Pertandingan Penuh Tensi antara Asiop Apacinti dengan Kabomania
Layaknya pertandingan derby antara Real dan Atletico Madrid, laga antara Asiop Apacinti dan Kabomania hari ini sarat akan pelanggaran. Kabomania yang dari awal sengaja bermain bertahan, benar-benar membuat pemain Asiop kewalahan. Banyak pelanggaran terjadi dari kedua tim, hal ini menunjukkan betapa ngototnya para pemain dari kedua tim. Tampak pemain Kabomania dan Asiop Apacinti sama – sama merasa grogi pada pertandingan panas kali ini.
Beberapa kartu kuning keluar dari saku wasit pada pertandingan siang itu, kedua tim banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran keras yang tidak penting di area pertahanan masing masing. Kabomania yang dari awal berusaha membendung usaha serangan dari Asiop Apacinti tampak lebih tenang dalam mempertahankan lini belakangnya. Hal ini dibenarkan oleh Cepi, Asisten Pelatih dari Kabomania. “Kami sudah merencakanan untuk lebih fokus di pertahanan, targetnya pun paling tidak bias mengambil poin, minimal seri melawan Asiop hari ini”, ujarnya.
Cepi menambahkan bahwa meskipun Kabomania sepenuhnya ditekan oleh Asiop pada babak pertama, dengan penguasaan bola sekitar 70% ada pada Asiop, babak kedua Kabomania memiliki beberapa kesempatan bagus yang saying tidak bisa dimanfaatkan dengan sempurna. Cepi yang sempat ditemui beberapa saat setelah pertandingan usai berkata, “Pemain banyak mendapatkan kesempatan dribbling sendiri pada babak kedua, namun sayang terlalu terburu-buru untuk menyerang, jadi gabisa tenang menguasai bola”. Kabomania memang tampak lebih berani bermain terbuka pada babak kedua, dibantu dengan dimasukkannya beberapa pemain inti untuk memperkuat lini serang juga lini belakang.
Beberapa pemain belakang Kabomania yang tampil impresif pada pertandingan kali ini adalah Aditya Arya, Fitra Rafiadin, juga Raihan. Mereka berhasil membendung serangan-serangan Asiop yang banyak dibangun dari sayap. Kadafi, yang merupakan kunci serangan dari Asiop Apacinti benar-benar kewalahan dalam menyerbu lini pertahanan Kabomania. Setelah mendapatkan kartu kuning pada babak pertama, Kadafi mendapatkan kartu kuning keduanya di babak kedua, sehingga Asiop bermain dengan 10 pemain di 10 menit terakhir babak kedua.
Kadafi bukan satu-satunya yang mendapat kartu kuning pada pertandingan kali ini, banyaknya friksi friksi dan pelanggaran keras menjadikan pertandingan. Kesempatan terakhir untuk Asiop di babak kedua justru muncul dari pemain belakang andalan mereka, Ichida. Setelah berusaha dribbling sendiri menuju depan gawang Kabomania, Ichida berhasil melewati beberapa pemain belakang sehingga akhirnya 1 on 1 dengan kiper. Namun sayang Dwi Arya sebagai kiper Kabomania berhasil membendung tembakannya. Begitu banyak serangan Asiop tak berhasil merubah papan skor untuk pertandingan kali ini