Liga KG
Beranda / Berita / Berita Detail

Pengurangan Poin demi Pembelajaran

Pemain SSB Jayakarta I Made Radite Wiguna (kiri) mengecoh pemain SSJ Kota Bogor Aldi Prayogo dalam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di lapangan bola Galaxy, Jakarta Timur, Minggu (26/2). SSJ Kota Bogor menang 2-1. Kompas/Priyombodo (PRI)

Pemain SSB Jayakarta I Made Radite Wiguna (kiri) mengecoh pemain SSJ Kota Bogor Aldi Prayogo dalam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 di lapangan bola Galaxy, Jakarta Timur, Minggu (26/2). SSJ Kota Bogor menang 2-1.
Kompas/Priyombodo (PRI)

JAKARTA, KOMPAS Pengelola Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 menolak keberatan dari SSB ASIOP Apacinti mengenai sanksi pengurangan satu poin. Pengurangan poin itu tetap diterapkan demi pembelajaran bagi tim untuk turut mengendalikan perilaku suporter.

Pengurangan poin diputuskan manajemen Liga KG Panasonic U-14 setelah ada suporter ASIOP yang masuk ke ruang ganti wasit untuk melakukan protes dengan cara kurang sopan awal Maret lalu. Atas pelanggaran itu, ASIOP dikenai sanksi pengurangan satu poin. Sampai pekan ke-28, tim ini di puncak klasemen dengan 63 poin, unggul 1 poin atas Bina Taruna di posisi kedua.

Keputusan itu diprotes secara tertulis oleh Direktur ASIOP Apacinti Ade Prima Syarif. Dalam suratnya, Ade menyatakan, berdasarkan Peraturan Khusus Liga KG Panasonic U-14, tidak ada kewajiban bagi tim untuk bertanggung jawab atas perilaku suporter.

Menjawab surat keberatan itu, Direktur Liga KG Panasonic U-14 Adi Prinantyo mengatakan, suporter adalah bagian dari tim sehingga tingkah laku mereka tetap menjadi tanggung jawab ofisial tim. Di sisi lain, berdasarkan Pasal 32 Peraturan Khusus Liga KG, protes kepada wasit hanya dapat dilakukan kapten tim, itu pun secara sopan.

Adi mengatakan, protes oleh pihak lain selain kapten tim, apalagi dengan cara yang tidak sopan, dapat dikenai hukuman.

”Jika tindakan suporter yang melakukan protes ke ruang wasit secara tidak sopan itu diabaikan, tindakan serupa dapat dilakukan suporter tim lain di kemudian hari. Hal itu tidak sejalan dengan semangat Liga KG untuk mentransformasikan nilai sportivitas, rasa hormat, dan kedisiplinan bagi para pemain sepak bola usia muda,” kata Adi.

Direktur Kompetisi Liga KG Panasonic U-14 Novi Krisnawan menambahkan, ASIOP tim yang sudah lama berkompetisi di kejuaraan ini. Karena itu, ASIOP dinilai sudah sangat memahami peraturan dan iklim pembinaan di kompetisi ini.

”Liga KG bertujuan membina pelaku sepak bola, mulai dari pemain, ofisial, orangtua pemain, sampai suporter. Bukan sekadar tempat bertanding untuk mencari tim juara,” kata Novi.

Harus menang

Sementara itu, untuk menghadapi laga pekan ke-29, ASIOP menargetkan kemenangan. Tim langganan juara ini dapat mempertahankan gelar juara jika memenangi dua laga tersisa.

”Dua laga terakhir menjadi laga final bagi kami. Kami harus memenangi kedua laga itu untuk memastikan gelar juara kembali kami rebut,” kata Agus Gustira, Pelatih ASIOP.

Untuk mewujudkannya, para pemain akan dilatih untuk menjaga fokus dan konsentrasi sejak awal sampai akhir laga. Para pemain tidak boleh terlalu percaya diri di awal laga dan lengah di akhir laga.

”Pekan lalu, kami terlalu percaya diri sehingga Remci Tangerang dapat menjebol gawang di awal laga. Di akhir laga, tekanan kami juga melemah. Ini tidak boleh terulang,” kata Agus.

Agus juga terus melatih penyelesaian akhir yang diawali umpan silang dan umpan terobosan. penyelesaian akhir menjadi gol sangat penting untuk dipertajam karena para pemain ASIOP sudah mampu bermain bagus dan sering menciptakan peluang di depan gawang. (ECA)

BERITA TERKAIT
Komentar
Berita Populer