TANGERANG, KOMPAS — Pasukan tim nasional U-22 Myanmar, yang berpengalaman turun di Piala Dunia U-20 2015 lalu, dijadwalkan menjadi lawan tanding pertama tim ”Garuda” U-22, akhir Maret ini. Skuad kaya pengalaman di Asia Tenggara itu akan menguji kekuatan tim muda Indonesia asuhan Luis Milla yang kini tengah dibentuk.

Timnas U-22 Myanmar menjadi calon lawan favorit tim U-22 Garuda pada laga uji coba internasional (matchday) FIFA yang menurut rencana digelar pada 25 dan 27 Maret. Skuad semifinalis Piala Asia U-19 2016 itu dipilih untuk menggantikan Singapura yang dipastikan batal menjadi calon lawan timnas U-22 Indonesia.

”Mereka (Singapura) memilih ikut turnamen di Dubai (Uni Emirat Arab). Kami pun mencari penggantinya. Undangan (laga uji coba) kami kirim ke Brunei, Laos, dan Myanmar. Dari tiga tim itu, Myanmar yang paling tanggap. Mereka 99 persen akan menjadi lawan tanding kita,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ade Wellington di sela-sela seleksi pekan kedua timnas U-22 di Karawaci, Tangerang, Kamis (2/3).

Skuad U-22 Myanmar tidak bisa disepelekan. Pasukan ”Malaikat Putih” itu telah dua kali beruntun menaklukkan Indonesia dalam dua tahun terakhir ini, yaitu di SEA Games Singapura 2015 dan Piala Asia U-19 Myanmar 2016. Skuad U-22 Myanmar, yang mayoritas diperkuat pemain eks U-19, juga pernah mencicipi Piala Dunia U-20 di Selandia Baru, 2015.

Ade pun berharap skuad timnas U-22 asuhan Milla telah terbentuk pada 25 Maret mendatang. Hingga kemarin, Milla dan timnya masih terus menyeleksi calon pemain timnas U-22 melalui serangkaian latihan di Karawaci.

Bek Hansamu Yama dan striker Ahmad Nur Hadianto tampil menonjol dalam laga uji coba internal itu. ”Saya senang bisa mencetak (dua) gol. Namun, ini berkat peran teman-teman setim,” ujar Hadianto, striker muda Persela Lamongan, seusai pertandingan.

Tes fisik

Di timnas U-19, Pelatih Indra Sjafri menggelar tes fisik untuk melihat potensi fisik dan stamina para pemainnya di lapangan National Youth Training Center, Depok. Tes itu untuk melengkapi tes kemampuan mengoper bola, sehari sebelumnya.

Tes fisik dilakukan dengan bentuk tes yoyo atau lari bolak-balik dengan jarak 20 meter untuk menguji stamina dan kelincahan, lari sprint 30 meter untuk menguji kecepatan, serta tes lompat jauh berdiri untuk menguji daya ledak dan kekuatan kaki dan lutut.

”Ada tiga jenis tes yang kami lakukan, yaitu daya tahan, kecepatan, dan kelincahan. Setelah itu akan ada latihan untuk mengetahui kemampuan mereka,” kata Indra.

Pencarian bakat

Pelatih timnas U-16 Fakhri Husaini terus mencari pemain berbakat. Kamis kemarin, ia memantau 66 pemain pilihan yang berlaga dalam Liga Kompas Gramedia (LKG) U-14 di GOR Pertamina, Simprug, Jakarta Selatan.

”Saat ini saya sudah mengantongi 230 nama dan masih terus mencari dari Aceh sampai Papua,” kata Fakhri. Tim nasional U-16 itu akan diproyeksikan untuk bermain di Turnamen AFF U-15, Juli mendatang, di Thailand.

Secara keseluruhan, ada empat aspek yang menjadi parameter bagi Fakhri dalam mencari pemain, yaitu fisik, teknik, taktik, dan mental. Secara spesifik, Fakhri menginginkan tim yang punya kemampuan mengoper bola.

(JON/ECA/DEN)