Tim LKG-SKF Indonesia Penuhi Target Pertama
GOTHENBURG, KOMPAS Tim Liga Kompas Gramedia-SKF Indonesia memenuhi target pertama lolos dari penyisihan grup turnamen Piala Gothia kategori B15 (Boys 15) di Gothenburg, Swedia. Tim polesan Pelatih Saut Lumban Tobing itu memastikan lolos ke play off utama setelah di laga terakhir Grup 34 mengalahkan wakil tuan rumah Vanersborgs IF dengan skor telak 3-0, Rabu (20/7).
Wartawan Kompas, Prasetyo Eko Prihananto, dari Gothenburg, Swedia, melaporkan, tiga gol tim LKG-SKF Indonesia dicetak Charalambos Elias David pada menit ke-20 dan ke-33 serta Lingga Winarno pada menit ke-46. Dengan kemenangan ini, tim LKG-SKF Indonesia menempati posisi runner-up Grup 34 dengan nilai sembilan dari tiga kali menang. Sementara pemimpin klasemen milik tim Swedia, Korsnas IF, dengan nilai 12.
Tim LKG-SKF tak bisa memuncaki klasemen karena kalah walk over (WO) 0-3 pada laga pertama melawan Korsnas IF. Mahmud Cahyono dan kawan-kawan tak bisa tampil di laga pertama karena tim terjebak hampir tiga hari di Turki, yang bergejolak karena kudeta.
”Harapan kami memang ingin lolos ke babak play off, dengan status juara grup. Namun, hasil yang kami capai saat ini sudah cukup luar biasa mengingat yang kami alami selama perjalanan ke Gothenburg. Setidaknya kami telah memenuhi target pertama untuk lolos dari penyisihan grup,” tutur Saut Lumban Tobing.
Pada babak play off, tim LKG-SKF bertemu lawan asal Brasil, Pinheiros EC. Saat berita ini diturunkan, Rabu (20/7) tengah malam, laga ini belum berlangsung. ”Laga play off lebih berat. Namun, kami yakin, permainan tim terus membaik,” kata kapten tim LKG-SKF Mahmud Cahyono setelah pertandingan.
Menurut Mahmud, perjalanan selama tiga hari dari Indonesia ke Gothenburg cukup menguras energi rekan-rekannya. Sebelum tiba di Istanbul, mereka terdampar di Bandar Udara Antalya selama 14 jam. Berikutnya, mereka juga harus kembali tertahan di Bandara Ataturk, Istanbul, selama 19 jam akibat kudeta berdarah di Turki. Selama terjebak, mereka tidak bisa beristirahat ataupun makan dengan layak.
Apalagi, begitu tiba di Gothenburg, pemain tidak mendapat istirahat yang cukup dan langsung menjalani dua laga pada hari pertama. ”Sekarang kami siap menghadapi laga berikutnya,” ujar Mahmud.
Sementara itu, pencetak dua gol Indonesia, Elias, juga berharap tim bisa terus meningkatkan penampilan pada laga play off. ”Kami semakin bersemangat menghadapi laga berikutnya. Melawan Vanersborgs tadi, awalnya permainan imbang. Namun, setelah itu kami mulai menguasai pertandingan,” kata Elias.
Meski menguasai laga, gol pertama tim LKG baru tercipta pada menit ke-20. Bermain di lapangan sintetis di Blasebovallen, dengan lapangan yang rata dan mulus, membuat aliran bola lebih mulus dari kaki ke kaki.
Namun, sejumlah peluang yang tercipta masih terbuang. Gol akhirnya lahir setelah Elias yang gemilang melewati sejumlah bek lalu menceploskan bola ke gawang lawan. ”Saya gembira bisa mencetak dua gol. Harapannya bisa mencetak gol lagi pada babak berikutnya,” ujar Elias.
Gol kedua, juga lewat kaki Elias, baru tercipta pada babak kedua. Laga babak kedua baru berlangsung tiga menit saat Elias menaklukkan kiper lawan.
Para pemain LKG terus berupaya menambah keunggulan. Figo Fahrezi dan Muhammad Rifki Adira mendapat sejumlah peluang. Namun, tendangan mereka melebar atau diblok pemain bertahan lawan.
Upaya tim LKG baru membuahkan hasil pada menit ke-46 lewat kaki Lingga Winarno. Gol lahir dari kombinasi permainan satu-dua di sayap kanan LKG. Sebuah umpan silang mendatar dapat dimanfaatkan Lingga meski dua pemain lawan berusaha menghadangnya.
”Tim bermain bagus pada laga ini. Setelah bisa istirahat layak semalam (Selasa malam) dan menjalani pemulihan, tim bermain lebih bagus. Lapangan yang rata juga membuat aliran bola lebih lancar,” tutur Saut.
Menurut Saut, ia puas dengan permainan anak asuhnya karena mereka menjalankan instruksi dengan baik. ”Transisi dari bertahan ke menyerang dan sebaliknya juga lebih cepat,” ujarnya.
Saut berharap para pemainnya bisa mempertahankan dan meningkatkan permainan itu pada babak berikutnya. Babak play off akan berlangsung dengan sistem knock out sehingga tim harus menang untuk bisa tetap bermain hingga laga final.
Turnamen Piala Gothia U-15 diikuti 222 tim dari beberapa negara. Tim-tim ini dibagi dalam 55 grup. Setiap juara dan runner-up grup akan mengikuti babak play off utama. Sementara tim-tim di bawahnya akan mengikuti play off B.
Babak play off sudah menerapkan sistem gugur. Untuk mencapai babak final, setidaknya tim harus bisa meraih enam kemenangan dalam pertandingan-pertandingan yang digelar tiap hari.
Padatnya jadwal pertandingan menuntut tim bisa menjaga kondisi stamina dan fisik yang prima. Setiap tim mendapat tantangan untuk bisa bermain secara konsisten.
Bagi tim LKG-SKF, ajang Piala Gothia kali ini bukan partisipasi yang pertama. Sebelumnya tim LKG-SKF pernah meraih prestasi tertinggi dengan tampil sebagai runner-up pada tahun 2013 untuk kategori B14.
Musim lalu, saat tampil di kategori U-15, tim LKG-SKF melaju sampai babak 32 besar. Langkah mereka terhenti setelah dikalahkan akademi Inter Milan, tim asal Italia.
Pada musim ini, persiapan tim LKG-SKF Indonesia sebenarnya cukup matang. Selain menggelar latihan rutin tiga kali sepekan dalam tiga bulan terakhir, Mahmud dan kawan-kawan juga menjalani pemusatan latihan empat hari di dataran tinggi di wilayah Cianjur, Jawa Barat.
Selain tim LKG-SKF Indonesia pada turnamen B15 ini, juga ada dua wakil lain dari Indonesia, yakni ASIOP Apacinti dan ASIFA GNFA. ASIOP, salah satu tim peserta kompetisi LKG, juga lolos ke play off dengan menjuarai Grup 21. Sementara ASIFA masih berjuang di Grup 37. (OTW