Insting ”Bertahan” Tim-tim Papan Tengah
Jakarta, Kompas Persaingan di Liga Kompas-Gramedia Panasonic U-14 musim 2016-2017, yang kini hanya menyisakan delapan pekan, kian sengit. Derasnya persaingan itu salah satunya dipicu insting ”bertahan” tim-tim papan tengah.
Naluri kuat agar tetap tampil di LKG Panasonic U-14 musim depan membuat Sekolah Sepak Bola (SSB) Remci Tangerang mampu menjungkalkan tim papan atas Bina Taruna, 2-0, dalam laga pekan ke-22 di Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (22/1). Remci, yang pekan lalu bercokol di peringkat ketujuh, tampil percaya diri melawan salah satu kandidat juara LKG musim ini itu.
Remci berani tampil terbuka sejak menit pertama, seolah tidak gentar dengan Bina Taruna, tim ”terganas” di LKG musim ini dengan koleksi 54 gol di 22 laga. Pasukan Remci bermain secara kolektif, baik dalam menyerang maupun bertahan. Mereka unggul 2-0 berkat gol Amanar Abdilla dan Fahmi Dwi Saputra, masing-masing pada menit ke-20 dan menit ke-29.
Pada laga ini, Bina Taruna sebetulnya tidak tampil buruk. Namun, seluruh peluang mereka mampu dipatahkan barisan pertahanan Remci yang bermain penuh konsentrasi dan semangat. Kegemilangan kiper jangkung Remci, Driananda Ario (14), kian menyempurnakan penampilan Remci siang itu.
Ario mementahkan setidaknya tiga peluang emas lawan. Salah satu penyelamatan gemilangnya adalah menepis tembakan pencetak gol terproduktif Bina Taruna, Sutan Diego Zico, di babak pertama. Berkat kemenangan itu, Remci naik ke peringkat ketujuh.
Semangat
Tim papan tengah lainnya, Jakarta Football Academy (JFA), tampil penuh semangat kemarin. Mereka menundukkan Mutiara Cempaka, 1-0, berkat gol tunggal Hadena Laksanasaki pada menit ke-43. Kemenangan perdana JFA di putaran kedua musim ini itu membuncahkan asa mereka bertahan di LKG. JFA naik satu posisi ke peringkat ke-13.
”Kami berharap bisa finis ke-10 musim ini. Untuk itu, kami harus bekerja keras di delapan laga tersisa. Ini akan menjadi pekan-pekan sulit,” ujar Eko Subekti, pelatih JFA.
JFA adalah salah satu tim debutan di LKG Panasonic U-14. Musim ini, mereka tampil di LKG Panasonic melalui babak play off. Eko mengakui, tim dan para pemainnya banyak mendapatkan manfaat dari turnamen ini. Untuk itu, mereka bertekad kuat menghindari play off, apalagi degradasi, agar bisa tetap berkompetisi musim depan.
”Musim-musim sebelumnya, kami nebeng (hanya menyuplai pemain) untuk SSJ Kota Bogor dan (SSB) Mandiri Jaya Bogor. Kami tidak bisa bermain di LKG sebelumnya karena masalah ketiadaan pelatih berlisensi (minimal C Nasional). Setelah berbagai syarat dipenuhi, kami kini bisa tampil di sini. Kami ingin terus bertahan karena kompetisi ini bagus untuk pembinaan pemain,” tutur Eko.
Tim papan tengah lainnya, Pelita Jaya, juga menunjukkan motivasi tinggi di lapangan. Semangat mereka kian menggebu-gebu saat unggul cepat atas Kabomania, tim di peringkat kelima. Namun, keunggulan gol yang dicetak Adam Kurnianto itu tidak bertahan lama. Kabomania berbalik unggul melalui gol Muhammad Zainul dan Putra Rizki Kurniawan masing-masing pada menit ke-10 dan menit ke-29.
Pelatih Pelita Jaya, Ferry Rumbayan, tak mampu menutupi kekecewaan atas kekalahan 1-2 itu. Ia menilai timnya tidak laik kalah karena tampil bagus di laga itu. ”Seharusnya gol pertama (Kabomania) tak disahkan wasit karena offside. Kami juga banyak membuat peluang,” ujarnya.
Sementara itu, juara bertahan ASIOP Apacinti kian kokoh di puncak klasemen setelah menggilas Jayakarta, 6-0. Penyerang mereka, Fabio Delvecchio Pang, mencetak hattrick atau tiga gol. Fabio kini mengemas total 16 gol dari 22 laga. ASIOP kini unggul lima poin dari pesaing terdekatnya, Bina Taruna. (JON)