Sementara Romadoni yang lahir tiga menit setelah sang kakak sebagai penyerang sayap.

Menurut Rohudin, pemain kembar tidak hanya menjadi pusat perhatian, tetapi juga bisa menjadi kunci kemenangan tim. Meski tendangan kedua anaknya tidak tergolong keras, sejauh ini cukup akurat.

”Yang terpenting bagi saya, mereka bisa tahu cara bermain bola yang baik. Apalagi mereka masih punya banyak waktu untuk bermain lebih baik,” kata Rohudin. (B02)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer