Sering Turun Hujan, Sejumlah Tim Mengantisipasi Lapangan Becek
Hujan deras yang hampir setiap hari mengguyur Jakarta diprediksi bakal kembali mewarnai pertandingan Panasonic U-14 pada pekan ke-26, Minggu (26/2), di Stadion Galaxy, Halim, Jakarta Timur. Hujan bakal berpengaruh langsung pada kondisi lapangan dan harus diantisipasi oleh semua sekolah sepak bola karena bakal berdampak pada permainan mereka.
Lapangan becek akan membuat para pemain rawan terjatuh karena terpeleset, salah jatuh saat melompat, atau benturan dengan lawan. Stamina pemain juga akan terkuras karena mereka harus mengerahkan tenaga ekstra saat berlari atau mendribel bola.
Genangan yang sering timbul saat hujan juga menghambat laju bola. Banyak strategi sulit dimainkan jika laju bola terhambat. Tingkat kehilangan bola yang tinggi dapat membuat lawan mudah menyerang balik dan merusak ritme permainan.
Oleh karena itu, beberapa tim bersiap secara khusus untuk menghadapi laga saat turun hujan. Kabomania, misalnya, menambah porsi latihan fisik agar stamina para pemainnya tidak menurun saat berlaga di lapangan yang becek.
”Stamina yang turun akan berimbas pada permainan yang memburuk. Para pemain akan mudah kehilangan fokus dan strategi yang dirancang sulit berkembang. Jadi, kami harus meningkatkan kondisi stamina anak-anak,” kata Indriyanto Nugroho, Pelatih Kabomania.
Kabomania juga melatih umpan-umpan panjang melambung untuk mengantisipasi lapangan yang tergenang. Umpan panjang melambung menjadi salah satu solusi untuk menghadapi lapangan yang tergenang dan laju bola yang terhambat.
Umpan panjang harus dilatih berulang-ulang agar tidak banyak bola yang terbuang sia-sia. Selama ini, Kabomania lebih banyak memainkan umpan pendek dari kaki ke kaki, tetapi pola umpan itu sulit dimainkan saat lapangan tergenang. ”Kami harus memenangi laga-laga tersisa demi menembus posisi empat besar pada akhir musim,” kata Indriyanto, yang juga mantan pemain tim nasional.
Antisipasi lapangan yang basah dan tergenang juga dilakukan Villa 2000. Sekolah sepak bola (SSB) asal Pamulang, Tangerang Selatan, itu memfokuskan latihan umpan silang dan umpan jauh bagi para pemainnya. Umpan silang dari sayap ke depan gawang sangat penting untuk mencetak gol.
Sementara umpan jauh diperlukan agar para pemain dapat terus menekan lawan. Antisipasi umpan jauh dari lawan juga dilatih untuk mematahkan serangan dan menyerang balik.
”Kami akan melatih beberapa jenis umpan untuk mengantisipasi lapangan yang becek karena hujan. Saat melawan Kabomania, laju bola sering terhambat dan lapangan terlalu licin sehingga anak-anak sulit mengontrol bola,” kata Ibnu Wibowo, Pelatih Villa 2000.
Kekalahan 0-1 dari Kabomania pada pekan sebelumnya menjadi pelajaran berharga bagi Villa 2000 untuk menyusun langkah menghadapi laga-laga berikutnya. Villa 2000 masih berpeluang menembus tiga besar klasemen akhir jika memenangi semua laga tersisa.
Sementara itu, pemindahan lapangan dari Stadion Bea Cukai Rawamangun ke Stadion Galaxy di Halim memaksa para pemain Bina Taruna untuk beradaptasi dengan lebih cepat. Namun, hal itu tidak menjadi masalah karena semua SSB juga belum pernah berlaga di lapangan itu.
”Kami fokus untuk berlatih fisik agar mereka dapat terus menjaga stamina jika lapangan menjadi becek karena hujan. Pemain harus bisa terus berlari dan menendang bola dalam kondisi lapangan becek karena kami ingin tetap menekan lawan apa pun kondisi lapangannya,” kaya Bonni Safrudin Wijaya, Pelatih Bina Taruna.