Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Semangat dan Motivasi Baru di Tahun 2017

Pemain SSB Ricky Yacobi (kiri) berebut bola dengan pemain SSJ Kota Bogor dalam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (18/12). Kedua tim bermain imbang 2-2. Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM)

Pemain SSB Ricky Yacobi (kiri) berebut bola dengan pemain SSJ Kota Bogor dalam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (18/12). Kedua tim bermain imbang 2-2.
Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM)

Setelah libur Natal dan Tahun Baru selama dua pekan, Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 kembali bergulir hari Minggu (8/1) di Stadion Bea Cukai, Jakarta Timur. Sebanyak 16 tim sekolah sepak bola siap berkompetisi lagi. Mereka datang dengan motivasi dan semangat baru untuk mendapatkan kemenangan pada laga pertama pada tahun 2017.

Sampai pekan ke-19, juara bertahan ASIOP Apacinti masih bertengger di puncak klasemen dengan 46 poin. Tim polesan pelatih Agus Gustira sudah mengemas 14 kemenangan, empat kali imbang, dan baru sekali menelan kekalahan. Mereka masih unggul empat poin dari peringkat kedua Bina Taruna. Di bawah Bina Taruna, menguntit tim asal Bekasi, Garuda Putra, dengan nilai 38, dan tim asal Tangerang Selatan, Villa 2000, dengan 34 poin.

Adapun di papan bawah, lima tim masih berjuang untuk lepas dari zona degradasi. Jayakarta masih memegang status tim juru kunci. Tim besutan pelatih Muhammad Joko Subali ini masih tertinggal jauh dengan koleksi hanya empat poin. Dari 19 laga yang sudah dimainkan, Jayakarta cuma bisa meraih satu kemenangan. SSB Mutiara Cempaka juga dalam posisi yang sama sulit. Tim asal Bogor ini baru mengoleksi lima poin dengan bekal dua kemenangan dari 19 laga.

Tiga tim lain yang masuk dalam zona degradasi adalah Cibinong Putra dengan koleksi 16 poin, JFA dengan nilai 17, dan Persigawa dengan raihan poin sementara 21. Persigawa hanya kalah selisih gol dari tim promosi Ricky Yacobi yang berada di peringkat ke-11. Peluang Cibinong Putra, JFA, dan Persigawa untuk keluar dari zona degradasi masih terbuka lebar dibandingkan dengan Jayakarta dan Mutiara Cempaka.

Pelatih Jayakarta Joko Subali mengakui perjuangan timnya musim ini cukup berat. Meski demikian, semua pemainnya masih menunjukkan semangat dan daya juang yang kuat untuk meraih kemenangan.

”Ya, mudah-mudahan dengan motivasi dan semangat baru setelah libur dua pekan, kami bisa tampil lebih baik,” kata Joko.

Menurut Joko, meski kompetisi libur dalam dua pekan, bukan berarti program latihan tidak jalan. Para pemain tetap semangat berlatih. Program latihan berjalan seperti biasa, yakni latihan tiga kali dalam sepekan.

Latihan keras

Tim papan tengah Kabomania justru memanfaatkan libur kompetisi selama dua pekan dengan program latihan yang keras untuk para pemainnya. Kabomania bertekad menyodok ke papan atas lagi setelah terseok-seok di putaran pertama kompetisi. Runner-up musim lalu itu bahkan menjalani musim terburuknya di Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 karena sempat berkutat di zona papan bawah selama beberapa pekan.

Kabomania kini sudah bergerak ke posisi ketujuh di klasemen sementara dengan raihan 27 poin hasil dari tujuh kali menang, tujuh kali seri, dan lima kali kalah.

”Kami memang kalah start pada musim kompetisi ini. Untuk bersaing lagi menjadi juara, peluangnya belum tertutup. Namun, kami realistis saja untuk bisa menembus posisi empat besar pada akhir kompetisi nanti. Kompetisi musim ini jauh lebih ketat dibandingkan dengan musim sebelumnya,” tutur pelatih Kabomania Indriyanto Nugroho.

Dalam sejarah Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, Kabomania sudah sekali merasakan gelar juara, yakni tahun 2012. Musim lalu, mereka juga nyaris mengangkat trofi. Namun, gelar juara yang sudah di depan mata lepas setelah mereka hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan Villa 2000. Sementara pesaing utama mereka, ASIOP, menang 2-0 atas Cibinong Putra.

Kabomania dan ASIOP menyelesaikan 30 pekan laga dengan total nilai yang sama, 69. Namun, ASIOP menggenapi gelar mereka menjadi empat, yaitu tahun 2010, 2011, 2013, dan 2016, karena memiliki jumlah selisih gol lebih baik, yaitu 72. Sementara jumlah selisih gol SSB Kabomania adalah 54, tak cukup untuk membuat tim ini meraih gelar juara. (OTW)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer