Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Laga Sengit hingga Pekan Terakhir

Keselamatan pemain menjadi salah satu prioritas perhatian dalam Kompetisi Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic. Beberapa anggota tim medis sedang memberi bantuan kepada salah satu pemain dari Sekolah Sepak bola Villa 2000 pada beberapa waktu yang lalu. Kompas/Agung Setyahadi (ANG) 03-01-2016

Keselamatan pemain menjadi salah satu prioritas perhatian dalam Kompetisi Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic. Beberapa anggota tim medis sedang memberi bantuan kepada salah satu pemain dari Sekolah Sepak bola Villa 2000 pada beberapa waktu yang lalu.
Kompas/Agung Setyahadi (ANG)

JAKARTA, KOMPAS Persaingan menjadi juara Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic pada musim ini masih sengit. Tiga tim teratas, Kabomania, ASIOP Apacinti, dan Villa 2000, berjaya di pekan ke-29, Minggu (21/2), dan memelihara peluang juara hingga laga pamungkas, pekan depan.

ASIOP, pemilik tiga trofi juara LKG U-14, menundukkan Persigawa lewat pertarungan keras yang berakhir 2-0. Ambisi menjadi juara membuat para pemain ASIOP sempat tertekan.

Tiga kartu merah—dua untuk Persigawa dan satu bagi ASIOP— terpaksa dikeluarkan wasit di laga ”panas” yang mempertaruhkan gelar juara LKG U-14 musim 2015-2016 itu. Inilah satu-satunya laga (dari total delapan laga) di pekan ke-29 di mana wasit harus mengeluarkan pemain.

Tekanan bagi ASIOP kian deras mengingat pemuncak klasemen, Kabomania, menaklukkan Mandiri Jaya Bogor dengan skor telak, 3-0, di derbi Bogor, beberapa jam sebelumnya. Apalagi di tepi Lapangan C Senayan, lokasi laga ini, orangtua dari ”anak-anak” Kabomania bersatu membuat ”aliansi Bogor” dengan suporter Persigawa untuk ”meneror” ASIOP.

Kemenangan ASIOP berkat gol-gol Arya Guntara dan M Kanu Helmiawan itu membuat persaingan di puncak klasemen masih sengit. ASIOP hanya tertinggal dua poin dari Kabomania.

”Di dunia sepak bola, permainan keras itu akan selalu ada. Namun, yang penting, tetap sportif. Kami (manajemen) tidak menuntut tim ini harus menjadi juara. Hal yang jauh lebih penting adalah anak-anak tampil baik di lapangan dan menunjukkan kualitasnya. Gelar itu nomor dua,” ujar Direktur ASIOP Apacinti, Ade Prima Syarif yang memberikan wejangan kepada timnya.

Pada saat sama, tim asal Tangerang, yaitu Villa 2000, juga menang 2-0 atas juara bertahan, Rajawali Muda. Villa 2000 masih berpeluang menjadi juara mengingat tim di peringkat ketiga
itu hanyalah tertinggal tiga poin dari Kabomania di puncak klasemen.

Tidak ayal, gelar juara harus ditentukan di laga pamungkas, Minggu (28/2). Inilah untuk kali pertama dalam sejarah kompetisi usia dini itu gelar juara diperebutkan oleh tiga tim hingga ke pekan terakhir.

”Saya telah tekankan kepada anak-anak, mereka harus memberikan yang terbaik untuk tim. Menang dan juara itu bonus,” ujar Ilham, asisten pelatih Villa 2000. Tim ini bakal menghadapi Kabomania, Minggu depan.

Geliat persaingan juga terjadi di papan bawah. Tim penghuni zona degradasi, Pelita Jaya, tampil gigih ketika melewati hadangan Cibinong Putra, 1-0, berkat gol tunggal Andre Oktaviansyah.

Kemenangan itu menjaga asa mereka untuk bertahan di LKG U-14 musim depan. Mereka kini menempati peringkat ke-12 dan menempel Mutiara Cempaka di peringkat ke-11, dengan selisih tiga poin. Mutiara unggul 1-0 atas Garuda Putra Bekasi.

Namun, Mutiara bisa terdegradasi jika mereka takluk dari Rajawali Muda, sedangkan Pelita menang atas Tunas Cipta, di pekan pamungkas. Pelita unggul dalam hal produktivitas gol.

Menurut Direktur LKG U-14 Panasonic Gatot Widakdo, akan ada lima tim yang terdegradasi pada musim ini. Dua tim (di peringkat ke-12 dan 13) masih bisa mengikuti play-off. Musim sebelumnya, hanya tiga tim terdegradasi dan seluruhnya bisa ikut play-off. Bertambahnya jumlah tim terdegradasi ini untuk memberikan lebih banyak peluang kepada tim lain tampil di LKG musim depan. (JON/C11)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer