Beasiswa Kuliah bagi Pemain ASIOP Apacinti
JAKARTA, KOMPAS President University memberikan beasiswa pendidikan kepada 17 pemain SSB ASIOP Apacinti, yang belum lama ini tampil sebagai juara Piala Gothia 2016 kategori B15 (Boys 15), Selasa (16/8), di Jakarta. Beasiswa itu berlaku penuh tanpa batas waktu untuk menunjang karier para pemain sepak bola usia muda itu. SSB ASIOP Apacinti tak lain adalah juara Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 musim 2015/2016.
Rektor President University Jony Haryanto mengatakan, universitasnya memberikan beasiswa sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilan ASIOP mengharumkan nama Indonesia.
”Mereka membuktikan ke dunia bahwa kita bisa jadi juara dunia. Ini prestasi yang membanggakan dan menggembirakan,” ucapnya dalam jumpa pers pemberian beasiswa di Menara Batavia, Jakarta, Selasa (16/8).
Ia menekankan pentingnya pendidikan bagi atlet, terutama sebagai bekal saat pensiun. ”Jadi, mereka punya gelar akademik jika harus bekerja selain sebagai pemain sepak bola,” kata Jony.
Ke-17 pemain ASIOP Apacinti itu mendapatkan beasiswa pendidikan penuh yang besarnya sekitar Rp 250 juta. Beasiswa itu dapat digunakan kapan pun tanpa kedaluwarsa dan berlaku dari atlet masuk hingga lulus kuliah.
Selama masa perkuliahan, pihak universitas akan memberikan dispensasi bagi para penerima beasiswa ini. Ada juga kemungkinan kuliah jarak jauh mengingat para pemain kemungkinan berkarier di daerah lain, sementara President University terletak di Cikarang, Jawa Barat.
”Misalnya, jika lebih dari lima orang (penerima beasiswa) yang masuk, mungkin akan ada kelas khusus bagi mereka. Kalau cuma satu-dua orang, tetap ada dispensasi, misalnya untuk latihan dan pertandingan,” ucap Jony.
Sejumlah pemain ASIOP menyatakan tidak menyangka menerima beasiswa itu. ”Rasanya senang sekali. Kami melakukan apa yang harus dilakukan, jadi mungkin ada hasilnya seperti ini,” ujar gelandang ASIOP, Khairul Imam Zakiri.
Ia akan mengambil beasiswa itu jika berkarier di Indonesia. ”Mungkin kalau dipanggil untuk timnas saya akan kuliah di sini,” ucapnya. Mulai September mendatang, Khairul akan melanjutkan pelatihan sambil bersekolah selama sepuluh bulan di Real Valladolid, Spanyol.
Kapten tim Raihan Abdul Hakim mengungkapkan, ia akan tetap fokus pada sepak bola sambil berkuliah. ”Saya bersyukur mendapat beasiswa ini. Mungkin nanti ada kerja sama klub dan universitas, jadi bisa jalan bersama,” ucap pemain yang berlatih di ASIOP sejak usia 10 tahun ini.
Suffiaty, ibu Raihan, menambahkan, beasiswa ini menjadi bentuk penghargaan bagi perjuangan tim ASIOP Apacinti. ”Mengenai pilihannya untuk kuliah sambil menjadi pemain sepak bola saya serahkan sepenuhnya kepada Raihan. Saya hanya bisa memotivasi, memfasilitasi, dan mendoakan,” ujarnya.
Manajer ASIOP Apacinti Ade Wellington berharap bekal akademik dari President University dapat menunjang prestasi mereka sebagai pemain senior kelak.