Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Menguji Konsistensi sampai Akhir Musim

Pemain SSB Villa 2000 Hidayaturohim (oranye) berebut bola dengan pemain SSB Ricky Yacobi Fauzi Sopyan dalam dalam pertandingan Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (27/11). SSB Ricky Yacobi unggul 1-0. Kompas/Priyombodo (PRI)

Pemain SSB Villa 2000 Hidayaturohim (oranye) berebut bola dengan pemain SSB Ricky Yacobi Fauzi Sopyan dalam dalam pertandingan Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (27/11). SSB Ricky Yacobi unggul 1-0.
Kompas/Priyombodo (PRI)

JAKARTA, KOMPAS Awal putaran kedua Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, Minggu (27/11), di Lapangan Bea Cukai, Jakarta Timur, diwarnai kemenangan besar tim-tim elite.

Di laga pembuka, ASIOP Apacinti mengungguli Jakarta Football Academy dengan skor telak 6-1. Kemenangan besar itu membuat ASIOP kokoh di puncak klasemen sementara dengan 37 poin dari 11 kemenangan, empat seri, dan sekali kekalahan. ASIOP menjaringkan 40 gol dan kemasukan 9 gol atau selisih gol 31.

Dua dari enam gol ASIOP disumbang Rendy Juliansyah. Empat gol lain masing-masing dicetak Rayval Ramadhan, Maelino Chanigia, Fatah Pratama, dan Wishnu Nugroho. Satu gol balasan JFA dicetak Rifqi Fadhilah.

”Hasil ini sangat bagus untuk kami,” kata pelatih ASIOP, Agus Gustira, seusai laga. Kemenangan itu amat penting untuk meladeni perlawanan salah satu tim kuat, Villa 2000, pekan depan.

Tambahan dua gol itu untuk sementara menempatkan Rendy di puncak daftar pencetak gol terbanyak kompetisi dengan 13 gol. Posisi kedua ditempati rekan setim, Fabio Delvecchio (11 gol). Posisi ketiga diduduki dua pemain usia dini yang telah mencetak 10 gol, yakni Zainul Islam (Kabomania) serta Sutan Zico (Bina Taruna).

Dilihat dari daftar itu, Rendy dan Fabio tetap menjadi mesin gol ASIOP. Keduanya menyumbang 23 dari 40 gol atau lebih dari separuh gol ASIOP. ”Saya senang bisa selalu mencetak gol dan tak ingin cepat puas,” ucap Rendy.

Penantang kuat ASIOP untuk meraih gelar, yakni SSB Bina Taruna, juga menang dengan skor telak 5-1, kali ini atas Jayakarta. Dua gol Bina Taruna dicetak oleh Sutan Zico. Dua gol lainnya dicetak oleh Unggul Perkasa. Satu gol lainnya disumbang oleh Dandi Maulana Hakim. Adapun gol satu-satunya Jayakarta dicetak Janu Herudin.

Hasil impresif itu membuat SSB yang beraktivitas di Lapangan Bea Cukai itu menempel ASIOP di posisi kedua, dengan 35 poin dari 10 kemenangan, lima seri, dan sekali kekalahan. Produktivitas gol tim ini juga sama seperti ASIOP dengan memasukkan 40 gol dan kemasukan 9 gol atau selisih plus 31 gol.

”Tim bermain cukup baik dan disiplin,” ujar pelatih Bina Taruna, Bonni Wijaya. Hasil ini cukup positif untuk mempertahankan semangat tim guna terus bersaing dalam perebutan gelar. Di pekan berikutnya, Bina Taruna akan melawan Buperta Cibubur.

Laga lainnya, gol semata wayang oleh Bagas Wijaya Putra di menit ke-42 sudah cukup untuk mengantar Garuda Putra Bekasi menang 1-0 atas Cibinong Poetra. Kemenangan itu menempatkan Garuda Putra di posisi ketiga klasemen, dengan poin 31 dari 9 kali kalah, 4 kali seri, 3 kali kalah. Di posisi keempat, ada Villa 2000 yang kalah 0-1 dari Ricky Yacobi lewat gol Fauzi Sopyan.

Kekalahan itu menjadi kejutan pada Minggu itu. Kejutan lain ialah kekalahan Buperta Cibubur 0-1 dari Kabomania. Kekalahan itu membuat Buperta Cibubur di posisi kelima dan hanya selisih satu poin dari Villa 2000.

Hasil lainnya, Pelita Jaya menang tipis 1-0 atas Persigawa lewat gol Rabbani Kurnianto. Skor serupa dialami Remci Tangerang yang lewat gol semata wayang Adiansyah menang 1-0 atas Mutiara Cempaka. SSJ Kota Bogor seri 2-2 dengan Rajawali Muda.

Pelatih Pelita Jaya, Herlan Zulfikar, mengatakan, di putaran kedua tim-tim perlu konsistensi tinggi jika ingin bersaing dalam perebutan gelar. Konsistensi itu termasuk menjaga tren kemenangan, bermain disiplin, dan banyak mencetak gol. Sayang, di laga itu, Pelita Jaya cuma mencetak satu gol sehingga, meski menang, kurang memuaskan.

”Namun, bagi kami, ada yang lebih penting, yakni tiga atau lima tahun mendatang beberapa pemain tembus klub profesional dan tim nasional,” kata Herlan.

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer