Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Lapangan Becek Ganggu Permainan

Pemain SSB Garuda Putra Bekasi Zulham Jataru al-Rasyid (kanan) berebut bola dengan kapten SSB Rajawali Muda Alif Rifdah Halim dalam laga Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Minggu (14/8). Garuda Putra Bekasi menang 3-0 atas Rajawali Muda. Kompas/Priyombodo (PRI) 14-08-2016

Pemain SSB Garuda Putra Bekasi Zulham Jataru al-Rasyid (kanan) berebut bola dengan kapten SSB Rajawali Muda Alif Rifdah Halim dalam laga Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Minggu (14/8). Garuda Putra Bekasi menang 3-0 atas Rajawali Muda.
Kompas/Priyombodo (PRI)

ASIOP Kembali ke Puncak Klasemen Sementara

JAKARTA, KOMPAS Hujan lebat membuat Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, tergenang dan memaksa beberapa tim peserta Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 harus bekerja ekstra keras, Minggu (14/8). Genangan air menghambat laju bola dan mengganggu permainan.

Gangguan lapangan becek sangat berpengaruh pada laga terakhir antara Jakarta Football Academy (JFA) dan Kabomania, yang berakhir 0-1 untuk Kabomania. Kedua sekolah sepak bola (SSB) itu kalah pada laga pekan pertama sehingga berusaha bermain habis-habisan pada pekan kedua ini.

Namun, umpan-umpan pendek yang biasa diperagakan para pemain dari kedua SSB sering terhenti di kubangan air yang tersebar di beberapa tempat. Banyak serangan yang disusun dari belakang menjadi sia-sia karena umpan tidak sampai ke pemain yang dituju.

Kabomania mengganti taktik dengan bermain melalui sayap, di lapangan yang lebih kering, dan menggunakan umpan-umpan panjang. Taktik itu berhasil menekan pertahanan JFA, tetapi gagal menghasilkan gol karena banyak pemain yang terjatuh akibat lapangan yang licin.

Pada babak kedua, Kabomania benar-benar fokus menyerang dari sayap. Kecepatan gelandang sayap Kabomania sering merepotkan para pemain JFA yang kehabisan stamina.

Lapangan yang licin membuat pemain kedua tim juga sering terlibat kontak fisik. Dampaknya, dua kartu kuning diberikan wasit untuk pemain dari kedua tim.

Gol bagi Kabomania terjadi pada menit ke-54 melalui kaki Muhammad Zainul Islam. Gol itu didahului umpan dari tendangan bebas yang diteruskan Zainul ke dalam gawang.

”Dengan lapangan becek, saya memerintahkan mereka untuk langsung maju ke depan, langsung menembak ke target sebab lapangan bagian tengah praktis tidak bisa digunakan untuk bermain. Permainan kami sulit berkembang karena kondisi lapangan. Namun, kemenangan ini mendorong semangat anak-anak setelah kalah dari Buperta Cibubur, pekan lalu,” kata Dody Sahetapy, Pelatih Kabomania.

Bagi Kabomania, tambahan tiga poin itu membawa mereka naik dari papan bawah ke posisi kesepuluh. Kabomania harus bekerja ekstra keras jika ingin naik ke dua besar seperti musim lalu.

Sementara itu, Pelatih JFA Eko Subekti mengatakan, timnya sulit menjalankan strategi yang dirancang karena bola mudah terhenti di genangan air. Sejak awal laga, para pemain JFA sudah diinstruksikan bermain dengan umpan panjang dari sayap, tetapi tidak berjalan dengan baik karena mereka biasa berlatih dengan umpan pendek.

”Anak-anak juga mengalami kelelahan karena harus menjalani dua laga Piala Menpora pada Sabtu (13/8). Sulitnya kondisi lapangan dan kelelahan membuat mereka kurang fokus,” kata Eko.

ASIOP beradaptasi

Lapangan becek juga menyulitkan dua tim papan atas musim lalu, ASIOP Apacinti dan Villa 2000. Dalam pertandingan itu, ASIOP menang 4-1 atas Villa 2000. Pada 15 menit awal babak pertama, para pemain lebih sering terjatuh dan banyak umpan yang tidak akurat karena terhenti di genangan air.

Namun, para pemain ASIOP segera beradaptasi dan mengubah taktik permainan. Dua penyerang selalu berada di lapangan yang kering dan menyiapkan diri mereka menjadi target umpan jauh.

Strategi itu membuahkan hasil. Melalui tusukan dari umpan panjang, ASIOP akhirnya dapat mencetak gol lebih dulu pada menit ke-18 melalui Fabio Delvecchio Pang. Delapan menit kemudian, Fabio menggandakan keunggulan timnya.

Serangan dari umpan tarik melalui sayap juga berbuah manis bagi ASIOP pada menit ke-31. Saiful memanfaatkan umpan tarik dari sayap kiri untuk mempertegas keunggulan ASIOP. Pada menit ke-48, Saiful kembali mencetak gol dengan memanfaatkan umpan tarik.

Villa memperkecil kekalahan dengan gol pada menit ke-44 melalui Marham Widyanto Pangestu. Peringkat ketiga musim lalu itu masih terpuruk di posisi ke-15 klasemen.

”Kondisi lapangan sangat berpengaruh ke permainan kami. Suplai bola dari lapangan tengah ke sayap sering terhambat. Kami harus melakukan banyak perubahan agar dapat bangkit dan memenangi pertandingan berikutnya,” ujar Ibnu Wibowo, Asisten Pelatih Villa 2000.

Bagi ASIOP, kemenangan itu membuatnya berada di puncak klasemen dengan enam poin dari dua kemenangan, menggeser pemuncak pekan pertama Bina Taruna. Pelatih ASIOP Agus Gustira gembira dengan kemenangan itu, tetapi belum puas.

”Saya menginstruksikan pemain untuk menyerang dari sayap. Instruksi itu memang dijalankan dengan baik, tetapi permainan tidak bisa berkembang karena genangan,” ujar Agus.

Garuda terus melaju

Pertandingan berlangsung lebih menarik pada pagi hari saat hujan belum turun. Pertarungan lebih hidup dan setiap tim dapat menjalankan taktiknya.

Pada laga kedua, SSB Garuda Putra Bekasi menyajikan permainan cantik saat menghadapi SSB Rajawali Muda. Kedua tim beradu serangan dalam kecepatan tinggi dan laga akhirnya demenangi Garuda dengan skor 3-0.

Kedua tim bermain terbuka dan mencoba semua skema serangan sejak menit awal. Garuda memanfaatkan celah di pertahanan Rajawali untuk mencetak gol melalui Farhan Firdaus.

Pada babak kedua, Garuda mendominasi permainan. Bagas Wijaya Putra menambah keunggulan dengan sontekan ke kanan gawang pada menit ke-28. Kemenangan Garuda disempurnakan Farhan Firdaus melalui gol keduanya pada menit ke-49.

Dengan kemenangan itu, Garuda ke posisi kedua klasemen dengan 6 poin dari dua kemenangan. Garuda memiliki selisih gol yang sama dengan ASIOP, yaitu lima gol, tetapi kalah dalam produktivitas mencetak gol.

Pelatih Garuda Putra Tias Tono Taufik mengaku puas dengan hasil pertandingan ini. ”Anak- anak menjalankan instruksi saya. Organisasi penyerangan dan pertahanan berjalan dengan baik. Namun, penyerang masih terburu-buru sehingga penyelesaian akhir buruk. Setidaknya ada tujuh peluang gol yang terbuang,” kata Tias.

Pelatih Rajawali Muda Budiono mengatakan timnya masih harus memperbaiki pertahanan dan penyerangan. ”Terutama di bagian belakang,karena sering kehilangan bola,” ujar Budiono.

Dengan kekalahan itu, Rajawali Muda terseok di posisi ke-14 atau empat posisi paling bawah.

Pada laga lainnya, Buperta Cibubur dan Bina Taruna bermain imbang 0-0. Pelita Jaya meraih kemenangan perdana musim ini setelah menekuk Mutiara Cempaka dengan skor 2-1. Cibinong Poetra juga memetik kemenangan 2-1 atas Jayakarta dan Persigawa mengalahkan SSB Ricky Yacobi dengan skor 1-0. (ECA/C01)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer