Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Spirit Garuda Memotivasi Pemain Muda

Pemain SSB Persigawa Ardian Saputra (kiri) berebut bola dengan pemain SSB Villa 2000 Batar Dewa dalam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (18/12). SSB Villa 2000 menang 4-2. Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM)

Pemain SSB Persigawa Ardian Saputra (kiri) berebut bola dengan pemain SSB Villa 2000 Batar Dewa dalam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (18/12). SSB Villa 2000 menang 4-2.
Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM)

Meski gagal mempersembahkan gelar juara Piala AFF, perjuangan tim nasional Indonesia patut diapresiasi. Mereka memperlihatkan determinasi yang kuat, spirit perjuangan yang melebihi keterbatasan, serta keutuhan pemain dalam sebuah tim. Nilai-nilai positif ini layak dipertahankan.

Spirit tim Garuda itu bahkan sudah menular dan memotivasi para pemain muda, termasuk para pemain yang saat ini berkompetisi di Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14.

”Buat saya, rasanya seperti mimpi jika bisa memakai kaus tim nasional. Namun, saya akan selalu berusaha dan bisa mencapai itu suatu saat. Bangga rasanya jika bisa membawa nama bangsa, seperti idola saya Boaz Solossa,” kata Fauzi Sopyan, penyerang tim Sekolah Sepak Bola (SSB) Ricky Yacobi.

Menurut Fauzi, untuk mewujudkan mimpinya, dia sudah berlatih dengan serius dan mengikuti semua instruksi pelatih. Dia juga berusaha tidak menyia-nyiakan dukungan besar orangtuanya yang selalu memfasilitasi semua kebutuhan untuk berlatih dan menggeluti sepak bola.

Pelatih Kepala SSB Ricky Yacobi, M Syukron, juga merasa senang dengan perubahan sikap yang diperlihatkan sebagian besar anak didiknya. Menurut dia, sejak tim nasional tampil di ajang Piala AFF dan mencapai partai puncak, para pemainnya menjadi lebih rajin dalam berlatih. Mereka juga terlihat selalu semangat dalam pertandingan.

”Sebelumnya, banyak pemain yang telat datang latihan. Namun, setelah melihat perjuangan timnas, tak ada satu pemain pun yang datang terlambat. Bahkan, saking semangatnya, kini ada beberapa pemain yang datang satu jam sebelum waktu latihan dan melakukan pemanasan sendiri,” tutur Syukron.

Pengalaman yang sama juga dialami pelatih SSB Kabomania, Indriyanto Nugroho. Menurut Indriyanto, anak didiknya kini sudah menjadikan pemain tim nasional sebagai idola. Mereka termotivasi untuk bisa tampil seperti sang idola, bahkan melebihinya.

Sebagai pelatih, Indriyanto merasa bersyukur. Kini dia akan lebih mudah memotivasi pemain untuk berlatih. ”Saya selalu mengatakan kepada mereka, jika berlatih sungguh-sungguh, akan mendapat hasil yang baik. Jika mereka berprestasi dan suatu saat masuk tim nasional, itu adalah kebanggaan untuk mereka, pelatih dan orangtua. Mudah-mudahan semangat mereka tidak kendur,” kata Indriyanto yang mantan pemain nasional.

Berjuang keras

Semangat dan motivasi besar para pemain terekam dalam pertandingan lanjutan pekan ke-19 Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 yang digelar di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta, Minggu (18/12). SSB Ricky Yacobi yang merupakan tim promosi mampu menahan imbang tim SSJ Kota Bogor. Sempat tertinggal 1-2, Ricky Yacobi yang bermain pantang menyerah akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Perjuangan keras juga diperlihatkan pemain SSB Kabomania. Meski akhirnya harus menerima hasil imbang 0-0 melawan Cibinong Poetra, para pemain Kabomania sudah menunjukkan cara bermain yang solid dan penuh determinasi.

Hasil lainnya, Pelita Jaya bermain imbang 1-1 melawan Garuda Putra Bekasi. Remci Tangerang bermain seri 0-0 melawan Jayakarta, Villa 2000 menang 4-2 atas Persigawa. Sementara Bina Taruna menang 1-0 atas JFA, Rajawali unggul 1-0 atas Buperta, dan ASIOP Apacinti menang 2-1 atas SSB Mutiara Cempaka.

Mantan pemain nasional Dede Sulaeman menilai, penampilan timnas di Piala AFF menjadi momentum untuk membangun kompetisi berkualitas yang dimulai dari usia dini hingga level klub yang dikelola secara profesional. (OTW)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer