Lima SSB Rebut Tiket Promosi
JAKARTA, KOMPAS Lima sekolah sepak bola merebut tiket promosi dan tampil di Liga Kompas Gramedia U-14 musim 2016-2017. Mereka akan bertarung dengan 11 peserta lainnya pada kompetisi usia dini yang direncanakan dimulai pada 7 Agustus.
Kelima SSB tersebut ialah Jakarta Football Academy (JFA), Ricky Yacobi, Pelita Jaya, Jayakarta, dan Buperta Cibubur. Mereka lolos setelah melewati fase penyisihan grup yang diikuti 18 tim serta babak eliminasi dengan 10 tim tersisa.
Pada tahap terakhir, Minggu (8/5) kemarin, JFA menang telak 5-0 atas Laskar Muda. Kelima gol JFA masing-masing dicetak Muhammad Salman Afarid, Antonius Abraham, Bagus Cahya Oktavian, Bintang Putra Priesa, dan Muhammad Dhafa.
Kemenangan meyakinkan juga diraih SSB Ricky Yacobi. SSB yang didirikan Ricky Yacobi, mantan pemain nasional di era 1980-an, ini menaklukkan Siaga Pratama 3-0 lewat gol Vigo Sandiwahyu dan dua gol Muhammad Hafiz. Buat SSB Ricky Yacobi, ini pertama kali mereka lolos dari babak play off dalam beberapa kali keikutsertaan mereka.
Tak heran, Ricky yang
mendampingi para pemainnya di pinggir lapangan ikut larut
dalam kegembiraan. Kapten
timnas pada Asian Games 1986
di Korea Selatan ini memeluk para pemainnya. ”Perjuangan mereka patut dihargai,” kata
Ricky.
Pada laga sebelumnya, Pelita Jaya memukul Cibinong Raya 2-0. Kesuksesan ini mengantar kembali Pelita Jaya ke kompetisi utama Liga KG. Musim lalu, Pelita Jaya terlempar ke zona degradasi. Posisi itu memaksa mereka untuk bertarung di babak play off.
Jayakarta dan Buperta Cibubur meraih tiket promosi lewat drama adu penalti. Dalam waktu normal dan tambahan waktu, Jayakarta dan Buperta hanya bisa bermain imbang 1-1 dengan lawan-lawannya, yakni Putra Citra Muda dan Tigaraksa. Dalam drama adu penalti, Jayakarta menang 4-3, sedangkan Buperta menang 3-2.
Diskualifikasi
Di babak play off, penyelenggara Liga KG terpaksa mendiskualifikasi dua SSB yang tergabung di Grup D, yakni SSB Putra Pakuan dan SSB Matador Mekarsari. Kedua tim ini dinilai melanggar nilai-nilai fairplay karena terlibat kericuhan.
”Karena melanggar sportivitas, mereka kami diskualifikasi. Ini sebagai pembelajaran. Namun, musim depan mereka tetap boleh mengikuti kembali babak
play off,” kata Direktur Kompetisi Liga KG Novi Krisnawan.