Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Menpora Berharap LKG Diperluas Jadi Liga Nasional U-14

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi disaksikan pihak sponsor Presiden Komisaris Panasonic Gobel Indonesia Rachmat Gobel memberikan tropi pemain terbaik kepada pemain SSB Villa 2000 Zahran Fayyad Zhufaradiva dalam Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic di Lapangan C Senayan, Jakarta, Minggu (7/2). Pemain terbaik setiap bulan dipilih tim pemandu bakat LKG U-14 dan Lab Bola yang mengamati dan mencatat perkembangan para kandidat pemain terbaik. Kompas/ Priyombodo (PRI) 07-02-2016

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi disaksikan pihak sponsor Presiden Komisaris Panasonic Gobel Indonesia Rachmat Gobel memberikan tropi pemain terbaik kepada pemain SSB Villa 2000 Zahran Fayyad Zhufaradiva dalam Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic di Lapangan C Senayan, Jakarta, Minggu (7/2). Pemain terbaik setiap bulan dipilih tim pemandu bakat LKG U-14 dan Lab Bola yang mengamati dan mencatat perkembangan para kandidat pemain terbaik.
Kompas/ Priyombodo (PRI)

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendorong Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic tidak hanya berskala Jabodetabek. Namun, bisa dikembangkan lebih jauh menjadi liga di bawah 14 tahun berskala nasional. Ia menilai, LKG adalah teladan penyelenggaraan liga yang baik, yang harus diikuti oleh penyelenggara lain.

”Kami sangat senang, bergembira, dan mendukung agar LKG ini tidak hanya diikuti oleh sekian kota dan kabupaten di Jabodetabek, tetapi harus diperluas, dan menjadi liga resmi U-14 secara nasional,” ujar Imam saat menyampaikan sambutan dalam penyerahan penghargaan Pemain Terbaik LKG U-14 Panasonic bulan Januari 2016, di Lapangan C Senayan, Minggu (7/2).

Seperti diketahui, LKG diikuti oleh 16 tim. Ke-16 tim itu tersebar di Jabodetabek.

Imam mengatakan, ke depannya pemerintah bersama federasi sepak bola Indonesia, dalam hal ini PSSI, harus memberikan payung hukum soal penyelenggaraan liga anak-anak nasional tersebut. ”Liga nasional supaya bisa dirasakan oleh semua anak Indonesia,” ujar Imam.

Pelaksanaan LKG yang sangat ketat dalam peraturan juga dipujinya. ”Semua tahu bahwa di LKG ini tidak hanya bicara kuantitas, tetapi juga kualitas. Ada sistem yang ketat dan penegakan aturan, seperti soal pencurian umur atau hal-hal lain
yang melanggar aturan,” ujar Imam.

Dengan penegakan aturan tersebut, menurut Imam, atlet usia dini menjadi terbiasa untuk tak hanya berprestasi, tetapi juga menjunjung tinggi disiplin. ”Sehingga semangat untuk berolahraga bukan semata-mata terkait upaya dia harus tampil meraih prestasi, tetapi ada kesanggupan untuk disiplin, menaati peraturan,” ujar Imam.

Pada kesempatan itu, Imam juga memberikan piagam penghargaan Pemain Terbaik bulan Januari kepada pemain Villa 2000, Zahran Fayyadh Zhufaradifa. Juga diserahkan, piagam kepada Pemain Terbaik LKG lainnya.

Perebutan posisi puncak

Pada pekan ke-27 LKG, Minggu, pertandingan perebutan posisi puncak klasemen antara Kabomania dan ASIOP Apacinti, menjadi salah satu laga yang dinanti. Namun, di luar dugaan, setelah bermain dua kali 30 menit, kedua tim berbagi satu poin, seusai hanya bermain imbang tanpa gol.

Pertandingan berlangsung panas dan sengit. Sampai-sampai, karena terlalu bersemangat, sejumlah pelanggaran terjadi. Puncaknya pada menit ke-40 bek kiri ASIOP, M Rizky Saputra, menerima kartu merah seusai menyikut penyerang Kabomania, Lingga Winarno.

Bermain dengan 10 pemain, tak mengurangi daya gedor ASIOP. Tim yang bermarkas di Senayan ini malah terus mengurung pertahanan Kabomania. Namun, penyelesaian yang buruk membuat pertandingan berakhir dengan skor kaca mata.

Pelatih Kabomania Haryanto Prasetyo mengatakan, hasil imbang itu sesuai target tim pelatih. ”Melawan ASIOP tentu kami ingin menang, tetapi jangan sampai kalah saja itu sudah menjadi target kami,” ujar Tommy, panggilan akrabnya, saat ditemui, Minggu.

Sementara Pelatih ASIOP Barry Sidik tetap mengapresiasi usaha para pemain asuhannya di lapangan. ”Semangat anak-anak bagus sekali. Kami menguasai jalannya pertandingan, sejumlah peluang kami punya. Namun, memang dewi fortuna saja belum datang,” ujar Barry.

Ia mengatakan, seandainya pemainnya tidak diberi kartu merah, mungkin jalannya laga bisa berbeda. ”Karena kekurangan jumlah pemain, permainan tidak maksimal,” ujar Barry.

Ketua Komite Disiplin LKG Benyamin Leo Betty menyatakan, keputusan pertandingan sepenuhnya di tangan wasit. ”Mereka yang lihat langsung. Apa pun keputusan mereka harus dihormati,” ujar Benyamin.

Dengan hasil imbang tersebut, Kabomania tetap di puncak klasemen dengan 62 poin. ASIOP di peringkat kedua dengan raihan 60 poin. (C11)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer