Menjaga Konsistensi sampai Akhir Kompetisi
Meski kecewa, Imam Prasodjo masih berusaha tersenyum. Manajer Kabomania ini menyalami para pemainnya satu per satu seusai pertandingan. Kabomania gagal meraih kemenangan setelah ditahan 0-0 oleh Cibinong Putra pada laga di Lapangan Mabes Polri, Minggu (28/8).
Hasil ini membuat posisi Kabomania terdampar di posisi ke-11. Dari empat laga yang sudah dimainkan, Kabomania baru menang sekali, seri sekali, dan kalah dua kali. Bagi Kabomania, ini adalah start terburuk mereka di Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14.
”Sebenarnya kami sudah mempersiapkan tim sejak lama. Namun, tim lain ternyata juga tak kalah siap. Musim ini kami memulai dengan susah payah. Namun, perjalanan masih panjang,” kata Imam.
Secara tradisi, Kabomania merupakan tim unggulan di LKG. Mereka selalu berada di posisi papan atas dan pernah sekali mencicipi gelar juara. Imam pun sadar, timnya harus segera bangkit dan bermain lebih konsisten sampai akhir musim.
Tak cuma Kabomania yang kesulitan pada awal musim ini. Tim unggulan lainnya, Villa 2000, juga babak belur dengan menelan tiga kekalahan beruntun. Tim polesan pelatih Ibnu Wibowo ini baru meraih kemenangan pada hari Minggu kemarin dengan mengalahkan Persigawa, 2-1.
Ibnu mengatakan, start buruk timnya pada musim ini lebih karena belum didapatkan formasi tim yang ideal. ”Pekan ini kami mencoba formasi baru dan ternyata memberi hasil positif. Tentu kemenangan ini memberi rasa percaya diri tim. Namun, kami harus bisa menjaga konsistensi permainan sampai akhir musim,” ujarnya.
Kebugaran fisik
Untuk menjaga performa dan konsistensi, permainan Ibnu akan meningkatkan latihan rutin setiap tiga kali sepekan. Selain itu, latihan juga diselingi kegiatan yang bisa meningkatkan kekompakan dan kedekatan antarpemain. Suasana dalam tim dibuat selalu positif agar pemain tidak mudah jenuh.
Kondisi fisik juga akan menjadi salah satu kunci bagi tim agar bisa bermain konsisten. Para pelatih harus pandai merotasi
para pemainnya untuk menghadapi tantangan 26 pertandingan ke depan.
Konsistensi menjadi catatan bagi tim promosi Buperta Cibubur mengawali kompetisi dengan sangat baik. Mereka melangkah dengan meraih dua kemenangan pada dua laga awal dan bermain imbang pada pekan ketiga. Namun, laga kemarin menjadi peringatan pertama untuk mereka setelah dikalahkan Rajawali Muda, 1-2.
”Performa pemain kami pekan ini kurang bagus. Mereka seperti mulai kelelahan. Beberapa pemain juga tidak fit, termasuk penjaga gawang kami. Kondisi cuaca menjadi tantangan buat pemain,” kata Pelatih Buperta Cibubur Jumhari.
Pelatih Jakarta Football Academy (JFA) Eko Subekti menilai, persaingan antartim sangat ketat. Menurut dia, semua SSB yang berlaga di LKG memiliki kekuatan yang hampir merata. Karena itu, kesempatan tim promosi untuk lolos pada putaran pertama masih sangat terbuka.
”Tunggu saja, kami akan buat kejutan,” ujar Eko.
Dalam empat laga, JFA sudah menelan tiga kekalahan, termasuk ditekuk Bina Taruna, 0-1, kemarin. Menurut Eko, meski baru menang sekali, dia masih optimistis anak-anak asuhannya dapat memperlihatkan kemampuan terbaik pada beberapa pekan ke depan.
”Kami akan fokus meningkatkan disiplin pemain dengan berlatih, mengatur pola makan, dan istirahat,” ujarnya.
Kekompakan tim
Bina Taruna dan ASIOP Apacinti merupakan tim papan atas yang sejauh ini tampil cukup konsisten. Bina Taruna memimpin klasemen berkat tiga kemenangan dan sekali hasil imbang. ASIOP Apacinti masih di tempat keempat dengan nilai sembilan berkat tiga kemenangan. Namun, mereka masih memiliki satu laga lebih dibandingkan dengan tim lain.
Pelatih SSB Bina Taruna Bonni Safrudin Wijaya mengatakan, strategi dan taktik bermain menjadi salah satu fokusnya. Ia menambahkan, kesuksesan bermain tak hanya terlihat saat di lapangan. Kekompakan tim justru dibangun dari kedekatan antarpemain dalam aktivitas sehari-hari. Tim asuhannya itu telah dibentuk sekitar empat tahun lalu.
”Kekompakan dan loyalitas pemain menjadi kunci untuk mempertahankan permainan ciamik hingga akhir musim,” kata Bonni.
Pelatih ASIOP Apacinti Agus Gustira mengatakan, kunci kesuksesan tim asuhannya adalah kebersamaan. Motivasi dari sesama pemain mampu menjaga performa bermain tim dari pekan ke pekan.
Mantan pemain tim nasional yang juga tim pencari bakat LKG, Dede Sulaeman, mengatakan, konsistensi permainan bergantung pada kebugaran tubuh
para pemainnya. Karena itu, setiap SSB harus memiliki pola pembinaan dan latihan yang matang. (C05/C01/OTW)