Lapangan Licin Menjadi Lawan Kedua
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi Lapangan C Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, yang licin akibat gerimis menambah tantangan bagi SSB Villa 2000 dan SSJ Kota Bogor yang saling berhadapan di pekan ke-20 Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic, Minggu (20/12). Laga berakhir tanpa gol karena pemain kedua tim kesulitan mengontrol bola dan banyak yang jatuh bangun karena terpeleset.
Dengan hasil imbang kemarin, Villa 2000 naik ke puncak klasemen sementara dengan poin 44 dari 20 pertandingan. SSB Kabomania yang sebelumnya memimpin klasemen terpaksa turun ke peringkat kedua dengan poin 44 dari 19 laga. Sebaliknya, SSJ Kota Bogor yang pekan lalu berada di peringkat ketiga harus rela turun ke peringkat kelima karena tergeser oleh SSB ASIOP Apacinti dan SSB Bina Taruna yang kemarin meraih poin penuh.
Posisi klasemen pekan ke-20 bisa berubah dalam dua hari ke depan karena pada Selasa akan digelar tiga pertandingan pekan ke-19 yang ditunda karena lapangan tergenang air. Kabomania berpeluang kembali ke puncak klasemen jika bisa menundukkan SSB Annisa Pratama. Kemudian ASIOP melawan Bina Taruna, dan SSB Pelita Jaya menghadapi SSB Garuda Putra Bekasi.
Dalam pertandingan Villa 2000 melawan SSJ Kota Bogor, kedua tim menampilkan permainan menyerang. Karena permukaan lapangan licin, pemain kedua tim memainkan bola-bola tinggi. Teknik ini bermanfaat dalam kondisi hujan gerimis, tetapi akurasi tendangan dan umpan berkurang. Memang terjadi beberapa peluang gol, tetapi bola gagal masuk gawang selama pertandingan 2 x 30 menit.
Kapten tim SSJ Kota Bogor M Sidiq mengatakan, hasil seri tergolong mengecewakan karena seharusnya mereka bisa menang, apalagi mereka mengincar peringkat pertama klasemen. ”Posisi gelandang berjauhan, ada yang ke kanan dan ke kiri sehingga di tengah menjadi kosong,” ujarnya.
Menurut pelatih SSJ Kota Bogor Wagianto, kondisi lapangan membuat permainan anak asuhnya tidak berkembang. Namun, Wagianto cukup puas dengan hasil seri dengan harapan ke depan timnya bisa menaikkan peringkat di klasemen.
”Pertandingan di partai tunda sangat ketat. Kalau tim papan atas tergelincir sekali saja, akan terjadi perubahan peringkat di klasemen,” ujarnya.
Secara terpisah, asisten pelatih Villa 2000 Ilham menuturkan, selain lapangan yang licin, pertahanan pemain lawan diakui bagus sehingga pemain asuhannya susah mencetak gol.
Menurut Ilham, skema permainan sudah berjalan sesuai dengan yang diprogramkan saat latihan. Yang harus diperbaiki adalah ritme permainan. ”Ritme harus dipelajari lagi. Kapan harus cepat ke depan dan kapan harus menahan,” ucapnya.
Pada pertandingan lain, SSB Remci Tangerang menang tipis atas SSB Mandiri Jaya Bogor, 1-0. Gol tunggal Remci diciptakan oleh Yerry Surya Aditya pada menit ke-43. Pertandingan di babak pertama berakhir tanpa gol setelah kedua tim jual-beli serangan. Remci naik satu tingkat dari peringkat ke-11 pekan lalu ke peringkat ke-10, sedangkan Mandiri Jaya tak beranjak dari peringkat ke-15.
Pelatih Remci Aep Saifulah mengungkapkan, anak-anak meremehkan lawan sehingga ingin segera mencetak gol. Pada pertandingan sebelumnya, Remci menang telak 4-0 atas Mandiri Jaya.
”Di babak pertama memakai pola 4-2-3-1, lalu berubah di babak kedua menjadi 4-1-3-2. Dengan menambah striker, permainan menjadi lebih tajam,” kata Aep.
Kejutan terjadi pada laga antara Kabomania yang pekan lalu menjadi pemuncak klasemen dan SSB Persigawa, peringkat keenam klasemen. Persigawa menggulung Kabomania, 3-1, melalui gol yang dicetak M Isyardi (menit ke-11 dan ke-55) serta Maftuh Asyari (35), sedangkan gol balasan Kabomania oleh Lingga Winarno (24).
Pelatih Kabomania Haryanto Prasetyo sudah mewaspadai Persigawa sebagai lawan berat karena kemampuan pemain kedua tim tak jauh beda.
Kemarin, Bina Taruna juga menang 1-0 atas One Way Semplak Barat dan ASIOP menang besar atas SSB Pelita Jaya, 4-0.