Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Persaingan Tiga Bek Terbaik

Liga Kompas Gramedia 2015 - Pemain dari sekolah sepak bola (SSB) Remcy Tangerang Ahmad Pirmansyah (kiri) berebut bola dengan pemain SSB Pelita Jaya Muhammad Fadhil Adhitya (kanan) dalam pertandingan pekan ke 17 Liga Kompas Gramedia 2015 di Lapangan PSSI Senayan, Jakarta, Minggu (29/11). Laga tersebut dimenangkan oleh Remcy Tangerang dengan skor 2-0. Kompas/Wawan H Prabowo (WAK) 29-11-2015

Liga Kompas Gramedia 2015 – Pemain dari sekolah sepak bola (SSB) Remcy Tangerang Ahmad Pirmansyah (kiri) berebut bola dengan pemain SSB Pelita Jaya Muhammad Fadhil Adhitya (kanan) dalam pertandingan pekan ke 17 Liga Kompas Gramedia 2015 di Lapangan PSSI Senayan, Jakarta, Minggu (29/11). Laga tersebut dimenangkan oleh Remcy Tangerang dengan skor 2-0.
Kompas/Wawan H Prabowo (WAK)

Mahmud Cahyono, Agung Widiantoro, dan M Fadhil Adhitya Aksah dicalonkan sebagai pemain terbaik Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic untuk November 2015. Ketiganya petarung tangguh di lini pertahanan tim masing-masing.

Dari statistik yang dibuat Lab Bola selama November 2015, terlihat ketiga pemain tersebut selalu menjadi andalan tim masing-masing. M Fadhil yang memperkuat Sekolah Sepak Bola (SSB) Pelita Jaya, misalnya, diturunkan selama 300 menit dalam lima laga. Artinya, ia selalu tampil penuh tanpa digantikan di setiap pertandingan yang berdurasi total 60 menit.

Agung Widiantoro (SSB Remci Tangerang) turun selama 180 menit dalam tiga partai dan Mahmud (SSB Persigawa) tampil 164 menit dalam tiga laga.

Tidak mengherankan jika ketiganya menjadi andalan sebab mereka palang pintu lini pertahanan tim yang tergolong sulit ditembus. Mereka tangguh, kuat, dan ngotot ketika berduel dengan penyerang lawan.

Agung Widiantoro, misalnya, mencatat kesuksesan hingga 94 persen dalam perebutan bola-bola atas atau bola-bola lambung tim lawan di depan gawang Remci. Sementara Fadhil dan Mahmud masing-masing sukses memenangi bola-bola atas hingga 88 persen dan 87 persen.

Agung juga unggul dalam urusan menekel lawan. Tingkat kesuksesannya mencapai 83 persen, sementara M Fadhil dan Mahmud masing-masing 51 persen dan 46 persen.

Dalam hal interception (hadangan) terhadap laju bola, Fadhil lebih unggul. Ia 17 kali menghadang bola, sedangkan Mahmud dan Agung masing-masing 12 dan 11 kali. Fadhil juga unggul dalam menyapu bola. Ia tanpa kompromi menyapu bola 27 kali demi pertahanan timnya, Mahmud 16 kali, dan Agung 11 kali.

Akurasi operan

Sementara itu, Mahmud unggul dalam akurasi operan yang tercatat lebih dari 81 persen, sedangkan Agung dan Fadhil masing-masing 79 persen dan 65 persen. Dengan tingkat akurasi operan yang tinggi, Mahmud sering menjadi pemain yang memulai serangan Persigawa ke kubu lawannya.

Mahmud juga memperlihatkan ciri sebagai bek modern yang tidak hanya puas berlaga di lini belakang, tetapi juga aktif memulai serangan. Hal itu ia perlihatkan ketika bermain pada pekan ke-13 saat berjumpa SSB Pelita Jaya. Pemain bertinggi 175 sentimeter ini jadi penentu kemenangan Persigawa, 2-1, dengan menyumbang satu gol.

Seimbang

Hadi Rahmaddani, koordinator tim pemandu bakat LKG U-14 yang juga dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta, mengatakan, Mahmud, Fadhil, dan Agung cukup ideal sebagai bek tengah. Mereka memiliki postur tubuh yang tinggi sehingga andal dalam duel bola-bola atas. Mereka juga petarung yang gigih dan selalu bermain ngotot.

”Kita butuh pemain belakang seperti itu, yakni posturnya tinggi, tangguh dalam duel udara, serta bermain ngotot untuk menjaga pertahanannya. Dengan bek tengah seperti ini, kita tidak khawatir jika berhadapan dengan pemain-pemain Eropa yang tinggi di Piala Gothia nanti,” ujar Hadi, Jumat (4/12).

Salah satu kelemahan yang terlihat pada tim LKG yang dikirim ke Gothia tahun lalu, kata Hadi, adalah ketiadaan pemain belakang yang kuat dalam duel udara. ”Dua gol yang bersarang ke gawang tim kita waktu itu berasal dari sundulan kepala,” ujar Hadi lagi.

Hadi melihat, di antara ketiga pemain belakang yang menjadi nomine pemain terbaik bulan November, Mahmud memiliki kemampuan duel bola atas yang tergolong baik. ”Dia tidak asal menyundul. Ia menyundul dan membuat aman lini pertahanan,” kata Hadi.

Dua pemain lainnya, lanjut Hadi, memiliki keunggulan tersendiri. Fadhil dia nilai sangat gigih menjaga pertahanannya, sedangkan Agung selain bertipe petarung juga bisa menjadi pengatur.

Ketiganya memiliki peluang yang sama besar untuk menjadi pemain terbaik LKG dan menjadi pemain sepak bola profesional di masa depan.

”Mereka memiliki dasar bermain bola yang bagus, tinggal dipoles saja kekurangannya,” ucap Hadi. (BSW)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer