Tim-tim Debutan Mengusung Harapan
JAKARTA, KOMPAS Dua SSB, yakni Garuda Putra Bekasi dan Remci Tangerang, termasuk dua dari tiga tim promosi di Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic 2015-2016. Yang menarik, sepak terjang mereka sejauh ini tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka mampu bersaing dengan tim-tim langganan dengan berbekal tingginya asa.
SSB Remci Tangerang bahkan pernah mengukir kejutan dengan menjungkalkan juara bertahan Rajawali Muda Tangerang dengan skor 2-1 pada pekan ke-8 LKG U-14. Adapun Garuda Putra, satu-satunya wakil dari Bekasi, membungkam ”tim penakluk raksasa” Annisa Pratama 3-1 di pekan ke-5. Sempat tertatih-tatih di awal musim, SSB Garuda Putra merangkak naik dan bercokol di peringkat ke-8, pekan lalu.
Bagi kedua SSB yang baru pertama kali terjun alias debutan di kompetisi usia dini LKG U-14, pencapaian itu tentu sebentuk prestasi. Tak mudah berkompetisi di LKG U-14, apalagi
dengan berbagai aturan dan ketentuan yang ketat. Misalnya, kewajiban memainkan seluruh (tujuh) pemain cadangan dalam satu laga.
Ketika hampir separuh (dari total 16) peserta silih berganti terkena sanksi, yaitu pengurangan poin, akibat kesulitan menyesuaikan aturan yang bertujuan untuk pemerataan kualitas sekaligus pembinaan pemain di tim itu, Garuda Putra mampu menjadi teladan. Juara Divisi I Liga Topskor U-13 2014 ini belum sekali pun dihukum akibat melanggar ketentuan itu.
”Sebagai tim baru, kami rajin berkonsultasi dengan panitia agar paham aturan serta terhindar dari sanksi. Kami datang di LKG (U-14) dengan motivasi tinggi. Sebab, kami satu-satunya wakil dari Bekasi dan ini musim pertama kami (di LKG),” ujar Manajer SSB Garuda Putra Bekasi Edi Suryo, Minggu (1/11), di Lapangan C Senayan, Jakarta. Kehadiran Garuda Putra di LKG U-14 menghidupkan lagi harapan akan munculnya bibit-bibit pesepak bola berbakat asal Bekasi.
Lumbung pemain
Bekasi pernah menjadi salah satu lumbung pesepak bola nasional, seperti Maman Suryaman dan Nuralim. Namun, belakangan, wilayah ini tenggelam dalam percaturan sepak bola nasional. Para pemain SSB Garuda
Putra, seperti Afdal Fadli yang menjadi mesin gol timnya dengan koleksi enam gol sejauh ini, serta bek sayap Julius Renald yang terpilih sebagai pemain terbaik Oktober, menyandang harapan bangkitnya bibit muda dari daerah itu.
”Mudah-mudahan, anak-anak ini bisa menjadi pengganti para legenda (mantan pemain timnas asal) Bekasi itu,” ujar Edi Suryo yang berharap timnya yang bermarkas di Perumahan Galaxy, Bekasi, itu bisa bertahan di LKG U-14 musim depan.
Target agar tetap bertahan di LKG U-14 musim depan juga dicanangkan SSB Remci Tangerang. Namun, harapan itu tidak akan berjalan mudah. SSB yang bermarkas di Curug, Kabupaten Tangerang, baru saja ditinggalkan pelatihnya, Mahyudin, yang meninggal pada Oktober lalu. Asistennya, Suhendra Saputra (24), kini mengemban tugas untuk mewujudkan harapan itu.
Pekan lalu, Remci Tangerang dilibas Tunas Cipta 0-1. Mereka pun kini jatuh ke zona degradasi, yaitu tepatnya peringkat ke-12. Pada musim 2015-2016 ini, akan ada lima (dari sebelumnya tiga) tim yang terdegradasi. Tim yang berada di peringkat ke-12 hingga ke-16 bakal meninggalkan LKG U-14 akhir musim ini. ”Kendala terbesar kami, kurangnya kekompakan tim. Banyak pemain terhalang tugas sekolah sehingga kami hanya bisa ketemu latihan seminggu sekali,” ujar Suhendra.
Di SSB Remci Tangerang, kehadiran eks Persita (klub peserta Divisi Utama yang juga tampil di turnamen Piala Presiden lalu) bukan hal aneh. Giman Nurjaman, asisten pelatih Persita, adalah direktur teknik di Remci. Ia bergabung di SSB itu menyusul vakumnya kompetisi nasional.
Menurut Nurjaman, SSB dan kompetisi usia dini berperan vital untuk mencetak pemain-pemain tangguh di masa depan. ”Timnas yang bagus hanya bisa muncul jika kita memiliki pemain-pemain muda dan kompetisi usia dini yang baik,” ujar Direktur Teknik PSSI Pieter Huistra, beberapa waktu lalu. (JON)