Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

UAS Selesai, Main Lagi

Liga Kompas Gramedia 2015 - Pemain sekolah sepak bola Junior (SSJ) Kota Bogor M Fardan Dwi Prasetyo (kiri) berebut bola dengan pemain sekolah sepak bola (SSB) Mandiri Jaya Bogor M Fardan Dwi Prasetyo (kanan) dalam kompetisi Liga Kompas Gramedia 2015 di Lapangan C PSSI, Senayan, Jakarta, Minggu (13/12). Kompas/Wawan H Prabowo (WAK) 13-12-2015

Liga Kompas Gramedia 2015 – Pemain sekolah sepak bola Junior (SSJ) Kota Bogor M Fardan Dwi Prasetyo (kiri) berebut bola dengan pemain sekolah sepak bola (SSB) Mandiri Jaya Bogor M Fardan Dwi Prasetyo (kanan) dalam kompetisi Liga Kompas Gramedia 2015 di Lapangan C PSSI, Senayan, Jakarta, Minggu (13/12).
Kompas/Wawan H Prabowo (WAK)

Ujian akhir semester selesai, libur sekolah telah tiba. Konsentrasi sebagian pemain tak lagi terpecah antara urusan sekolah dan LKG U-14 Panasonic. Namun, latihan sejumlah tim sebelum laga pekan ke-20, Minggu (20/12) ini, masih ada yang tidak lengkap karena sebagian pemain juga ada yang masih harus bersiap untuk ujian.

Selain menghadapi pertandingan pekan ke-20, beberapa tim menjalani pertandingan pekan ke-19 yang ditunda akibat hujan, Selasa (22/12) lusa. Tim yang akan menggelar pertandingan pada Selasa adalah SSB Kabomania melawan SSB Annisa Pratama, SSB ASIOP Apacinti versus SSB Bina Taruna, dan SSB Pelita Jaya melawan SSB Garuda Putra Bekasi, yang pekan lalu telah menyelesaikan satu babak.

Pelatih Pelita Jaya Hari Bakir, Sabtu (19/12), mengatakan, timnya telah bersiap menghadapi dua pertandingan sekaligus. Yakni, melawan tim peringkat keempat klasemen, ASIOP Apacinti, Minggu ini, kemudian menghadapi Garuda Putra pada Selasa.

”Hari Senin lalu agak banyak pemain yang tidak datang latihan karena sedang UAS. Tetapi, hari Selasa-Jumat sudah banyak yang datang latihan. Ada yang sudah selesai UAS, ada yang belum,” ujar Hari.

Hari menambahkan, Pelita Jaya memperbanyak latihan setiap Senin sampai Sabtu karena sedang terpuruk di peringkat ke-13 klasemen dari 16 tim. ”Pemain didorong latihan lebih sering karena posisi di klasemen. Mereka juga diberi pengertian soal akan bermain dua kali hari Minggu dan Selasa,” lanjutnya.

Dengan selesainya UAS, pemain bisa bermain lepas karena tidak lagi memikirkan kewajibannya sebagai anak sekolah. Para pemain juga akan diajak berwisata ke Anyer agar lebih segar dan lebih siap bertanding. Demikian harapan Pelatih Garuda Putra Tias Tono Taufik, yang juga mantan pemain nasional.

Menurut Tias Tono, UAS menyebabkan pemain tidak hadir dalam latihan. Padahal, dalam latihan itu pelatih menyampaikan taktik dan strategi untuk pertandingan berikutnya. Pelatih akhirnya memberikan pemahaman tentang taktik dan strategi di lapangan secara lisan.

”Orangtua sekarang juga fokus ke pendidikan sehingga waktu UAS pemain tidak datang latihan. Keinginan orangtua harus kita pahami walaupun menurut saya latihan tidak mengganggu karena sore, sedangkan UAS pagi,” katanya.

Pelatih Kabomania Haryanto Prasetyo mengungkapkan, pemainnya tidak terganggu dengan pelaksanaan UAS. Sebab, pemain Kabomania kebanyakan bersekolah di SMP Tunas Bangsa, Cibinong, Kabupaten Bogor.

”Banyak pelatih mengeluh karena susah mengatur jadwal sekolah dan latihan, tetapi pemain Kabomania mudah dapat izin dari sekolah karena pernah juara 1 Liga Pendidikan Indonesia,” kata Haryanto.

Menurut Haryanto, sebagian besar pemainnya saat ini kelas III SMP dan harus mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional. Hal tersebut menuntut pemain pandai-pandai mengatur jadwal antara sekolah dan latihan. (WAD)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer