Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Lapangan Licin Sulitkan Persaingan di Puncak Klasemen

Pemain SSB Bina Taruna, Figo Sapta Fahrezi (kiri), menggiring bola dibayangi oleh pemain SSB Tunas Cipta dalam pertandingan Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic di Lapangan C Senayan, Jakarta, Minggu (8/11). Bina Taruna menang dengan skor 5-0. Ade Putra 08-11-2015

Pemain SSB Bina Taruna, Figo Sapta Fahrezi (kiri), menggiring bola dibayangi oleh pemain SSB Tunas Cipta dalam pertandingan Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic di Lapangan C Senayan, Jakarta, Minggu (8/11). Bina Taruna menang dengan skor 5-0.
Ade Putra

Jakarta, Kompas Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Sabtu lalu membuat Lapangan C di kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, masih basah dan licin untuk menggelar laga Liga KG U-14 Panasonic, Minggu (8/11). Lapangan yang licin sering membuat pemain terjatuh.

Kondisi itu menyulitkan klub-klub yang sedang berjuang untuk memperebutkan posisi puncak klasemen. Pemain Kabomania, Asiop Apacinti, Villa 2000, dan Bina Taruna harus jatuh bangun demi mendapatkan poin penuh untuk menjaga peluang klub mereka memuncaki klasemen.

Pada pagi hari, lapangan sangat licin karena rumput masih basah. Para pemain yang terbiasa bermain di lapangan yang kering sepanjang musim kemarau menjadi sering salah umpan atau terpeleset saat mengejar bola.

Pada laga kedua antara Kabomania dan Mandiri Jaya Bogor, permainan kedua tim sulit berkembang di awal laga. Pemain masih beradaptasi dengan lapangan yang basah sehingga taktik yang dirancang pelatih belum dapat diterapkan.

Namun, para pemain Kabomania lebih cepat menyesuaikan diri dengan kondisi itu. Permainan umpan pendek yang cepat diperagakan dengan baik.

Pemain tidak banyak menggiring untuk menghindari kehilangan bola karena terpeleset atau benturan dengan lawan. Bola langsung dikirimkan kepada penyerang melalui umpan terobosan guna menghindari hadangan bek Mandiri Jaya Bogor.

Pada menit ketiga, Adra Dimas Prameswara membuka keunggulan Kabomania melalui golnya. Dimas berhasil melewati bek dan melepas tendangan keras.

Kabomania yang ingin mempertahankan posisi puncak terus menekan, tetapi permainan cepat mereka sering kurang efektif karena para penyerang beberapa kali terjatuh saat mengejar bola. Usaha Kabomania untuk menambah gol baru berhasil pada menit ke-17 melalui tendangan Lingga Winarno.

Pada babak kedua, Kabomania terus berusaha menekan. Namun, Mandiri Jaya memperketat pertahanan. Beberapa kali pemain Kabomania jatuh karena benturan badan yang keras dan gagal menghentikan laju lari.

Kabomania akhirnya menambah gol pada menit ke-36 melalui M Ekki Rizky Indracahya. Ekki mengejar umpan terobosan dan mengecoh kiper Mandiri Jaya.

”Lapangan yang licin sangat menyulitkan pemain kami. Kami tidak menduga lapangan begitu licin sehingga kami tidak mengantisipasinya, karena biasanya lapangan kering,” kata Tommy Harianto, Pelatih Kabomania.

Menurut Tommy, untuk menghadapi lapangan licin, para pemainnya harus menggunakan sepatu dengan pool atau paku besi, bukan pool plastik keras seperti yang mereka gunakan saat ini. Namun, tidak semua pemain memiliki sepatu semacam itu karena tidak semua orangtua sanggup membelikan.

Meskipun kesulitan karena lapangan licin, Tommy mengaku gembira dengan kemenangan 3-0 itu karena permainan timnya sesuai skenario yang sudah dirancang. Serangan dengan umpan terobosan yang akurat dan serangan sayap berjalan tepat sesuai simulasi di latihan.

”Kami melakukan simulasi serangan setiap hari agar para pemain benar-benar memahami taktik yang disusun. Permainan anak-anak pada hari ini merupakan hasil latihan rutin berhari-hari. Kini, kami harus melakukan persiapan dengan lebih baik karena akan menghadapi Villa 2000,” tutur Tommy.

Asiop kesulitan

Lapangan yang licin juga menyulitkan Asiop Apacinti saat menghadapi Persigawa. Asiop yang pekan lalu baru saja digeser Kabomania berusaha keras untuk menang demi mendapatkan kembali posisi puncak.

Namun, para pemain Asiop sering kesulitan saat berada di dekat kotak penalti Persigawa karena para penyerang kerap kewalahan mengejar umpan. Hadangan dua bek juga sering membuat pembawa bola terhalang untuk melepas umpan.

Dua pemain Asiop jatuh dengan keras saat berbenturan dengan pemain Persigawa karena keduanya sulit mengendalikan laju lari. Tim medis juga harus masuk ke lapangan beberapa kali untuk merawat pemain yang jatuh karena lapangan yang licin.

Usaha Asiop untuk memecah kebuntuan akhirnya berhasil pada menit ke-17. Agil Fauzi Fadlurrohman membobol gawang Persigawa setelah mendapat umpan di kotak penalti.

Kepercayaan diri pemain Asiop meningkat setelah gol itu. Tiga menit kemudian, Asiop kembali menjebol gawang Persigawa melalui Dennish Diaz Himawan.

Unggul dua gol membuat Asiop terlalu asyik menyerang. Pemain belakang menjadi kurang waspada dengan serangan mendadak Persigawa.

Kondisi itu dimanfaatkan Maftuh Asy’ari untuk merebut bola dari pemain Asiop. Ia menggiring bola sendirian dari tengah lapangan dan menjebol gawang Asiop pada menit ke-23. Skor berubah menjadi 2-1.

Pada babak kedua, Asiop memiliki empat peluang emas, tetapi tidak ada yang berbuah gol. Kiper Persigawa selalu dapat menebak arah bola yang ditendang penyerang Asiop.

Pemain Asiop, I Putu Indra Samyoga, mendapat dua kartu kuning karena dua kali menjatuhkan pemain Persigawa.

”Penyerang kami terlalu terburu-buru sehingga gagal menambah gol pada babak kedua. Mereka juga cepat lelah karena lapangan licin,” kata Barry Sidik, Pelatih Asiop.

Empat tim mendapat pengurangan satu poin pada pekan ke-14. Pelita Jaya, Bina Taruna, dan Remci Tangerang dihukum karena tidak memainkan satu pemain cadangan. Sementara Tunas Cipta dihukum karena hanya mendaftarkan empat pemain cadangan. (ECA)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer