Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Tantangan Usik Dominasi Tim-tim Elite

Pemain SSB Villa 2000 Hidayaturohim (oranye) berebut bola dengan pemain SSB Ricky Yacobi Fauza Sofyan dalam dalam pertandingan Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (27/11). SSB Ricky Yacobi unggul 1-0. Kompas/Priyombodo (PRI)

Pemain SSB Villa 2000 Hidayaturohim (oranye) berebut bola dengan pemain SSB Ricky Yacobi Fauza Sofyan dalam dalam pertandingan Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (27/11). SSB Ricky Yacobi unggul 1-0.
Kompas/Priyombodo (PRI)

Pekan ke-17 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, Minggu (4/12), berpeluang kembali menghadirkan kejutan. Persaingan sengit itu memaksa tim-tim ”elite”, atau yang kini di papan atas, tidak bisa jemawa.

Kejutan kerap mewarnai Liga KG Panasonic U-14. Seperti terjadi pekan lalu, yang menandai awal putaran kedua liga ini, saat Sekolah Sepak Bola (SSB) Villa 2000, yang bertengger di peringkat keempat, dipaksa menyerah 0-1 dari tim promosi SSB Ricky Yacobi lewat gol Fauzi Sopyan.

Lalu, Buperta Cibubur, tim di peringkat kelima, menyerah 0-1 dari Kabomania, yang berada di papan tengah. Kekalahan itu membuat posisi Villa 2000 dan Buperta semakin didekati tim-tim yang tidak terlalu diunggulkan seperti Remci Tangerang dan SSJ Kota Bogor.

Kekalahan itu menjadi pelecut Villa 2000 saat menghadapi pemuncak klasemen, ASIOP Apacinti, Minggu ini. Tim tersebut mencoba mereplikasi semangat SSB Ricky Yacobi yang telah mengalahkan mereka.

Namun, keinginan itu tidak akan mudah terwujud. ASIOP, juara musim lalu, tengah dalam tren bagus. Pekan lalu mereka menggilas Jakarta Football Academy 6-1. Apalagi, duet penyerang ASIOP, Rendy Juliansyah dan Fabio Delvecchio, sedang produktif.

Pekan lalu, Rendy menyumbang dua dari enam gol ASIOP. Itu menempatkannya menjadi pencetak gol terbanyak dengan koleksi 13 gol. Adapun Fabio di posisi kedua dengan 11 gol. Keduanya menyumbang 60 persen dari total gol timnya.

Pelatih ASIOP Agus Gustira ingin timnya mempertahankan permainan agresif ketika melawan Villa 2000. Tak ayal, tingginya kinerja lini serang ASIOP patut menjadi fokus perhatian Villa 2000 jika ingin membuat kejutan lainnya di pekan ini.

”Minggu ini saya ingin cetak gol lagi,” kata Rendy, pekan lalu, penuh semangat. Saat ditanya kesiapan melawan Villa 2000, Rendy mengatakan, dirinya berambisi mencetak gol ke semua lawan ASIOP di kompetisi.

Tim peringkat kedua, SSB Bina Taruna, ingin mempertahankan tren positif saat menghadapi Buperta. Itu wajib dilakukan untuk tetap menempel ASIOP di puncak klasemen. Bina Taruna tertinggal dua poin dari ASIOP.

Bina Taruna satu-satunya tim yang berpotensi mengejar ASIOP. Tim ini memiliki produktivitas gol identik dengan ASIOP, yaitu 40 gol dari 16 laga. Tak heran, Bina Taruna sempat lama bertahan di puncak sebelum disalip ASIOP menjelang akhir putaran pertama.

Produktivitas gol tim ini juga sama seperti ASIOP dengan memasukkan 40 gol dan kemasukan 9 gol atau selisih plus 31 gol.

”Kami tidak boleh kendur jika ingin tetap bertahan di jalur gelar juara. Kami harus berupaya keras menang dengan meyakinkan,” kata Pelatih Bina Taruna Bonni Wijaya.

Konsistensi

Menurut Pelatih Pelita Jaya Herlan Zulfikar, konsistensi adalah modal penting bagi tim untuk bersaing di kompetisi. Konsistensi dimaksud ialah menjaga tren kemenangan, bermain disiplin, dan banyak mencetak gol.

Karena itu, anak-anak asuhnya telah diminta meningkatkan penampilan, terutama saat menghadapi tim-tim ”elite”. Meski tidak diperhitungkan, mereka ingin menembus papan atas untuk menunjukkan kualitas terpendam dari SSB itu.

”Mimpi besar kami, Pelita Jaya, adalah melahirkan pemain sepak bola profesional yang suatu saat layak untuk memperkuat tim nasional baik yunior maupun senior,” kata Herlan.

Sayang, potensi itu belum banyak diperlihatkan tim itu. Mereka hanya menang tipis 1-0 saat menghadapi Persigawa pekan lalu. Herlan berharap produktivitas gol timnya dapat meningkat saat menghadapi Mutiara Cempaka, SSB yang kini berada di peringkat kedua terbuncit di kompetisi ini.

Harapan untuk meningkatkan produktivitas gol tim juga disampaikan Pelatih Garuda Putra Bekasi Tias Tano Taufik. Timnya akan menghadapi mantan juara Liga KG Panasonic, Rajawali
Muda, Minggu ini. ”Kami akan berusaha menang dengan
selisih gol yang lebih banyak,” ujar Tias. (BRO/JON)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer