Menjaga Semangat Tetap Membara
Mendung mulai menyelimuti langit Jakarta, Minggu (17/1) pekan lalu. Pada saat yang sama, Sekolah Sepak Bola Annisa Pratama pun memperoleh hasil yang kurang memuaskan pada laga pekan ke-24 Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic.
Meski bermain tidak terlalu buruk, tim asuhan pelatih Bahtiar ini takluk tiga gol tanpa balas dari SSJ Bogor. Hasil ini tentu saja memukul Muhammad Nur Fajrian dan kawan-kawan.
Namun, Bahtiar tidak marah dengan hasil itu. Sebaliknya, dia meminta Fajrian dan kawan-kawan untuk tidak terlalu memikirkan hasil tersebut.
”Kalau kita terlalu melihat ke belakang, kita tidak akan pernah maju,” kata Bahtiar.
Tidak aman
Posisi SSB Annisa Pratama memang tidak cukup bagus hingga pekan ke-24 musim 205-2016 ini. Fajrian dan kawan-kawan baru mengumpulkan 20 poin, hasil dari 6 kali menang, 4 kali seri, dan 14 kali kalah. Hasil itu membuat SSB Annisa Pratama berada di peringkat ke-11 dari 16 tim yang berlaga.
Posisi Annisa Pratama belum cukup aman untuk terus berada di LKG U-14 musim mendatang. Aturan musim ini, lima tim terbawah akan terdegradasi. Tiga tim yang memiliki peringkat terbawah harus absen dari kompetisi selama satu tahun. Sementara dua tim lain bisa berlaga di babak play off bersama puluhan tim lain untuk berlaga di LKG U-14 musim depan.
Di depan Fajrian dan kawan-kawan, Bahtiar berharap timnya tetap semangat untuk menjalani laga di beberapa pekan tersisa. ”Bukan untuk mereka sendiri, tetapi untuk
tim Annisa Pratama ke depan,” katanya.
Annisa Pratama merupakan salah satu tim lama yang berlaga di LKG U-14. Tim ini pertama kali ikut berlaga di LKG U-14 pada musim 2013 setelah menjalani babak play off bersama tiga tim lainnya, yaitu SSB Cibinong Putra, SSB One Way Semplak Barat, dan SSB Jayakarta.
Tidak mudah untuk tetap menjaga semangat tim secara keseluruhan. Bahtiar mengatakan, dirinya tak mungkin terlalu galak kepada anak-anak yang senang bermain bola. Namun, pada saat yang sama, dia juga harus bisa menagih komitmen mereka sebagai anggota tim. ”Mereka harus bisa bekerja sama di lapangan. Bermain secara kolektif, sebagai sebuah tim,” katanya.
Hal yang positif sebenarnya bisa dilihat dari statistik tim secara keseluruhan. Catatan statistik dari Labbola menunjukkan bahwa Annisa Pratama merupakan salah satu tim yang memiliki akurasi tembakan tinggi, yaitu 49 persen. Akan tetapi, hal itu tidak bisa diakumulasi menjadi gol.
Bahtiar pun sadar, timnya memiliki kelebihan itu. ”Tetapi, mereka mungkin tidak tenang ketika menendang bola ke arah gawang lawan,” katanya.
Untuk itu, dalam dua kali latihan terakhir, dia dan asisten pelatih Agus Sulaiman menekankan ketenangan para pemain depan ketika akan menendang bola ke gawang lawan.
Zakiah, orangtua Fajrian, juga berharap tim ini tetap bertahan di LKG U-14 musim depan. Dia berharap anaknya bisa memiliki masa depan yang cerah di sepak bola. ”Orangtua selalu datang dan memberi semangat. Tidak hanya anaknya yang diteriakin, tetapi juga semua anggota tim agar mereka tetap bersemangat,” kata Zakiah.
Harapan yang sama diungkapkan Bahtiar. ”Tidak perlu menjadi juara. Sekarang adalah saatnya untuk bertahan di LKG musim depan,” katanya. (MHD)