Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Komunikasi Antar-pemain Kunci Kemenangan Tim Unggulan

Pemain SSB Cibinong Poetra Muhammad Dandi Irsandi (tengah) berebut bola dengan pemain SSB Buperta Cibubur dalam laga Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Minggu (21/8). SSB Buperta Cibubur menang 2-0 atas SSB Cibinong Poetra. Kompas/Priyombodo (PRI) 21-08-2016

Pemain SSB Cibinong Poetra Muhammad Dandi Irsandi (tengah) berebut bola dengan pemain SSB Buperta Cibubur dalam laga Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Minggu (21/8). SSB Buperta Cibubur menang 2-0 atas SSB Cibinong Poetra.
Kompas/Priyombodo (PRI)

JAKARTA, KOMPAS Tim-tim unggulan melanjutkan tren positif dengan kemenangan pada pekan ketiga Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (21/8). Kemenangan diraih dengan permainan kompak karena ditunjang komunikasi antar-pemain yang baik selama pertandingan.

Di laga pertama, SSB Bina Taruna tertinggal 0-1 akibat gol menit ke-12 oleh M Zidane Ardiansyah dari SSB Kabomania.

Namun, tertinggal satu gol tidak lantas membuat Bina Taruna kehilangan fokus permainan. Mereka kian bersemangat sekaligus disiplin sehingga pola permainan lebih rapi.

Kapten SSB Bina Taruna, Unggul Perkasa, cukup baik mengoordinasi rekan-rekannya sehingga tim mampu membalas gol pada menit ke-23 melalui Sheva Hasim.

Pada babak kedua, Bina Taruna menambah keunggulan lewat gol pada menit ke-41 melalui Sandi Kusumah dan pada menit ke-57 oleh Sutan DA Zico.

Komunikasi tidak lancar antar-pemain membuat SSB Villa 2000 takluk 0-1 dari SSB Jakarta Football Academy (JFA). Gol kemenangan JFA dicetak M Afief Anwar pada menit ke-48. ”Kekalahan ini akibat kesalahan kami sering miskomunikasi di lapangan,” ujar kapten Villa 2000, Batara Dewa.

Asisten Pelatih Villa 2000 Ibnu Wibowo menambahkan, kedekatan antar-pemain di luar lapangan justru tidak terlihat saat mereka bermain.

”Kalian bisa banyak ngobrol, ketawa-ketawa di luar, tetapi kenapa enggak bisa berkomunikasi di lapangan?” kata Ibnu.

Selain itu, ada pemain yang tak siap 100 persen untuk mengikuti laga. Dicurigai ada pemain yang pada satu atau dua malam sebelum bertanding terlibat pertandingan di kampung untuk memeriahkan peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia atau sekadar bermain sepak bola dan futsal.

”Akibatnya, energi mereka hilang hari ini,” kata Ibnu.

Kondisi yang sama dialami SSB Ricky Yacobi yang kalah 0-1 dari SSB Mutiara Cempaka. Tim Ricky Yacobi, debutan di Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, dinilai lebih buruk daripada pekan pertama dan kedua. Saat menghadapi Mutiara Cempaka, permainan tim Ricky Yacobi ibarat mesin tidak bertenaga.

Menurut Asisten Pelatih Ricky Yacobi, Pratikno, empat pemain inti tidak bisa turun sebab dua pemain terkena akumulasi kartu kuning dan dua pemain lain mengikuti seleksi basket. Dua pemain pengganti yang diharapkan bisa mengisi kekosongan ketahuan bermain futsal pada malam sebelum laga dan kurang tidur.

”Mainnya loyo, tiada tenaga, ya jelas kalah,” kata Pratikno.

Padahal, di sisi lain, faktor kelelahan bisa saja diatasi jika tim punya strategi rotasi yang bagus. Contohnya, SSB ASIOP Apacinti yang juga mengikuti turnamen Piala Menteri Pemuda dan Olahraga U-14. Pada pekan ketiga, ASIOP melanjutkan tren positif kemenangan seperti pada pekan pertama dan kedua. Pada pekan ketiga, ASIOP melibas SSB Persigawa 3-1.

Gol kemenangan ASIOP dicetak Rendy Juliansyah menit ke-9, Raihan Adiputra menit ke-15, dan Fabio Pang menit ke-53. Gol semata wayang Persigawa dicetak Rapli pada menit ke-42.

”Selama tim bisa menjaga kekompakan, peluang untuk menang selalu besar,” kata kapten ASIOP, Vigo DMW Assobiri.

Di laga lain, SSB Cibinong Poetra kalah 0-2 dari SSB Buperta Cibubur. SSB Rajawali Muda menang 3-2 atas SSB Jayakarta. Rajawali Muda sempat unggul tiga gol, tetapi Jayakarta tampil ngotot meskipun cuma mampu menyarangkan dua gol balasan.

”Sayang, waktunya masih kurang panjang bagi kami untuk terus mengejar,” kata kapten Jayakarta, Aji Pangestu, yang mengaku agak kecewa karena gagal mengejar selisih gol dari Rajawali Muda.

Tiga gol Rajawali Muda dicetak pada menit ke-17 oleh Rifky Septiawan, menit ke-29 oleh Flavio Sigah, dan menit ke-42 oleh Rivaldo Rangkuti. Dua gol balasan Jayakarta dicetak gelandang Adam Fahreza pada menit ke-49 dan menit ke-58.

”Sedih juga sih gagal membuat tim imbang atau menang, tetapi saya sudah berusaha sebaik mungkin,” kata Aji Pangestu.

Pelatih Rajawali Muda Budiono mengatakan, setelah unggul tiga gol, dirinya menarik keluar beberapa pemain inti dan memasukkan pemain lapis ketiga. ”Makanya jeblok dan kami kebobolan dua gol, untungnya masih menang,” katanya.

Strategi berisiko menarik pemain inti saat tim menang dipilih Budiono supaya para pemainnya terhindar dari kemungkinan cedera atau terkena kartu karena melanggar pemain lain.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer